Chapter 20 : Wrong Person!

5K 671 127
                                    

No, he's my best friend.
.
.
.

Kepalaku sedikit pusing, pandanganku juga sedikit memudar dan tubuhku rasanya pegal sekali. Aku melihat sekeliling, terdengar samar seseorang memanggil namaku.

Aku merasakan sebuah genggaman ditanganku. Ternyata itu Ibu. Raut wajahnya terlihat sangat cemas. Mulutnya tak berhenti memanggil namaku. Dengan semampuku, aku berusaha tersenyum.

"A--aku.. Baik baik-- saja bu."

"Istirahatlah dulu Ji, jangan banyak bergerak. Ibu akan panggilkan dokter." Ibu mengusap kepalaku lembut, lalu hendak pergi.

Aku menahannya, "Tuan-- ah, m--maksudku Taehyung Oppa kemana bu?"

"Ibu tidak tau pasti, tapi ia bilang akan mengurus masalah ini dengan pihak kampusmu."

"Kalau begitu, aku ingin menghubunginya bu. Dimana ponselku?"

Setelah memberikan ponsel miliku, Ibu keluar ruangan. Aku menuliskan pesan. Menanyai keberadaannya. Tapi tak kunjung dijawab juga. Aku sangat khawatir.

Bahkan setelah Ibu kembali bersama dengan dokter, sampai aku berbohong bahwa tuan Kim akan segera datang dan menyuruh Ibu pulang saja dan istirahat dirumah. Karena sekarang sudah sore dan Tuan Kim belum juga menjawab pesanku.

Pasalnya bisa saja tuan Kim akan membawa ini ke jalur hukum. Meski dirinya sendiri tidak percaya hukum, namun berbeda dengan orang lain. Aku memang tidak tau pasti apa yang terjadi kemarin. Tapi aku yakin pasti memang ada sesuatu yang buruk.

Tuan suami : Sdg mngurs sswt

Akhirnya ada sebuah pesan masuk dari tuan Kim, Astaga! Aku tidak mengerti apa yang coba ia tuliskan dengan ponsel mahalnya itu. Kalau begini lebih baik ku coba telepon dulu.

Ternyata ia angkat, aku berusaha memikirkan cara agar ia cepat datang dan membatalkan apa yang coba ia lakukan sekarang, apapun itu. "T--tuan?"

"Kau baik baik saja?"

Terdengar datar memang, namun pertanyaannya itu lagi lagi membuat jantungku berdegup gugup. "A--aku takut."

"Bukankah ada Ibumu? Kenapa?"

Kurasa ia mulai penasaran. "Ah, anu-- aku khawatir mungkin Ibu lelah dan menyuruhnya pulang."

Tuttt... Tuttt... Tuttt...

[]

'Cklekk'

Taehyung berjalan mendekati Ji won. Lalu duduk ditepi kasur tempat Ji won berbaring. Ia melepas jasnya juga dasinya dan menaruhnya diatas nakas yang kosong.

"Sekarang tidurlah Ji." Taehyung menoleh kearah Ji won yang sejak tadi hanya diam memperhatikannya.

"Tuan habis darimana?"

Taehyung menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Aku sedang menyelidiki dalang atas kejadian kemarin Ji. Aku juga muak dengan panitia kampusmu itu. Rasanya ingin memenjarakan--"

"Jangan! T--tuan, jangan. Bukan salah mereka." Ji Won refleks menggenggam lengan Taehyung, memotong kalimatnya. Ia terkejut, dugaannya benar.

Taehyung diam, "Tapi karena kelalaian mereka kau jadi seperti ini."

Ia berusaha untuk duduk, Taehyung membantunya. Ji won lantas menggenggam jemari Taehyung kuat. "Lihat, aku baik baik saja. Itu karena kau, tuan. Itu poinnya. Jadi kau tak perlu berbuat demikian."

Hening cukup lama, Ji won menunggu dengan khawatir jawaban yang akan keluar dari mulut Taehyung. Ia juga masih terus menautkan jemarinya dengan milik suaminya itu.

Endless. 'K.T.H'Where stories live. Discover now