Chapter 21 : Fortune Cookies

4.9K 666 150
                                    

I see my mistake in my dream- she
.
.
.

Ruangan VVIP salah satu Rumah Sakit ternama itu melengang sepi. Beberapa menit yang lalu Taehyung meninggalkan Ji won sendiri. Mengurus administrasi di lantai bawah dan sedikit urusan.

Tapi tenang saja. Sudah ada beberapa bodyguard yang mengawasinya diam diam. Sebenarnya ia hendak meminta mertuanya untuk datang, tapi Ji won melarangnya. Jadi Taehyung menurut saja.

Sementara itu dilorong dekat ruangan, salah satu bodyguard menelpon Taehyung. Melaporkan bahwa Jungkook berjalan masuk untuk menemui Ji won.

'Cklekk'

"Hai Ji! Bagaimana keadaanmu? Baik baik saja bukan?" Sapa Jungkook diikuti cengirannya yang khas. Ia membiarkan pintunya terbuka, entah kenapa.

Ji won ikut tersenyum juga, tapi sepertinya sedikit terpaksa. "Ah, i--iya Jeon. Aku sepertinya akan pulang nanti siang."

Jungkook beranjak duduk ditepian ranjang,  tapi tanpa disangka gadis itu sedikit terkejut dan bergeser -meski sedikit. Pria itu juga menyadarinya.

"Wow! Ada apa denganmu Ji? Tanganmu sakit? Hahahaha tenang saja, tidak akan--"

"Pergilah selagi aku bicara baik baik."

Mendengarnya Jungkook lantas berdiri, dan Taehyung berjalan mendekat. Tak lama Pak sopir yang biasa mengantar Ji won memasuki ruangan. Mengambil koper berisi pakaian selama mereka ada di Rumah sakit.

"Baiklah aku mengerti kau mungkin mencurigaiku," Jungkook menahan bahu Taehyung kala mereka berpapasan. Tapi Taehyung  melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan.

Karena tak mendapat respon baik, Jungkook tampak menghela nafas panjang. "Kalau begitu permisi."  Lanjutnya.

Wajah pria yang kini tengah membantu Ji Won duduk dikursi roda itu kembali datar. Sepertinya ia tengah menyimpan amarahnya luar biasa keras, agar Ji won tidak takut padanya.

"Tuan, tidak perlu." Ji won tersenyum, menahan tangan Taehyung yang siap menaikan dirinya ke kursi roda. Tangannya bergerak melepas tangan Taehyung di pundaknya dan menekannya turun agar duduk disampingnya.

Taehyung sebenarnya tidak mengerti, tapi ia sedang tidak dalam mood yang baik untuk bertanya. Jadi menurut saja.

Ji won menggenggam tangan Taehyung, tersenyum lagi. "Aku bersamamu. Tidak ada yang perlu kutakutkan lagi. Begitu juga denganmu tuan."

[]

Sudah berhari hari berlalu semenjak kejadian itu. Ji won merasakan perbedaan yang begitu mencolok dari Taehyung. Suaminya itu amat sangat ketat menjaganya. Sehingga kali ini Ji won benar benar merasa seperti seorang anak kecil yang dihukum ayahnya selepas membuat kesalahan.

Semenjak kejadian itu juga Ji won sudah jarang bertemu dengan Jungkook. Mungkin lebih tepatnya ia menghindar, biar bagaimanapun Ji won sedikit trauma dengan hal hal semacam itu. Jadi ia memilih berjaga jaga seperti kata Taehyung.

Lagipula, ia selalu diantar jemput kemanapun ia pergi oleh Pak sopir. Jadi tidak ada waktu lagi untuk ia bersenda gurau di cafe favorite biasanya. Terakhir kali ia melihat Jimin juga saat mereka berpapasan di lobby rumah sakit.

Saat itu, Jimin bilang bahwa ia hendak menjenguk Ji won. Tapi mereka sudah hendak pulang sehingga Jimin juga pulang lagi. Sejak itu, ia tak pernah lagi melihat Jimin. Sepertinya ia tengah sibuk mengerjakan sesuatu. Tapi Ji Won tidak peduli.

"Kenapa kau diam saja? Makanlah." Tegur Taehyung melihat Ji won hanya mengaduk aduk makanan sambil melamun.

"Ah, iya tuan maaf." Ji won mulai memakan makanannya.

Endless. 'K.T.H'Where stories live. Discover now