Ending

4.6K 434 11
                                    

Seoul, 2009.

Sambil mengusap air matanya yang terus mengalir di balik kaca matanya, Justin berlari kencang meninggalkan ruang kelasnya. Beberapa orang yang berpapasan dengannya ia tabrak. Emosinya sedang meluap saat ini. Perasaannya sudah lelah menahan semuanya. Lelah menahan amarah dan kesal setiap kali teman-temannya memperlakukannya seperti budak. Tidak ada yang menghargainya sebagai teman.

Justin sampai di tempat parkir. Langkahnya terhenti ketika melihat sosok wanita yang sedang menunggunya.

"Justin, are you okay?" tanya wanita itu.

Justin tidak menjawab dan langsung memeluk wanita itu. "Minyoung noona, aku mau pulang! Aku tidak mau sekolah! Aku tidak punya teman!"

-

"Justin!"

Justin yang baru saja hendak masuk ke kamarnya itu menoleh ke arah Minyoung yang memanggilnya. Wanita itu terlihat meninggalkan lukisannya sejenak lalu menyalakan laptopnya.

"Sini, ada yang mau noona tunjukkan."

Dengan malas, Justin berjalan menghampiri Minyoung lalu ikut melihat ke layar laptop.

"Sebenarnya, noona membuatkanmu akun facebook."

"Apa?"

"Noona sering mengunggah lukisan-lukisan wajahmu yang noona buat. Lihat."

Justin yang tadinya tidak tertarik itu kini ikut duduk di samping Minyoung, ikut melihat halaman facebook yang dipenuhi oleh lukisan dirinya. Ternyata Minyoung memang membuat akun bernama 'Just Inspiration' yang berisi lukisan-lukisan Justin.

"Wah, banyak yang berkomentar," gumam Justin tanpa sadar.

"Iya, coba kau baca, rata-rata mereka mengatakan kalau lelaki di lukisan ini tampan dan banyak yang penasaran seperti apa wajah aslinya. Akhirnya, noona memutuskan untuk mengunggah fotomu saat kau ke pesta ulang tahun James."

Halaman facebook kini memperlihatkan unggahan foto Justin dengan setelan kemeja biru muda dan celana hitam. Rambutnya diberi sedikit gel dan ia tidak memakai kacamatanya.

"Kau lihat sendiri, kan? Apa noona bilang, kau itu lebih tampan tanpa kacamata. Kau itu sebenarnya tampan, hanya penampilanmu saja yang tidak percaya diri. Sudahlah, anggap saja otakmu itu tidak cidera, kau tidak usah pedulikan teman-temanmu itu. Kau tidak butuh mereka dan mereka juga tidak berhak menjadi temanmu.

Minyoung lalu beranjak, membiarkan Justin untuk melihat-lihat halaman facebooknya. Semua lukisan yang diunggah banyak dikomentari dan disukai. Tapi, ada satu akun yang menarik perhatian Justin untuk membukanya. Gadis itu banyak mengunggah foto dan status. Wajah di setiap semua fotonya cantik. Tanpa sadar ujung bibir Justin tertarik. 'Roseanne Park'. Nama akun itu ada di setiap daftar penyuka postingan lukisan wajah Justin dan selalu meninggalkan komentar positif. Apa pemilik akun ini menyukai Justin? Seorang gadis cantik menyukai Justin?

"Oh? Rose?"

Justin membalikkan badannya dan mendapati Minyoung tengah terkejut melihat akun yang sedang ia buka.

"Noona kenal pemilik akun ini?"

Minyoung tersenyum getir. "Dia anakku."

"Anak noona?"

Justin bisa melihat raut wajah sedih di wajah Minyoung karena kembali teringat akan anaknya. Tetapi, entah mengapa ada sedikit rasa senang dalam hati Justin, karena akhirnya ia tahu, bahwa gadis bernama Roseanne Park itu bukanlah orang asing baginya.

Terima kasih sudah menyukai wajahku, Roseanne Park. Aku harap kita bisa bertemu, walau kau mungkin tidak mengenalku, tetapi aku kenal ibumu.

-

Sampailah sudah pada bagian epilog, jangan lupa votenya😀

makasih yang udah vote dan comment di ff Prejudice ini. see u later~

Bow from Rose and Justin.

Bow from Rose and Justin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit on pict.

Prejudice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang