17

1.5K 188 0
                                    

Sudah seminggu Jisoo selalu datang ke kantor lebih pagi dan pulang selalu larut malam untuk menghindari Bobby, tetangganya itu.

Anehnya selama seminggu terakhir ini Jisoo selalu terbayang kejadian saat ia melihat Bobby yang merangkul Jennie malam itu.

Itu sangat memebuatnya tidak tenang.
Padahal ia bertanya-tanya kenapa ia begini? Menjadi uring-uringan.

Seperti saat ini, Jisoo masih memikirkan cara agar dia tidak berpapasan dengan Bobby agar dia tidak terlibat dalam hubungan Bobby dengan Jennie.

Tapi bayangan sialan itu selalu menganggu dan membuat hatinya gelisah.

"Jisoo_ya~~!!! Kau sangat bodoh" teriaknya tiba-tiba.

"KAU MEMANG BODOH!!!" Balas pamannya yang sedari tadi duduk dihadapannya.

Jisoo berkedip untuk beberapa detik sebelum akhirnya sadar bahwa  ia bersama pamannya sejak tadi.

Bagaimana bisa dia lupa bahwa dia sedang mengobrol dengan pamannya.

"Ah, mianhaeyo" katanya sambil mengusap wajahnya dan menyibakkan asal poni-nya yang panjang ke belakang.

"Jadi, tadi paman bilang apa?" Lanjutnya.

"apa kau masih di teror?"
Kata pamannya.

Jisoo jadi ingat minggu lalu seseorang menekan bell apartementnya berkali-kali dan kebetulan pada saat itu Bobby datang.
Tapi orang yang menekan bell saat itu bukanlah Bobby.

"Aku tidak yakin, minggu lalu seseorang menekan bell unitku tapi tidak ada siapapun setelahnya"

"Benarkah?"

Jisoo hanya mengangkat kedua bahunya, dia juga merasa heran.

"Jika terus begini, kau harus mencari tahunya lewat Nonagon. Aku yakin mereka bisa membantu" kata pamannya.

Jisoo menggeleng cepat.
"Aku sudah melakukannya dan mereka hanya membalas bahwa mereka akan mencari tahu tapi samapi sekarang aku tidak mendapatkan info apa-apa"

"Mungkin saja e-mail-mu sudah tenggelam jadi mereka membiarkannya dan tidak memberi info lagi"

"Mungkin". Sebenarnya Jisoo juga sangat penasaran dengan Nonagon, terutama dengan salah satu anggota yang menyelamatkannya dari tembakan di rumah lamanya.

Jisoo jadi ingat pada orang itu, Jisoo memeluknya erat namun setelahnya orang itu langsung pergi tanpa berkata apapun.

Jisoo tahu itu adalah orang yang sama, karena aroma dari jaket dan kulit yang terasa dingin serta suara serak orang itu selalu ia rasakan seperti orang itu selalu berada disisinya.

***

Langkah Hanbin berhenti tepat didepan pintu kaca tempat Lee Hayi menjalani kemoterapi.

Matanya menatap perempuan yang tengah berbaring didalam sana dengan selang infus di tangannya.

Matanya berkaca-kaca bahkan kakinya tidak mampu berdiri lebih lama lagi padahal ia baru 5 menit berdiri.

Hanbin berjalan gontai menuju kursi panjang didekat sana.

Ia menyembunyikan wajahnya dan menumpahkan air mata dibalik tangannya.

Dia tidak tahan melihat Hayi disana, Hanbin tahu gadis itu menahan sakit selagi obat itu masuk kedalam pembuluh darahnya.

Hanbin sangat ingin masuk dan menyemangati Hayi namun dia terlalu pengecut untuk menemui Hayi sekarang.

Namun Hanbin tidak tahu bahwa seseorang tengah menangisinya dari balik tembok di samping kursi panjang.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Where stories live. Discover now