24

1.5K 221 27
                                    

Dibalik kelopak matanya yang terasa gelap, tangan Jisoo tidak berhenti untuk melepas tali pada tangannya.
Dia berteriak sekuat yang ia bisa tapi perekat hitam yang menempel dibibirnya menghalangi suaranya untuk keluar.

Jisoo hanya bisa bergumam sembari memohon pada seseorang yang kini berusaha menyibakkan dressnya dari bawah.

Jisoo yakin jika saja perekat yang menutupi matanya dibuka, sudah dipastikan airmatanya akan mengalir deras.

Kakinya tidak bisa meronta semaunya, tubuhnya terkunci di kursi ini.

Jisoo tidak ingin berakhir disini, dengan para bajingan ini.

Jisoo terus meronta sambil merapatkan kedua pahanya.
Siapa sangka bajingan itu menampar pipi jisoo sangat keras sampai akhirnya tangan bajingan itu berhasil menelusup kedalam dress Jisoo.

Jisoo bisa merasakan sentuhan tangan bajingan itu dikulit kakinya.

"andwaee!!!" teriaknya dalam hati.

Dan ketika itu juga Jisoo mendengar bunyi yang sangat keras dihadapannya.

"bukankah sudah aku bilang jangan sentuh dia, brengsek!" suara Jinhwan menggelegar.

"kau pantas mendapat ini". Lanjut Jinhwan.

Lalu Jinhwan mulai menghantam rahang anak buahnya itu sampai terhuyung jatuh, kemduian ia tendang bagian perutnya.
Terakhir Jinhwan menginjak tangan anak buahnya itu sekeras mungkin.

Jisoo hanya diam, tubuhnya masih bergeming.

Merasa cukup puas dengan memberi pelajaran pada anak buahnya, Jinhwan berkacak pinggang sambil terus menghirup udara dengan napas yang terengah-engah.

Jisoo tidak tahu pasti bagaimana ekspresi Jinhwan saat ini, tapi Jisoo sangat bersyukur Jinhwan datang.

"kenapa kalian hanya diam saja, saat si brengsek ini menyentuh Jisoo, huh?" lalu Jinhwan menghampiri anak buahnya yang lain dan mulai meninju semua anak buahnya.

"Kau!!!" Jinhwan menunjuk anak buahnya yang masih meringkuk didekat Jisoo.
"Keluar sekarang!" Jinhwan menunjuk kearah pintu keluar.

Bahu Jisoo menolak saat tangan Jinhwan menempel pada bahunya.

"mian". Jinhwan langsung menarik tangannya kembali lalu mundur selangkah.

Dari jarak satu langkah ini, Jinhwan membantu melepaskan perekat hitam dari mata dan mulut Jisoo.

Benar sekali, pipi Jisoo langsung basah meski ia menahan perih dipipinya ketika air matanya mengalir, matanya sangat merah.

Ada getaran pada hati Jinhwan ketika melihat Jisoo menangis.

Lalu detik itu juga sesuatu menghantam tubuh Jinhwan sampai ia tersungkur disamping kursi Jisoo.

Meski Jisoo merasa lelah dan kesatikan, Jisoo masih bisa terseyum ketika melihat Namjanya sudah berdiri tak jauh darinya.

Namjanya terus memperhatikan Jisoo darisana, dengan raut muka sedih dan emosi.

Namjanya terus memperhatikan Jisoo darisana, dengan raut muka sedih dan emosi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
NONAGON (The Black Hunter) Completed Donde viven las historias. Descúbrelo ahora