18

1.6K 212 12
                                    

Jisoo, Jinyoung dan Bobby sudah menghabiskan beberapa makanan ringan dan minuman sehingga di meja hanya menyisahkan bungkus dari makanan dan minuman itu.

Sejak awal Bobby tidak banyak bicara, dia lebih banyak mendengarkan betapa serunya Jisoo dan Jinyoung becerita.

"Ah, ternyata kalian dari sekolah yang sama?" Tanya Jisoo.

"Ne, kami berteman" jawab Jinyoung.

"Ani" namun Bobby menentang pernyataan Jinyoung.

"Eyy, Bobby-ssi ada apa denganmu? Kau selalu seperti itu pada Jinyoung" Jisoo menyiku lengan Bobby yang duduk disebelahnya.

"Karena dia membenciku" Jinyoung menunjukkan smirknya.

Bukannya kesal, Bobby justru membalas smirk Jinyoung.

Jisoo tertawa terbahak, namun Jinyoung dan Bobby hanya diam saling menatap satu sama lain.

Tawanya perlahan menghilang karena suasana yang mulai canggung disini.

Jisoo menatap Bobby dan Jinyoung bergantian.
Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua? Itulah yang membuat Jisoo penasaran.

"Geurae~" Jinyoung menepuk pahanya lalu bangkit bediri.
"Sebaiknya aku pulang sekarang" lanjutnya.

"Eoh, benar. Kau juga sebaiknya kembali ke unitmu. Apa Jennie tidak mencarimu?" Tanya Jisoo dengan polosnya.

Bobby menoleh cepat.
Karena kepolosannya itu Bobby tahu sesuatu. Sejak awal Jisoo selalu menghindarinya dan selalu menyindirnya dengan becerita pada Jinyoung seolah cerita itu adalah cerita orang lain.

Ah, bodoh. Kenapa Bobby baru menyadarinya. Bobby baru sadar, mungkin Jisoo kesal karena minggu kemarin Bobby lebih memilih menjemput Jennie yang mabuk karena Hanbin membentaknya di acara peragaan busana.

Bobby dan Jisoo berdiri didepan unitnya masing-masing.
Bobby menatap Jisoo yang sedang melambaikan tangannya pada Jinyoung sampai orang itu menghilang dari koridor ini.

"Selamat malam, Bobby-ssi" Jisoo sudah bersiap untuk masuk kembali ke unitnya.

"Jisoo-sii?" Panggil Bobby.

Jisoo menatap Bobby untuk menunggu kata-kata selanjutnya.

"Kau tidak ingin bertanya?"

"Mwogayo?"

"Lupakan. Selamat malam". Tanpa menunggu jawaban Bobby langsung masuk ke unitnya.

"Ada apa dengannya?" Jisoo juga masuk kedalam unitnya.

***

"Jika kau gagal, kau tahukan apa yang akan terjadi pada Suhyun" kata Lee Jae Joon.

Kim Jinhwan diam-diam mengepalkan tangannya. Dia sudah muak dengan si pak tua ini.

Dia selalu mengancam akan menyakiti Suhyun, tapi Jinhwan tidak punya pilihan selain menuruti kata-kata Lee Jae Joon agar Suhyun tetap aman.

Mata Jinhwan berkaca-kaca menahan kesal dalam dirinya. Jika bukan karena Suhyun, orang pertama yang akan ia bunuh adalah pak tua ini.

"Suhyun-ah, mianhae. Aku harus menyingkirkan Jisoo agar kau bisa bebas". Kata Jinhwan dalam hatinya.

***

Kim Jinhwan memanggul galon berisi air di pundaknya.

Jinhwan melangkah mendekat pada meja sekretaris didepan ruangan Jisoo.

"Permisi, aku ingin mengganti air" kata Jinhwan pada sekretaris yang memakai kemeja hitam lengkap dengan sepatu hak tingginya.

"Camkkamanyo" sekretaris itu bangkit dari kursinya. Kemudia dia mengetuk pintu ruangan Jisoo.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Where stories live. Discover now