Chapter 1 (ver. novel)

432K 17.6K 543
                                    

Fau menghela napas, membuang semua sial yang bersarang di paru-parunya. Di dalam kelas ini ada suaminya, tetapi Fau tidak duduk bersamanya. Fau duduk di barisan tengah tepat di antara teman-teman barunya. Mereka berbincang-bincang mengenai mata kuliah yang mereka ambil. Salah satunya mata kuliah utama dengan bobot 3 SKS. Jika tidak lulus mata kuliah ini, mereka harus mengulanginya tahun depan dan di semester depan pula mereka tidak bisa mengontrak mata kuliah bersyarat lanjutan, yaitu Analisa Struktur 1, Analisa Struktur 2, dan Analisa Struktur 3. Sama seperti tiga orang senior yang duduk di deretan bangku paling belakang. Itulah konsekuensi yang Fau hadapi di kampus ini, entah dengan peraturan kampus yang lain sama atau tidak.

Tetapi sialnya hari ini Fau tidak fokus dengan apa yang dibicarakan teman-temannya, sesekali Fau melihat ke belakang. Seorang pria yang duduk di sudut belakang ruangan sambil memakai earphone hitam kesayangannya— katanya harga earphone itu setara 152 liter bensin. Dia salah satu pria yang Fau akui hidup pada dunianya sendiri. Sepertinya pria itu tidak menganggap bumi adalah rumahnya, mungkin hanya sebuah kamar indekos.

"Fau? Kamu lihatin apa, sih?"

Fau kembali fokus pada Syifa. Fau menggeleng sambil tersenyum canggung. Syukurlah Syifa tidak kembali bertanya.

Tentu saja Fau akan membantah atau tidak mengaku kalau sedang menatap pria itu. Entar dikatain naksir lagi, kan bikin malu. Meskipun pria itu adalah suami sah Fau, sesuai perjanjian yang mereka setujui setelah menikah, Fau dan pria itu sepakat akan menutupi hubungan suami istri mereka di kampus, sedikit jaga jarak dan jangan sampai ada yang tahu.

Tepat pukul 09.00, seorang pria paruh baya masuk ke dalam kelas. Pak Hanock, dosen mata kuliah pagi ini. Selama tiga jam ke depan Pak Hanock menjelaskan materi Struktur Portal. Topik hari ini lebih berat karena struktur bangunannya diartikan sebagai struktur yang terdiri dari sejumlah batang yang saling sambung menyambung dengan berbagai sambungan lain yang pada umumnya mempunyai sifat kaku, namun mampu menahan beban gaya geser, gaya aksial, dan momen lentur. Jika diaplikasikan ke lapangan, penggunaan struktur portal ada pada struktur bangunan gedung, jembatan, menara, dan lain-lain.

Kepala Fau mulai mumet di akhir jam mata kuliah, setelah diperlihatkan contoh soal untuk menghitung reaksi pada tumpuan portal akibat beban terpusat dan beban merata. Sepuluh menit terakhir sangat terasa berat karena ia belum menemukan jawaban, hingga akhirnya Pak Hanock menutup laptop karena jam mata kuliah sudah berakhir.

Sakit kepala Fau rupanya berdampak langsung pada perutnya yang lapar. Setelah kuliah berakhir, Fau mengisi perut di kantin kampus agar kantong-kantong gas dan gelembung udara di perutnya berhenti menimbulkan suara keras. Kantin Fakultas Teknik sangat ramai di jam makan siang. Mahasiswa dari semua jurusan di Fakultas Teknik pasti akan berkumpul di sini. Fau duduk bersama Syifa dan Nuri. Mereka adalah kenalan Fau sejak OSPEK. Sama-sama mengontrak mata kuliah Statika Teknik dan beberapa mata kuliah lainnya.

"Tadi aku dari toilet, anak-anak jurusan Arsitek ngomongin si Aksa," kata Nuri dengan semangat.

"Gossip girls," dengkus Fau, dalam hati sudah mulai waswas.

Syifa rupanya tertarik dengan pembahasan kali ini, bahkan sampai menyingkirkan gelasnya—berbeda dengan Fau yang menelan ludahnya. Fau menduga akan ada percakapan panjang yang semakin berlanjut. Fau mulai bertindak hati-hati kalau sudah mulai membahas tentang pria itu.

"Ada apa? Pasti mereka naksir Aksa, deh," tebak Syifa yang dijawab anggukan Nuri.

Tidak heran mendengar hal itu. Fau akui Aksa memang tampan. Wajahnya bisa dikatakan tampan dan manis. Garis rahangnya tegas. Hidungnya mancung. Matanya seperti ingin tersenyum. Sayang sekali garis di bibirnya tidak pernah melengkung. Semenjak menikah dengan Aksa, Fau tidak pernah melihat pria itu tersenyum. Bahkan di foto pernikahan mereka, Aksa terlihat seperti tentara siap perang ketimbang pengantin pria.

Same Campus with WifeWhere stories live. Discover now