Saksi #1

6.3K 515 12
                                    

Warning M! harap menyesuaikan usia

Vote demi kebahagiaan author

》》》》》》

TING TONG!!

Aku mengintip keluar sesaat oleh suara bel disebelah pintu.
Sosok tubuh tinggi berjaket dan bertopi wol nampak berdiri didepan pintu apartemen. Setelah agak lama barulah muncul sosok tubuh lainnya mengenakan pakaian yang terlihat tres’ chic keluar. Sempat mereka berbincang sesaat sebelum si sosok bertopi wol merangkul bahu nya dan pergi meninggalkan tempat itu. Oh iya, baru sadar bahwa itu tadi Kim Taehyung, mantan vokalis Bangtan Band yang biasa datang ke apartemen Jungkook yang kebetulan bersebelahan pintu denganku. Dasar, apa tidak bosan terus terusan berdua? Apa tidak sebaiknya menikah saja? Oh, lupa. Mereka itu mahluk sejenis mana ada undang-undang menikah untuk di akui publik? Pikirku sendiri.

Dua jam kemudian terdengar lagi suara dipintu sebelah, rupanya mereka sudah pulang dari jalan-jalan. Aku mengintip lagi, ada banyak bawaan kantong belanjaan ditangan kanan dan kiri Taehyung sementara Jungkook sibuk membuka pintu dengan menyandang ransel dibahunya. Sepintas seperti pasangan suami istri yang baru belanja bulanan. Aku memang tak banyak ikut campur urusan mereka, sudah melihat mereka senang bahagia saja aku ikut senang karena mereka pernah bertengkar hebat didepanku.

Taehyung jika sedang marah raut mukanya jadi menyeramkan, tidak seperti biasanya lembut dan konyol. Sedangkan Jungkook mulutnya mengoceh panjang lebar tak karuan, suara cerewetnya tak bisa dihentikan dengan kata-kata.

“Aku tidak suka hal seperti itu terjadi lagi! Apa maumu sebenarnya? Dengan berbuat mesra didepanku kau pikir akan berakhir baik?” teriak Taehyung menggelegar.

“Aku tidak melakukan apa-apa, itu hanya fan service! Dia tidak benar-benar menciumku kau bisa
membedakan bagaimana raut mukaku jika sudah kau cium!” sahut Jungkook tak kalah keras.

“Pokoknya aku tidak suka! Aku cemburu setengah mati sementara kau senang-senang saja diberitakan dengan dia? Shit, konyol, fuck, aku bahkan bisa mencekik kalian semua!!”

“Asal kau tahu itu semua bukan mauku!”

“Ohya? Lalu demi uang? Demi kesenanganmu berbelanja barang-barang mewah itu?? Aku bisa menggantinya saat ini juga, sebutkan saja berapa hargamu!”

PLAAAK.

Jungkook menampar muka tampan Taehyung dengan muka merah padam meskipun kemudian sebuah isakan keluar dari bibir tipis itu. Ya ampun, Jungkook.. kamu itu lelaki kenapa hanya menampar? Seperti perempuan lemah saja! tinju dia, gunakan keahlianmu latihan taekwondo itu! Pikirku geli.

“Kalau ternyata dimatamu aku ini barang yang bisa dihargai, sudah sejak bertahun-tahun lalu aku takkan pernah mau mengenal dirimu, Tuan Kim,” isak Jungkook membuatku ingin menangis juga.

Taehyung menggeretakkan gigi kesal dan panik. Akhirnya memukul dinding dengan sekuatnya, seluruh tenaga hingga tangannya yang putih jadi merah berdarah. Kupikir Jungkook akan menghentikannya namun tidak, pemuda itu berlari masuk apartemen dengan membanting pintu. Aku hanya tercenung menatap suasana hati Kim Taehyung saat itu, disudut mata tajamnya meleleh airmata yang tak pantas untuk seorang lelaki.

“Aku mencintaimu, Kookie…sangat…apa aku salah terlalu cemburu padamu?” rintihnya dalam tangis.

Hari berikutnya kudengar Jungkook sakit dan terbaring saja ditempat tidurnya. Ibunya datang merawat sebentar kemudian pergi lagi banyak urusan. Sempat kudengar ibunya menelepon lewat ponsel,

“Yeoboseo? Tae, tolong jaga Kookie untukku. Dia tak mau makan, meskipun demamnya sudah turun tapi aku masih khawatir karena dia mau sendirian saja,”

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang