Bulan Matahari : 1

124 27 31
                                    

Memulainya dengan lembaran-lembaran baru.
***
BAGIAN SATU
***

Kini Athaya tengah menikmati terpaan angin sore di balkon kamarnya. Ia sesekali menghembuskan nafasnya pelan.

"Disini ternyata lo, pantes di panggil gak nyahut," ujar Julio lalu melepaskan earphone yang terpasang di telinga Athaya.

Athaya menoleh. "Kenapa emangnya?".

Sebenarnya sedari tadi Athaya mendengar bahwa Julio teriak-teriak mencarinya, namun Athaya tidak menyahut Julio.

"Sensi amat sih,"

"Engga deh ah. Lo aja kali yang perasa," Athaya pun duduk di lantai, di ikuti oleh Julio.

"Jangan gitu Ta, nanti kalo gue nangis gimana?"

"Kalo lo nangis, berarti lo cengeng Jul," Athaya terkekeh lalu memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

Julio pun menjitak kan kepala Athaya, gemas.

"Sakit ih Jul!" Athaya mencubit lengan Julio. Namun tidak terasa apa-apa bagi Julio.

Athaya pun kembali memasangkan earphone nya di telinganya.

Ketika Athaya akan memasangkan earphone sebelah kiri, tangan Julio menahannya, lalu Julio mengambil earphone sebelah kirinya dan memasangkannya di telinga kanan Julio.

"Kalo mau dengerin lagu ajak-ajak, jangan dengerin sendiri," sahut Julio.

"Kalo ngajak lo, nanti yang ada lo ganggu," Athaya mendelik, lalu memilih lagu yang akan dia dengar.

Athaya pun telah memilih lagu This Feeling-The Chainsmokers;Kelsea Ballerini

"I'll tell you a story before it tells itself..." Baru saja Athaya menyanyi satu kaliamat dari lagu tersebut, Julio sudah menggantikan lagunya menjadi lagu Boom Boom Boom Boom-Vengaboys.

"Gak enak lagunya. Mending lagu ini, dengerin deh,"

Kali ini Athaya tidak marah sama sekali, Athaya pun mendengarkan lagu yang baru saja Julio pilih.

Sesekali Athaya menganggukkan kepalanya mengikuti alunan musik.

"Gimana, enakkan lagunya?" Tanya Julio sambil melirik ke arah Athaya.

Athaya pun melihat ke arah Julio lalu mengangguk. "Lumayan. Lagu tahun 90an pasti ya?"

"Tau aja sih lo Ta,"

"Jelaslah, siapa sih yang gak tau kalo seorang Julio itu suka sama hal yang berbau era 90an. Apa lagi, hampir semua lagu yang lo denger pasti era 90an,"

Julio pun terkekeh, lalu mengusap puncak kepala Athaya pelan.

"Bener aja deh lo, Ta." Julio menyenggol lengan Athaya.

"Emang ada apa sih sama era 90an?" Tanya Athaya heran.

"Ada apa sama era 90an? Jawaban gue gak ada apa-apa sih sebenernya. Gue suka aja sama hal yang classic, apa lagi era 90an, itukan classic nya masih utuh banget. Ya walaupun era 90an gak semua classic.

Menurut gue sendiri, era 90an itu menarik. Tahun 90 itu beda banget sama sekarang, kalo dulu itu bisa di bilang old banget, belum secanggih sekarang. Gue gak tau lagi mau ngejelasin kaya gimana, pokoknya 90an itu segalanya," ujar Julio panjang lebar, dan di akhiri dengan kekehan kecil.

Athaya tercengang karena Julio menjelaskan dengan begitu panjang.

"Jadi gitu alasan lo suka sama era 90an,"

Bulan MatahariWhere stories live. Discover now