Bulan Matahari : 2

95 20 34
                                    

Meluangkan waktu bersama sahabat, dapat membuat hari-hari kita lebih menyenangkan.

***
BAGIAN DUA
***

Jam menunjukkan pukul 06.15 pagi. Tetapi Julio sudah sampai di SMA Mahesa.

Di saat jam segini Mahesa memang masih sepi, meski ada beberapa siswa Mahesa yang sudah ada di sekolah.

"Selamat pagi pak kumis tebal penjaga Mahesa," ucap Julio kepada Hero –Satpam berkumis tebal Mahesa– sembari terkekeh.

"Ada-ada saja kau ini. Tumben kali kau datang pagi," ujar Hero dengan logat Medan nya.

Julio terkekeh. "Lagi semangat dateng pagi pak, kalo gitu gue masuk dulu ya pak!" Julio menepuk bahu Hero, lalu menyimpan motornya terlebih dahulu di parkir.

Hero hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dasar anak jaman sekarang, berbicara kepada yang lebih tua saja tidak sopan."

Setelah Julio memarkirkan motornya, ia pun pergi ke kelasnya melewati koridor-koridor sekolah.

Julio pun menyimpan tasnya di meja kedua dari belakang. Lalu ia mengeluarkan gawai miliknya di saku celana kiri.

Ia pun membuka room chat dari Athaya.

Athaya Matahari :
Julioooo
Gue udh nungguin lo kok lo gak ada sih, lo dimana jull
Lo gak jemput gue??
Ih tau ah, sebel!
Gue nungguin nih sampe lo jemput, cepetan!

Julio tertawa membaca pesan-pesan dari Athaya. Lalu ia mengetikkan pesan, dan mengirimkannya kepada Athaya.

Julio Bulan :
Minta anter bang Aga aja sana, gue gak masuk sekolah sekarang

Athaya Matahari :
Bang Aga masih tidur. Nanti kalo gue bangunin dia ngamuk terus nyabik-nyabik muka gue, terus udh gitu entar muka gue jadi gak cantik lagi:(
Ih apaan, gue juga tau lo bohong!. Lo pasti udah di sekolah sekarang kan?

Julio makin tak kuasa untuk tertawa terbahak, ia bahkan sampai memegang perutnya karena keram.

Julio Bulan :
Biarin aja bang Aga nyabik muka lo, biar makin jelek!✌
Berisik Ta!

Julio menggetikkan pesan sembari terkekeh tidak jelas. Jam sudah menunjukkan pukul 06.20 tetapi belum ada balasan dari Athaya, bahkan Athaya belum datang.

Ketika Julio sedang menunggu Athaya, ia mendengar ada suara cekikikan dari luar kelas. Namun ia sempat menghiarukannya.

Makin lama suara itu semakin keras, dan bahkan semakin dekat dengan kelas Julio.

Julio sempat ketakutan, namun ia mencoba menghiraukannya.

"Hi.. Hi.. Hi.. Hi.. Hi.." suara tertawa khas hantu itu pun sudah dekat berada di kelas.

"Siapa lo?! Berisik!" gumam Julio kesal.

"Hi.. Hi.. Hi.." suara itu terdengar kembali, membuat Julio memutuskan untuk keluar kelas melihat siapa yang berani-beraninya menakut-nakuti Julio.

Julio pun memeriksa koridor kelas, namun sepi, tidak ada siapa-siapa. "Apaan sih lo!, gangguin gue aja. Kalo berani sini ngadepin gue!" Julio berteriak.

Namun tidak ada yang menjawab, hingga akhirnya Julio membalikkan badannya, dan berniat untuk masuk lagi ke kelas.

Saat Julio masuk ke kelas.

"DAR!!!" teriak Athaya keras, mengangetkan Julio.

Julio terperanjat. "Gak kaget," bohongnya, Julio pun duduk di kursinya kembali.

Bulan MatahariOnde histórias criam vida. Descubra agora