two

6.6K 739 11
                                    

"Cafe?" koreksi Taehyung. Jimin mengangguk.

"Kenapa kau sepertinya sangat ingin membangun cafe itu?" tanya Suga penasaran, karena Jimin memang sudah pernah membicarakan ini selama lebih dari 6 bulan yang lalu.

"Aku hanya ingin kita bisa membangun pekerjaan bersama." jawab Jimin.

"Tapi, kenapa?"

Jimin menggeleng. "Itu satu-satunya alasanku. Pamanku punya satu cafe yang tidak jadi dia buka. Jadi dia memberinya padaku. Tapi barang-barang di dalamnya belum tersedia."

Keheningan menyelimuti ruangan itu. Hanya suara televisi yang terdengar.

"Aku masih punya beberapa tabungan. Mungkin sebagian bisa jadi modal," ucap Seokjin, semuanya menoleh ke arahnya. Raut wajah Jimin menjadi cerah. "Benarkah hyung?"

"Aku juga sepertinya bisa menyisihkan sedikit." jawab Jungkook. Yang lain pun menjawab hal yang sama dan mengangguk. Jimin tersenyum sangat lebar.

"Terima kasih! Terima kasih semua!" ucap Jimin dengan mata berbinar.

"Ya, Jimin, tapi kalau bisnisnya tidak berjalan dengan baik aku akan meyalahkan dirimu." canda Jhope.

"Ah tenang saja hyung, percayakan semua pada Jin hyung!" Jimin menunjuk ke arah Seokjin. Yang ditunjuk melotot.

"Kenapa aku?"

Jimin nyengir. "Hitung-hitung permulaan untuk melanjutkan bisnis ayahmu." Seokjin mendengus sebagai jawaban. "Ya! Tapi ini kan ide mu?"

"Siapa yang setuju Jin hyung menjadi boss kita?" tanya Jimin sambil mengangkat tangannya. Semua mengangkat tangan.

"Dan siapa yang memilih Namjoon sebagai ketua kita?" tanya Jimin lagi.

"Apa bedanya boss dengan ketua?" tanya Suga, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sama saja sih," jawab Jimin. "Jin hyung akan menjadi pemilik cafe kita, tapi Namjoon akan lebih banyak berperan untuk mengurus ini-itu." jelas Jimin. Semua mengangguk-angguk paham.

"Ayo kita bagi tugas sebelum dibuka." ajak Taehyung. Semua setuju dan mulai berdiskusi, layaknya saat masih sekolah.

"Aku, Suga, Jungkook, Jhope akan memasak," ucap Seokjin. "Namjoon, Taehyung, Jimin, kalian jadi pelayan."

"Apa tidak kebanyakan yang masak?"

"Benar juga." Seokjin tampak bingung, ia kemudian menatap mereka bergantian sambil memegang dagunya.

"Jhope, kau jadi pelayan?" tanya Suga.

"Aku mau jadi barista kopi!" Jhope dengan semangat menjawab.

"Jungkook?"

"Aku akan jadi pelayan." ucap Jungkook sambil menganggukkan kepalanya.

"Oke! Kaja, kita lakukan!" Taehyung segera berjalan lebih dahulu, membuka pintu apartemen Seokjin dan keluar. Semua menatapnya heran dan tak berkutik sedikit pun. Taehyung juga ikut bingung. Ia mengintip dari pintu yang masih terbuka. "Ayo kita lihat keadaan cafenya."

"Ohh.." jawab mereka serempak. "Kaja!"

***

"Yaaaa!" Eunha merentangkan tangannya, mengantuk dan malas. "Kau tahu ada cafe yang sedang dalam masa renovasi? Ku dengar mereka akan membukanya segera?" Tanya SinB tiba-tiba.

"Mwo? Ada ya?"

"Hmm." SinB mengangguk antusias. Letaknya dekat dengan kampus. Kau mau kesana tidak, eonnie?"

cafe ; bangchin ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt