five

5.1K 610 24
                                    

Sowon memasukkan kunci dan memutarnya, membuat pintu apartemennya terbuka.

Setelah itu lampu di apartemen terbuka. Eunha dengan cepat berlari ke dalam dan membaringkan tubuhnya di sofa yang empuk.

"Uwaah, nyamannya!" Eunha memeluk salah satu bantal sofa. "Eonnie, ayo cepat masak!"

"Eunha, berhentilah bertingkah seperti anak kecil," tegur Sowon. Ia segera melepas flat shoesnya dan memakai sepatu bulu yang nyaman. Sowon pergi ke tempat dispenser dan meminum air.

"Ok, jadi kalian mau makan apa?" tanya Sowon.

"Kalian?"

"Ck, maksudku kau dan teman-temanmu yang belum datang."

"Teman-temanku? Bukannya mereka temanmu?"

"Bukannya temanmu juga?"

"Ah ya sudahlah. Aku mau makan apa saja, yang penting jangan mie instan." jawab Eunha pasrah. Padahal dia mau mengerjai Sowon, tapi dialah yang kehilangan kata-kata.

"Ok. Aku akan hidangkan nasi, bulgogi, ramyeon dan japchae," ucap Sowon. "Kau bantulah aku."

"Apa yang bisa ku bantu?" tanyanya.

"Apapun," jawab Sowon. "Yang penting bantu aku, oke?"

"Siap, kapten!" Eunha menirukan gaya menghormat.

"Yaaa!" teriak seseorang dari luar. Ia memencet bel berkali-kali sampai Sowon ingin marah rasanya. Entah kenapa beberapa hari ini emosinya cepat naik.

"Eunha, bantu aku membukakan pintu."

"Ayay, kapten!" Eunha segera berlari kecil menuju pintu dan membukanya.

"BAA!" Teriak Yerin tepat di depan wajah Eunha. Bermaksud mengagetkan perempuan itu, tapi gagal. Eunha menatap Yerin dengan mengernyitkan dahinya. "Masuklah." Eunha segera pergi dari sana. Yerin pun setuju dan masuk bersama ketiga orang lainnya: Yuju, SinB dan Umji.

"HEIYOO SOWON EONNIE, YERIN IS HERE!" teriak Yerin kepada Sowon dengan gaya yang di swag-swagkan, tapi gagal. Sowon memandang perempuan itu kesal.

"Aish, kau mau kulempar?" Sowon mengangkat sendok pengaduk supnya itu.

"Hehe, mian," ucap Yerin. Ia memilih untuk duduk di sofa bersama yang lain.

"Ya, kau mau tahu tadi aku lihat siapa?" tanya Eunha sambil mengambil selembar brosur.

"Aku melihat pelayan cafe baru itu. Dia membagikan brosur!" Eunha menunjukkan brosur itu pada mereka. Yerin dan SinB paling heboh. Mereka langsung merebut brosur itu dari tangan Eunha dan membacanya. Sedangkan Umji dan Yuju hanya ikut-ikut melihat. Eunha tersenyum bangga, layaknya ia baru diberikan sesuai oleh seorang artis dan memamerkannya pada teman-temannya.

"Wah! Wah! Minggu depan cafenya buka!" Jerit Yerin tak sabaran. "Aaa, pangeran-pangeranku tunggulah aku!"

"Ya! Tidak boleh, mereka punyaku!" SinB merebut kertas itu dari tangan Yerin. "Seandainya mereka menempelkan wajah mereka disini, aku akan menempelnya dikamarku sebagai poster." kikik SinB.

"Aish, berikan padaku!"

"Tidak boleh!"

"Berikan!" Yerin menarik kertasnya. Jadilah tarik-tarikan brosur. Umji dan Yuju memilih untuk kabur sebelum mereka yang jadi korban.

"Andwae!" jerit Yerin dan SinB berbarengan saat brosur itu robek menjadi dua. Mereka memandang Eunha yang tengah menganga dan kemudian mereka berdua menyengir.

cafe ; bangchin ✓Where stories live. Discover now