fourty-seven

2.8K 421 34
                                    

"Seokjin, itu ada yang menangis."

Seokjin menyipitkan matanya. Saat ia melihat dengan jelas apa yang dimaksud oleh Sowon, Seokjin langsung mengangguk.

"Ayo kita hampiri."

Sowon setuju. Mereka berdua pun menuju ke arah anak kecil yang sedang menangis itu.

"Adik kecil, kau kenapa?" tanya Sowon, sambil mengelus pelan bahunya. Ia harus menjongkok supaya bisa melihat wajah anak itu.

Anak itu tetap menangis sambil menggosok matanya.

"Eommaku di mana?"

Sowon memandang Seokjin yang juga kaget mendengar itu.

"Bagaimana ini?" tanya Sowon

Seokjin menggeleng kepala dan ikut berjongkok.

"Apa kau kehilangan ibumu? Di mana dia meninggalkanmu?" tanya Seokjin.

"Dia tidak meninggalkanku. Aku yang pergi mencari permainan, tapi aku tidak tahu di mana ibuku."

Sowon menurunkan bahunya. "Aww, sudah jangan menangis." Sowon memeluk anak kecil itu dan mengelus punggungnya pelan.

Oh apa ini? Aku cemburu dnegan anak kecil? Batin Seokjin.

"Ibumu pakai baju apa tadi?"

Anak itu menggeleng di dalam pelukan Sowon. Ia tetap menangis.

"Sowon, sebaiknya kita bergerak mencari ibunya."

Sowon memandang Seokjin dan mengangguk. Sowon melepas pelukannya dan mulai menggandeng tangan anak kecil itu.

"Noona dan hyung akan bantu mencari ibumu. Nanti kalau kamu ketemu dengan ibumu, langsung beritahu kami, ok? Uljima. Eoh?"

Anak itu mengangguk.

"Siapa namamu?" tanya Seokjin.

"Im Seokjin."

"Wah, nama hyung juga Seokjin! Tapi margaku Kim. Kim Seokjin."

Anak itu tertarik berbicara dengan Seokjin. "Jinjjayo, ahjussi?"

Seokjin agak risih mendengar panggilan itu. "Ah, panggil aku Jin hyung."

"Tapi namaku itu Jin, hyung," ucapnya polos.

"Iya, Jin. Aku tahu namamu Jin. Tapi kau harus memanggilku Jin hyung."

Sowon mulai pusing dan bingung. "Chagi, lebih baik kau jangan berbicara dulu."

"Ya, namanya sama denganku, jadi aku harus bagaimana?"

"Aku akan memanggilmu Jin-ie saja. Oke?" tanya Sowon pada anak laki-laki itu. Anak itu mengangguk. Sowon beralih menatap Seokjin. "Dan kau, aku panggil Chagi saja."

"Hehe, kamsahamnida chagiya," ucap Seokjin.

Sowon menggeleng dan tersenyum. Mereka tetap berjalan mengelilingi mall itu. Namun anak kecil itu tidak bisa menemukan ibunya di mana pun.

"Ahjumma, aku lelah."

Giliran Sowon yang merasa panggilan itu tidak cocok untuknya. "Panggil aku Sowon noona ya, Jin-ie."

"Eung, noona, aku capek."

Sowon berhenti dan memandang Seokjin yang juga melakukan hal yang sama.

Sowon berdehem sambil menatap Seokjin.

"Mwo? Kau mau aku menggendongnya?" tanya Seokjin.

cafe ; bangchin ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin