Part 1

31.7K 3.5K 922
                                    

"Sometimes late at night
I lie awake and watch him sleeping, he's lost in peaceful dreams. So I turn out the lights and lay there in the dark."

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

PERNIKAHAN tertutup itu terlaksana dengan lancar. Hanya ada beberapa orang yang datang, para saudara dekat dan juga kedua orang tua.

Setelah lelaki bernama Jung Jaehyun bilang jika ia akan bertanggung jawab untuk menikahi seorang Lee Taeyong, lelaki tinggi itu tidak bermain-main dengan ucapannya. Ia benar-benar melakukan hal itu, demi bayi yang di kandung oleh Taeyong.

"Tidurlah di sofa! Jangan mengangguku!" suara bernada ketus di layangkan oleh Taeyong saat lelaki mungil itu selesai membersihkan diri di kamar mandi. Ia memakai piyama tidur bermotif hello panda, terlihat lucu sekaligus menggemaskan.

Mereka masih berada di hotel, usai melangsungkan pernikahan singkat yang telah di rencanakan kira-kira sekitar seminggu yang lalu.

Mendengar itu Jaehyun hanya mengangguk. "Selamat malam Jung Taeyong." ujarnya lembut. Lalu berjalan menuju sofa panjang diujung ruangan sambil membawa macbook menyala yang menampilkan grafis bisnis.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu! Menjijikan." hardik Taeyong sebelum naik ke atas kasur dan menggelung tubuhnya dengan selimut dan memejamkan mata begitu rapat. Seolah memutuskan untuk tidak berbicara apapun lagi pada lelaki yang kini sudah menjadi suami sah nya.

Menghela nafas. Jaehyun tersenyum getir, ia menatap punggung Taeyong hingga nafas lelaki itu teratur. Lalu berjalan ke dekat pintu untuk mematikan lampu hingga ruangan itu menjadi gelap; agar Taeyong bisa tertidur nyenyak.

Memangnya apa yang ia harapkan? Taeyong akan menerimanya semudah itu? Tentu tidak. Jaehyun tahu betapa bencinya Taeyong pada dirinya. Mungkin lelaki mungil itu akan terus membenci dirinya, entah sampai kapan.

Dan yang Jaehyun lakukan selama ini adalah sebaliknya. Ia mencintai lelaki mungil itu, sangat sangat mencintai Taeyong hingga dadanya terasa sesak karena rasa cintanya yang begitu besar.

Perlahan, Jaehyun berjalan mendekati Taeyong dan mengusap keningnya dengan lembut. Tadinya ia ingin memberi kecupan, tapi Jaehyun urungkan karena tidak ingin membuat Taeyong semakin membencinya lebih dari ini. Menurutnya, ini semua sudah cukup.

Memiliki raga Taeyong saja sudah cukup, nantinya, Jaehyun akan berusaha lebih keras agar ia juga bisa memiliki hati Taeyong.

Setelahnya, Jaehyun kembali berjalan menuju sofa, ia mematikan macbook terlebih dahulu sebelum berbaring di dalam kegelapan. Matanya menerawang ke langit-langit kamar yang terlihat begitu gelap, ia masih memikirkan hal yang sama di setiap harinya, kenapa Taeyong bisa sangat membencinya seperti ini?

Apakah karena selama ini Jaehyun selalu mengusiknya? Oke, mungkin ini terdengar klise, tapi ia dan Taeyong sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Bahkan bisa di bilang jika mereka memiliki hubungan yang cukup baik, tapi entah kenapa, setelah duduk di kelas 3. Taeyong berubah, lelaki itu jadi sedikit menjauhinya. Awalnya, Jaehyun sering pergi bersama dengan Taeyong, kemana pun itu, sebagai seorang sahabat. Tapi kemudian Taeyong jadi menolak semua ajakannya untuk keluar secara kasar.

Ya, sangat sangat kasar. Dengan nada ketus dan raut wajah yang muak. Disaat itu pula Jaehyun tahu jika Taeyong sedang menjalin sebuah hubungan bersama lelaki tampan bernama Wong Yukheiㅡ adik kelas mereka yang baru saja duduk di kelas 11.

If Tomorrow Never Comes《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now