Part 9

14.4K 2.5K 631
                                    

And avoid that circumstance where there's no second chance to tell him how i feel..

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

CENGIRAN lebar terpasang di bibir Taeyong, ia melangkahkan kakinya di sepanjang koridor sekolah sembari membawa bekal makan siang untuk di makan bersama Jaehyun. Hari ini adalah ulang tahun sekolah! Dan sedang diadakan acara besarㅡpensi.

Begitu banyak murid yang berasal dari sekolah lain untuk mendaftar beberapa perlombaan, banyak juga yang mengenal Taeyongㅡhey, siapa yang tidak mengenal seorang Lee Taeyong?

"Rowoon! Kau melihat Jaehyun tidak?" tanya Taeyong begitu menemukan teman satu kelasnya. Sedaritadi ia sudah berkeliling untuk menemukan Jaehyunㅡtapi nihil.

Kening Rowoon berkerut dalam. "Tidak, tapi tadi aku lihat ia berjalan bersama beberapa Kakak kelas dan anak dari sekolah lainㅡmenuju gedung belakang sekolah." ini adalah sebuah fakta, karena Rowoon seksi kebersihan, jadi ia tadi di suruh membuang sampah di gedung belakang sekolah. Sebelum itu ia sempat melihat Jaehyun disana.

Mendengar itu Taeyong mengangguk paham lalu berterimakasih kepada Rowoon dan segera berlari untuk menghampiri Jaehyun. Masalahnya, ia membawa banyak makanan! Tidak akan bisa untuk di makan sendiri, Jaehyun pasti mau makan bersamanya karena memang lelaki tampan itu sering sekali meminta bekal yang Taeyong bawa.

"Jadi Jaehyun.."

Langkah kaki Taeyong berhenti di belakang pembatas, ia hanya memperlihatkan sedikit kepalanya dari balik dinding saat mendengar nama sahabatnya di sebut. Dari sini ia bisa melihat ada delapan orang yang berdiri bersama Jaehyun di gedung belakang sekolah.

Ketakutan menghampiri Taeyong, ia takut sekali jika sesuatu yang buruk terjadi pada sahabatnya. Oh sungguh, Taeyong tidak bodoh! Ia tahu jelas siapa saja yang berada di belakang sana.

Kai, Yuto, Wooseok, Zelo, Hanbin, Hyunbin, Sehun, dan Juyeon. Itu kedelapan orang yang berdiri di dekat Jaehyun, lima dari mereka berasal dari sekolah yang sama dengan Taeyongㅡsementara tiga sisanya berasal dari sekolah lain.

"Kau tahu apa kesepakatannya, aku membawamu kesini karena aku tahu kau cukup dekat dengan lelaki cantik bernama Lee Taeyong, benar?" tanya Kai sembari memperlihatkan seringaiannya.

Mendengar namanya di sebut berhasil membuat Taeyong mematung, ia sama sekali tidak bergerak di balik dinding ituㅡmenunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ya," jawab Jaehyun gusar.

Yuto tertawa dengan suara beratnya. "Wah, aku penasaran kenapa kau sama sekali tidak tergoda untuk mencicipi tubuhnya selama iniㅡkudengar kalian bersahabat. Apa kau tahu? Bahkan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak membantingnya diatas kasur!"

"Aku berusaha keras untuk itu." jawab Jaehyun lagi; kali ini nada suaranya jauh lebih tenang.

Nafas Taeyong terengah, ia masih tidak mengerti apa sebenarnya yang semua lelaki itu bicarakan? Kenapa namanya di bawa-bawa? Kenapa Yuto menganggapnya seperti itu? Apa karena di mata mereka semuaㅡTaeyong adalah lelaki murahan? Atau apa?!

Sehun terkekeh geli, ia berdiri di hadapan Jaehyun dan menatap lelaki pemilik lesung pipi itu dengan tatapan intimidasi. "Aku menawarkan sesuatu yang menggiurkan untukmu, jika kau bisa membawa Taeyong malam nanti untuk kita pakai bersama-sama, maka kau akan menjadi bagian dari kelompok! Bayangkan Jaehyun, kau bisa melakukan apapun sesukamu jika berada di kelompok ini. Cukup serahkan saja Taeyong kepada kamiㅡoh kau juga bisa ikut bergabung untuk menikmati tubuh indahnya." sebagai sang ketua, maka Sehun bisa dengan mudah menawarkan hal tersebut kepada Jaehyun.

If Tomorrow Never Comes《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now