Part 3

16.2K 2.7K 450
                                    

Would he's ever doubt the way
I feel about him in my heart

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

SETELAH mengambil cuti tahunan nya, Taeyong kembali bekerja di perusahaan milik Jaehyun. Oh! Memang, sejak awal ia bekerja disana karena Taeyong tidak mau bekerja di perusahaan milik keluarga. Menurutnya itu licik.

Awalnya, perusahaan itu di pimpin oleh ayah Jaehyun. Jadi Taeyong tidak terlalu mengambil pusing hal tersebut, sampai akhirnya ia menerima kabar bahwa Ayah JaehyunㅡJung Yunho sudah memberikan alih jabatannya pada sang putra.

Taeyong berpikir untuk resign saat mendengar kabar itu, tapi akhirnya ia urungkan karena menurut Taeyong, ia harus bisa bersikap profesional.

Jabatan Taeyong juga tidak terlalu tinggi, ia hanya menjabat sebagai karyawan biasa. Meskipun setelah menikah, Jaehyun beberapa kali membujuk nya untuk menjadi sekertaris bagi lelaki itu. Tapi tentu saja Taeyong menolaknya dengan kasar, mana mau ia bertemu dengan Jaehyun setiap saat?

"Kau baik-baik saja?" suara bariton yang terdengar serak itu membuat fokus Taeyong kembali. Ia menatap bingung ke arah Junhoeㅡteman satu divisinya.

"Ada apa Junhoe-ya?"

"Kau melamun Taeyongie."

Ah benar, ia melamun sejak tadi dan tidak memperhatikan hal tersebut. Sepertinya menikah bersama Jung Jaehyun benar-benar ide yang sangat buruk! Taeyong jadi lebih sering melamun sekarang, belum lagi ia juga harus mencari keberadaan Mingyu. Karena bagaimanapun, Taeyong tidak akan melepaskan Mingyu begitu saja.

Lalu mata Junhoe kembali menjelajah pada meja kantor Taeyong yang terlihat penuh dengan beberapa cemilan dan juga makanan berat. "Kau lebih banyak makan sekarang ini, sedang ingin menambah berat badan?" tanya Junhoe lagi.

Raut wajah Taeyong terlihat terkejutㅡnamun sedetik kemudian kembali terlihat santai. "Ya, aku sedang ingin makan banyak sekarang ini." bohongnya.

Ini semua karena Taeyong sedang hamil, nafsu makannya juga meningkat karena hal itu. Hanya saja, Taeyong tidak bisa memberitahukan perihal kehamilannya pada semua orang. Bukankah akan terdengar sangat aneh jika seorang laki-laki sepertinya bisa mengandung? Sangat tidak masuk akal.

Junhoe mengangguk. "Ingin makan siang bersamaku nanti?"

"Tentu saja." jawab Taeyong disertai dengan senyuman lebar, membuat jantung Junhoe berdetak dua kali lebih cepat.

Ya, memang sejak awal Junhoe menaruh perasaan lebih pada Taeyong. Lelaki mungil itu terlihat sangat indah di matanya, belum pernah Junhoe melihat seorang lelaki secantik Taeyong. Jadi jangan salahkan dirinya jika ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekati Taeyong.

Yang Junhoe tahu, Taeyong itu single sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi tidak salah kan jika ia mengibarkan bendera untuk membuat Taeyong jatuh hati padanya? Karena ada beberapa lelaki lain yang juga mengincar Taeyong dan Junhoe tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Ia harus mendapatkan hati Taeyong terlebih dahulu tentu saja.

Sedangkan lelaki cantik itu kini kembali menatap layar komputer di hadapannya, ia mengecek email dan juga akun sosial media, berharap jika Mingyu membalas semua pesan yang ia kirimkan. Walaupun nihil, lelaki tinggi itu tidak sekalipun membalas semua pesannya.

If Tomorrow Never Comes《Jaeyong》✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum