JEALOUS - TAEJIN

5.5K 192 8
                                    

BOYxBOY|Yaoi|Gay|.
Warning! NC 21
Mature Content
Happy Readding

______________________________

Rab, 17 Oct 2018

Seokjin berdiam diri di taman dan memikirnya kekasihnya. Taehyung adalah kekasih seokjin. Dia memikirkan kenapa taehyung selalu bersikap buruk terhadapnya. Cemburu. Seolah-olah taehyung tidak percaya terhadap jin.

Asik dengan lamunannya, seketika lamunannya buyar karna ponselnya berbunyi bertanda ada panggilan masuk. Dan itu adalah kekasihnya.

"Kau dimana! Cepat pulang."

"A-aku~"

"Cepat pulang! Ini sudah sore! Apa kau lupa dengan apa yang akan aku lakukan jika kah tidak mematuhinya?"

"N-ne aku akan pulang." Jin menghela napas dan segera berlari menuju halte agar tidak tertinggal bus. Tapi, tiba-tiba tubuhnya terpental karna ada seseorang yang menabraknya. Jin terhuyung kebelakang dan terjatuh di atas trotoar jalanan. Jin meringis karna bongkahan pantatnya bebar-benar sakit. Ingin segera berdiri, sepasang tangan mengulurkan guna untuk menolongnya. Jin segera mengambil tangannya dan segera berdiri.
'Shit! Tangannya benar-benar lembut dan wajahnya cantik melebihi yeoja yang aku temui setiap hari' batinnya.

"Kau tidak apa-apa? Maaf saya terburu-buru dan tidak melihatmu. Apa ada yang sakit?" Tanyanya.

"Bodoh! Tentu saja! Pantatku sakit."gerutunya

"Eoh? Apa?"
Oke! Jungkook. Dia tidak salah dengar kan? Apa ia harus mengelus pantat seokjin agar tidak sakit? Ah! Jika mengelus pantat sembarangan, yang ada dia akan dipukul dan dianggap melecehkan seseorang. Benar-benar bodoh.

"Tidak! A-aku permisi." Ucapnya dengan berjalan terburu-buru.
"Hey! Aku akan mengantarmu. Lagian disini bus akan datang sekitar 2 jam lagi." Teriaknya. Oke! Jin segera menberhentikan langkahnya dan segera menghadap jungkook.

"Oke! Anggap saja itu permintaan maafmu karna sudah membuatku terjatuh di trotoar ini!"
Jungkook hanya menampilkan deretan gigi kelincinya. 'Benar-benar sempurna.' Batinnya.

Seokjin dan jungkook selama didalam mobil tidak berbincang apapun, hening yang mereka rasakan. Hingga, jungkook membuka suasana hening itu dengan pertanyaan.
"Rumahmu dimana?"

"Ahh.. terus saja lurus nanti ada pertigaan dan belok kanan." Jawabnya.
Oke! Jungkook menuruti apa yang seokjin arahkan.

"Apa tidak keberatan menanyakan namamu?" Tanyanya lagi dengan wajah yang tetap fokus kedepan.

"Ahh..ne. Nama saya Seokjin, Kim Seokjin. Anda?"

"Jungkook, Jeon Jungkook manis." Ucapnya dingin namun membuat pipi jin merona dengan perkataannya. Jin memalinkan wajahnya kesamping agar tidak terlihat rona merah di pipinya tapi tidak dengan telinganya. Jungkook segera melihat perlakuan jin dan tersenyum.

"Apa aku salah dengan ucapanku?"

"Eoh?" Jin langsung menatap jungkook.

"Kau terlihat merona disaat aku mengatakan manis. Kau terlihat pemalu. Membuat aku jadi tambah yakin~"
'Yakin untuk mendapatkan kamu menjadi milikku' serunya dalam hati.

"Eoh? Yakin? Yakin apa jungkook-ssi?"

"Ahh..tidak. jangan panggil seformal begitu. Panggik saja jungkook."
"Ahh.. rumahmu sebelah mana?" Tanyanya

"Stop disini saja." Serunya. Jungkook segera memberhentikan mobilnya. Jin segera keluar dari mobil jungkook dan tidak lupa untuk berterima kasih kepadanya karna sudah mengantarnya.
Sesampai di depan Rumahnya, jin di sugihkan dengan pemandangan kekasihnya yang menurutnya akan memarahinya karna telat pulang.
"T-tae~" lirihnya.
Tae memincingkan matanya, aura gelap terpampang dengan begitu jelas.
"Kau! Dari mana eoh? Ini sudah jam berapa seokjin!" Geramnya.

Jin OneshotsOnde histórias criam vida. Descubra agora