Perfection - Yoonjin

3.8K 154 5
                                    

.

Happy Readding
_________________________________

"Tae kau dimana? Aku menunggu di restoran." Seru seseorang di seberang.

"Shit! Sudah ku katakan aku sedang sibuk!" Geramnya.

"Taetae.. tapi kamu udah berjanji akan datang." Lirihnya kecewa.

"Aku sedang di perjalanan. Tunggu aku disitu!" Ucapnya terakhir dan menutup teleponnya secara sepihak. Ya.. orang yang sedang menunggu itu adalah seokjin,jin. Dan yang sedang di tunggu adalah kim taehyung,taetae. Mereka sepasang kekasih yang sudah merajut cintanya ±5 tahun. Selama lima tahun kebelakang, taehyung selalu bersikap baik, perhatian dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tapi, semuanya terasa berubah dengan cepat. Taehyung tidak selalu ada di sampingnya ketika jin butuh. Satu pesanpun tak pernah ia kirim dan apalagi panggilannya. Selalu saja dia berkata bahwa dia sibuk kerja. Dia maniak kerja. Tapi, jin masih selalu mencintainya—akan selalu.

Satu setengah jam berlalu, taehyung pun datang dalam keadaan masih memakai pakaian kantornya. Dia menghampiri jinnya. "Taetae.. aku punya sesuatu untukmu." Ucapnya dengan kesenangan yang menyelimutinya karna dia sangan merindukan kekasihnya. Tak lupa ini tanggal kelahiran kekasihnya. 30 Desember.
"Apa? Kau tau kan bahwa aku tidak punya waktu banyak untukmu. Cepat bicara." Ucapnya datar tanpa ekspresi apapun.

"Taetae.. kamu kenapa? Apa aku telah mengganggumu? A-aku hanya merindukanmu. Dan lihatlah, aku menunggumu biarpun kamu terlambat." Jelasnya. Taehyung mendesah pelan dan menatap kekasihnya dengan tatapan tajam. "Ya. Kau sangat menggangguku. Jika tidak ada yang begitu penting, aku pergi sekarang!"
"Taehyung! Kenapa kamu berubah! A-aku seperti tidak mengenalmu sekarang."

"Aku muak denganmu jin! Kau tau.. selama lima tahun kita berhubungan, kau selalu saja bermanja-manja denganku. Sampai aku susah untuk melakukan apapun. Dan sekarang, aku harus memilih pekerjaanku. Jangan terus bergantung kepadaku sialan!" Ucapnya terhenti— "aku terkekang olehmu. Hidupku itu tidak selamanya fokus pada satu titik. Termasuk kamu! Kamu mau uangku? Aku akan berikan. Dan setelah itu, cepatlah pergi dari kehidupanku sialan."
Jin mencerna semua ucapan kekasihnya. Maksudnya apa? Kenapa kekasihnya tiba-tiba berkata seperti itu. Pikirnya. Sebisa mungkin jin tidak meneteskan air matanya. Disini, dia harus kuat. Tidak boleh menangis. Tapi, tetap saja—air matanya mengalir tanpa berhenti.
"Tidak usah menangis seperti itu jalang." Sinisnya. Satu tamparan mendarat di pipi taehyung. Taehyung yang mendapatkannya hanya memegang pipinya yang menurutnya panas karna tamparan keras dari jin.

"J-jika kau memang tak mencintaiku lagi, aku tak apa. Tapi.. jangan memanggilku dengan sebutan jalang!" Bentaknya dan langsung meninggalkan kekasihnya—mantannya, seorang diri.

___
"Paman.. apa jinnie sudah pulang?" Tanya seseorang berambut hijau.

"Belum.. dia bilang akan bertemu kekasihnya."

"Aah.. yasudah biar aku cari saja." Orang itupun pamit dan segera mencari keberadaan seokjin.

Setiap di perjalanan, ia terus menekan tombol hijaunya di ponsel tapi, tak ada satupun jawaban dari orang yg ia hubungi. Menyerah? Bukan gayanya untuk menyerah. Ia terus memanggil jinnienya.
Hingga, usahanya membuahkan hasil. Jinnienya mengangkat telepon darinya tapi, dia mendengar suara jinnienya yang purau. Apakah dia baik - baik saja? Pikirnya.

"Yoong-aah.. a-aku putus dengannya." Itulah yang yoongi dengar. Ia langsung menancap gasnya dan segera menghampiri jinnienya setelah mendapatkan keberadaan jin sekarang. Gps.
Tidak butuh lama untuk menghampirinya, karna selama di perjalanan yoongi mengendarai mobilnya dengan laju kecepatan yang cepat.

Jin OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang