S2➖31 [Ending] 🅰

6.8K 877 262
                                    

Gila udah ending aja:v

Jangan lupa pencet bintang dipojok kiri ya❤ di spam komen gapapa banget wkwk.

Sebelum baca, ayo doa dulu, semoga ending nya seperti yang kalian harapkan wkwkwk










Jaehwan bohong, iya Jaehwan berbohong tentang Minhyun, ia terpaksa menyembunyikan fakta jika kembarannya itu benar menghamili sahabat Adel, ia terpaksa berbohong demi kebaikan Adel.


Ia sadar istri nya sedang hamil, ia takut jika Adel tau kenyataan nya itu bisa saja menganggu kandungannya, terlebih Adel mengidap penyakit Endometriosis yang begitu rentan keguguran.


Bulan demi bulan berganti, kini kehamilan Adel sudah menginjak usia 8 bulan. Kehidupan mereka berjalan begitu baik dan kandungan Adel juga baik-baik saja.


Adel bahkan sudah tidak pernah merasakan nyeri yang sering ia alami diawal kehamilannya.


"Mas ayo dong... Kamu lama banget sih.."


"Bentar dek, lagi hago nih." kata Jaehwan yang masih tiduran di kasur, ia sedang bermain game hago.


"Hago mulu kamu sekarang, ayo keburu siang Jae... Kamu niat ngga sih belanja perlengkapan bayi.."


"Yes menang! Iya iya nih udah selesai nih, ayo berangkat."


Akhirnya Jaehwan dan Adel pergi ke hypermart untuk berbelanja, sesampainya disana mereka memilih barang-barang serba pink, ya saat di usg dokter mengatakan anak mereka berkelamin perempuan.


Setelah selesai berbelanja keperluan bayi, mereka menyusuri hypermart, hingga Adel berhenti di tempat jam.


"Mas aku mau beli ini."


"Jam pasir? Buat apaan dek?"


"Gapapa pengen aja."


"Yaudah deh.."


Mereka menghabiskan waktu 3 jam untuk berbelanja, sesampainya di rumah mereka duduk dan melihat hasil belanjaan mereka.


Jaehwan mengambil makanan ringan nya, sementara Adel fokus melihat jam pasirnya. Ia begitu takjub.




⏳⌛Sambil dengerin lagu OngHwi - Sandglass/ ioi-downpour diulang-ulang sampai tamat. ⌛⏳




"Mas.. Lihat deh, bagus ya.."


"Bagus apanya sih dek, biasa aja."


"Menurutku ini bermakna banget mas, kaya waktu hidup manusia.."


"Maksudnya?"


"Iya kan ada 2 ruang, ibaratnya yang atas ini dunia, dan yang bawah ini alam akhirat, dan pasir halus ini tiap hari turun ke bawah sedikit demi sedikit, ngga ada yang tau kapan waktunya habis, kaya hidup manusia kan, kita ngga bakal tau kapan waktu kita habis."


Jaehwan mendadak bisu, entah kenapa dirinya tiba-tiba menangis. Ia merasa sakit setelah mendengar penuturan istrinya itu.


"Dek..." panggilnya dengan suara bergetar.


"Kamu kenapa sih? Jangan bikin mas takut dek.."


"Takut apa? Aku baik-baik aja kok, kamu ngga usah takut."


"Tapi kamu ngomongnya kaya kamu bakal ninggalin aku gitu, aku takut dek.."


Adel tersenyum, lalu memeluk suaminya itu. "Jangan takut mas, jangan nangis, aku disini, aku ngga pengen ninggalin kamu kok, tapi aku ngga tau jika tuhan berkendak lain.."


[2/2] Mendapatkan Cinta Pak Jaehwan [END]✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant