30. The Day

16.9K 1.5K 87
                                    

Hyemi bergerak gelisah, ia menghkwatirkan  Lee Taeyong terlebih lagi Jeon Jungkook. Pasalnya sekarang adalah hari  dimana balapan mobil mereka berdua. Hyemi sudah mencoba beberapa kali membuat Jungkook berhenti untuk balapan mobil dengan Taeyong, tapi tetap saja hasilnya sama. Jungkook bersikeras ingin mengalah kan Taeyong.

Taeyong pun sama, mereka sama sama egois ingin menentukkan siapa yang lebih kuat. Dan siapa yang lebih berhak bersama Hyemi. Itu tentu saja membuat Hyemi semakin tak karuan. Bagaimana bisa kejadian besar seperti ini, dikarenakan gadis sepertinya.

“sudahlah tenangkan dirimu Hyemi-ya” seulbi mencoba menenangkan hyemi, dengan memegang lembut pundak sahabatnya itu.

“bagaimana aku bisa tenang? Balapannya akan segera dimulai Seulbi-ya” hyemi semakin bergerak gelisah, ia mondar mandir dan menggigiti kuku kuku jarinya.

Hyemi berhenti bergerak gelisah, karena di ujung penglihatannya ia melihat Jungkook dengan Jung Hoseok. Jungkook melangkah mendekati Hyemi. Kemudian ia memagang kedua pundak Hyemi.

Mata tajamnya menatap lembut ke arah netra Hyemi. Entah sudah berapa kali Jungkook menatapnya. Tapi rasanya hyemi selalu lemah oleh tatapan itu.

“Ju-Jungkook-ah..”

“tolong bantu aku Hyemi-ya”

belum saja Hyemi mencerna perkataan Jungkook. Laki laki itu tiba tiba saja menempelkan bibirnya pada kening Hyemi.

Jungkook  mengecup kening Hyemi dan memejamkan matanya, menyalurkan kehangatan lewatnya. Hyemi mematung membulatkan matanya.

Jungkook tersenyum manis pada Hyemi. Dan merapihkan poni gadis itu.

“aku janji akan menang.”

***

Lee Taeyong melangkahkan kaki panjangnya. Ia celingak celinguk. Bukan tanpa tujuan. Sedari tadi ia mencari keberadaan kim Hyemi. Ada sesuatu yang ingin ia katakan padanya, mengenai balapannya.

Taeyong tersenyum manis. Kala ia menemukan sesosok gadis yang sedari tadi ia cari.

Tapi senyumnya itu langsung memudar. Saat dirinya melihat Hyemi tak sendiri. Tepat dihadapan gadis itu, ada seorang pria yang tengah memegang pundak Hyemi.

Taeyong menghentikkan langkah kakinya, dan memalingkan wajahnya, untuk tak menatap adegan di depannya itu. Ia tak suka, atau lebih tepatnya kecewa. Karena ia melihat Jeon Jungkook, laki laki yang akan menjadi partner balapannya. Sedang mencium kening kim Hyemi.

Taeyong merasa. Sudah kalah sebelum semuanya di mulai.

Ia tersenyum kecut, dan mengepalkan tangannya.

“kau curang Jeon”

***

Jeon Jungkook berada di sisi sebelah kanan dengan mobil andalannya berwarna hitam. Ia   menatap lurus ke depan dan mencengkram kuat stir mobilnya. Biar bagaimanapun juga, ini adalah untuk yang pertama kalinya.

Sedangkan di sisi sebelah kiri, ada Lee Taeyong dengan mobil berwarna merah sangat cocok untuknya. Berbeda dengan Jungkook. Ia memasang wajahnya dingin. Biar bagaimanapun juga ia sangat yakin akan kemenangannya. Mengingat tentang masa lalu Jungkook. 
Tepatnya insiden 13 tahun yang lalu.

Dan di bagian terakhir ada seorang gadis cantik dengan pakaian yang agak terbuka. Berdiri di tengah tengah ke dua mobil yang akan siap meluncur. Gadis bertubuh molek itu memegang dua bendera dengan corak kotak kotak berwarna hitam putih. Yang menjadi acuan dimulainya balapan.

“satu!”

“dua!”

“tiga!”

pertandingan dimulai. 2 pria yang menjadi peserta lansung menancap gasnya saat di hitungan ketiga, bertepatan dengan turunnya bendera yang di pegang si gadis.

Dengan kepercayaan yang sangat tinggi dan jiwa optimis Taeyong melesat cepat. Mobil yang ia gunakan memimpin. Ia tersenyum penuh bangga. Mengasihani Jungkook yang menuruti otak bodohnya.

Taeyong rasa Jungkook terlalu sombong dengan kehidupannya yang kelewat sempurna.

Di belakang Jungkook   juga tak mau kalah. Walaupun ia melesat cukup cepat, tapi ia tak bisa membohongi dirinya untuk bertahan. Jungkook mencengkram kuat kuat stir mobil. Wajahnya pucat pasi dengan eringat dingin terus bercucuran deras dipelipisnya.

Jungkook sudah mencoba menguatkan dirinya. Tapi itu tak semulus apa yang ia harapkan. Biar bagaimanapun juga Jungkook teringat dengan potongan masa lalunya. 13 tahun yang lalu insiden yang merenggut nyawa wanita pertama yang ia cintai. Hari yang sangat mengenaskan baginya.

Kepala Jungkook pening bukan main, terus berdenyut. Rasanya seperti di hantam batu besar ribuan kali. Pandangannya sedikit sedikit mulai kabur, tapi tetap saja ia memaksakan diri untuk terus maju.

Berbeda dengan Taeyong  yang sangat percaya diri. Mobil yang ia jalankan selalu memimpin, bahkan dalam jarak yang cukup jauh dari Jungkook.

Sampai pada akhirnya ia mengingat satu hal. Perpotongan kejadian dimana ia melihat langsung Jungkook yang mengecup kening Hyemi dengan penuh kehangatan. Taeyong tahu itu.
Taeyong kesal bukan main, rasanya ia hancur. Ia merasa sudah kalah dalam permainan yang ia buat sendiri. Taeyong merasa telah masuk kedalam lubang yang ia gali sendiri.
Hati nya bercampur aduk.

Taeyong menancap gas, memajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tapi potongan adegan dimana Jungkook mengecup kening Hyemi kembali berputar memenuhi pikirannya. Mengacak ngacak Taeyong bahkan menghantuinya.
Itu membuat dadanya sesak, Taeyong membutuhkan pasokan udara,  rasanya sakit saat mengingat itu semua. Apa ini yang dinamakan sakit hati? Atau patah hati?
Entahlah yang pasti, ia merasakan sakit yang teramat.

Konsentrasinya buyar. Mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu dia rem dengan tiba tiba. Sehingga timbul suara berdenyit karena gesekan ban dan aspal. Badannya terdorong ke depan karena gravitasi.

DUGG!!!!!

Dari arah belakang mobil Jungkook menabrak mobil Taeyong. Bukan. Bukan karena Jungkook sengaja ingin menyelakainya, tapi karena beberapa faktor.

Pertama karena Lee Taeyong yang menginjak rem mendadak yang awalnya melaju dengan kecepatan tinggi. Dan kedua karena mobil Jungkook juga melaju cepat tentu saja Judulnya mereka sedang balapan, tapi karena traumanya. Ia tak bisa mengontrol.

Mobil mereka bertubrukan,  memental ke arah yang berlawanan. Mereka saling terpelanting. Mobil mereka bergulitik di atas aspal yang panas. Menimbulkan suara gaduh.

Semua orang yang ada disana panik bukan main. Takut dan khawatir menggerogoti perasaan mereka.

Memang sejak awal balapan ini bukanlah ide yang bagus,
Tapi karena kebodohan dua orang yang ada di arena balapan, bersikeras dan kukuh ingin melanjutkan ide gila ini.

Dua orang bodoh itu kini sama sama terluka dan tak sadarkan diri.

***

TBC

Oke dan begitu lah akhirnya..

Mereka sama sama terluka duh :(









©Park CeuNel
22 10 18

THE RICH BOY - JJK  [SEDANG REVISI]Where stories live. Discover now