Chapter 4

89.7K 5.7K 56
                                    

Haloooo
Jangan lupa vote dan komen yaaa

*

Sebulan setelah hari pernikahan yang sangat super duper sederhana semuanya berjalan normal bagi Naomi karena Ekon sama sekali tidak pernah pulang ke apartemen sehingga membuat Naomi bisa melakukan aktivitasnya tanpa perlu merasa cemas.

Kini Naomi hidup sendiri di apartemen mewah yang telah disediakan oleh Ekon bahkan ia juga diberikan kartu kredit berwarna emas. Ia membersihkan diri untuk siap pergi tidur. Sebelum tidur ia memeriksa ponselnya seperti biasa untuk melihat apakah ada pesan dari kakak-kakaknya atau tidak. walaupun kini mereka tinggal berpisah tapi Alea selalu memberikan kabar tentang keluarga mereka.

Kali ini berbeda, tidak seperti biasanya ia mendapatkan missed call dari Alea hingga belasan kali. Naomi segera menghubungi Alea kembali takut jika terjadi apa-apa. tanpa menunggu lama Alea langsung mengangkat telefonnya.

"Ada apa kak?"

"Kamu bisa segera kembali ke rumah? ada sesuatu yang terjadi."

"Ada apa? Apakah ayah dan ibu baik-baik saja?"

"Kamu segera ke sini saja. kakak tidak bisa jelaskan lewat telepon."

"Baiklah aku akan segera ke sana."

Tanpa ingin membuang-buang waktu, Naomi segera memakai kaos dan jaket tipis, ia lupa bahwa suasana musim semi di kota London tetap dingin tanpa celah kehangatan sama sekali. Selama perjalanan ke rumah, ia ragu-ragu haruskah ia memberi tahu Ekon atau tidak. perjanjian mereka adalah dilarang untuk menelepon selama jam kerja tapi kini sudah jam delapan malam. Setelah berpikir panjang, Naomi mengurungkan niatnya dan segera turun dari taksi.

Ketika sampai di rumah, ia melihat suasana rumah yang sangat berantakan. Ayahnya terlihat sangat emosi bahkan kak Alea berdiri jauh dari ayah, ia terlihat ketakutan.

"Ayah?" Raynald melihat putrinya yang sudah pulang. Emosinya kembali terbakar ketika ia mengingat apa yang telah suami putrinya lakukan pada hotelnya. Ia segera menghampiri putrinya yang tak tahu apa-apa dan menamparnya. 

Semua orang terkesiap tak terkecuali Naomi. Ia tak tahu apa yang terjadi ketika ayahnya dengan tiba-tiba menamparnya tanpa ada  penjelasan. Alea dan ibunya segera menghampiri Naomi yang duduk tersimpuh di lantai.

"Apa yang kau lakukan pada putriku!?"

"Semua ini karena dia!"

"Karena dia? Apakah kau ingat bahwa kau sendiri yang telah memberikan anakmu pada monster itu hah!?"

Alea melihat bahwa suasana semakin tak terkendali membawa Naomi yang masih terpaku menuju kamar. 

"Sebenarnya apa yang terjadi kak?"

"Ekon merobohkan gedung hotel dan kini ayah tak memiliki apapun."

"Tunggu dulu tapi bagaimana bisa? bukannya mereka melakukan merjer? berarti setengahnya masih milik ayah."

"Salah, ayah tidak teliti dalam menanda tangani kontrak. Ekon mengakuisisi sepenuhnya. jadi hak kepemilikan jatuh pada tangan Ekon dan ia memilih untuk menghancurkannya dan dibangun hotel yang jauh lebih mewah."

"Berarti bagus dong."

"Apa kau tak mendengarkan ucapanku? Ekon mengakuisisi semuanya! kita tidak tersisa apapun!"

"Sama sekali?" Alea menggeleng dengan sedih.

Naomi kembali berpikir panjang, sebenarnya apa yang direncanakan oleh pria itu? kenapa ia sangat tega melakukan hal itu semua.

Expecting The Unexpected (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang