MDMH 9

42.9K 1.1K 9
                                    


"Jangan sentuh aku tukang selingkuh!!"
Tasya tersentak dengan ucapan Zac. Apa maksudnya tukang selingkuh?kapan Tasya selingkuh?. Tapi persetan dengan semua itu mungkin Zac mengatakannya dengan secara tidak sadar. Lagi pula Zac sedang mabuk. Tasya segera menggelengkan kepalanya dan mengejar Zac.

Tasya kembali meraih tangan Zac yang akan menaiki tangga. Sekali lagi Zac malah menepis tangan Tasya kembali.

"Jangan sentuh aku. Singkirkan tangan kotor Mu itu dari tubuhku". Dengan segera Zac masuk kedalam kamarnya dan...

Brakk

Tasya tersentak kaget karena Zac menutup pintu kamarnya dengan kencang. Tasya hanya bisa mengelus dadanya dan Segera melangkah ke dapur. Seutas ide terlintas di benaknya hingga akhirnya Tasya membuatkan sup untuk Zac yang diyakini akan menghangatkan tubuh Zac dan menghilangkan pengaruh alkoholnya.

Disela-sela kegiatannya, Tasya teringat lagi akan ucapan Zac yang mengatakannya tukang selingkuh. Tasya merasa heran tadi siang Zac tidak kembali kerumah, dan pulangnya Zac mabuk dan mengatakan nya tukang selingkuh.

"Huuhh..... Lebih baik nanti Kutanyakan pada Zac setelah dia sadar" bathinnya.

Tasya membuka pintu kamar secara perlahan. Gelap dan sunyi itulah suasana kamar sekarang. Tasya menerka-nerka dimana Zac sekarang. Tasya mencari saklar dan menghidupkan lampu. Tasya kaget matanya terbelalak. Bagaimana tidak dia mendapati Zac sedang bergulung dengan selimut dan badannya bergetar hebat. Mungkin dia demam.

Tasya segera menghampiri Zac. Tapi sebelum itu dia mematikan AC supaya tidak terlalu dingin.
Tasya Menengadahkan tangannya di dahi Zac.

"Panas sekali .Tanganku rasanya seperti terbakar"

"Di...dingin sekali"

"Iya... Iya sebentar Zac. Aku akan ambilkan air untuk Mengompresmu"
Tasya menuju dapur mengambil kan air dan lap Serta antibiotik untuk Zac.

Untuk saat ini Tasya harus Sabar untuk merawat Zac yang dari tafi terus mengeluh kedinginan.

"Zac kau makanlah agar badanmu lebih sehat sedikit"ucap Tasya lembut

"Tapi lidahku merasa pahit Tasya"

Tasya hanya bisa menghembuskan nafas jengah. Bagaimanapun Zac ini adalah orang yang keras kepala. Tapi Tasya tidak akan menyerah ini semua untuk kesembuhan suaminya.

"Ayo lah Zac untuk kali ini saja. Turuti kemauan ku dan jangan membantah. Makan ya sedikit saja. Ini juga untuk kesembuhan mu Zac". Pinta nya dengan tatapan memohon.

Zac yang di tatap seperti itu pun, hatinya sedikit luluh. Akhirnya dia mengangguk lemah dan membuat Tasya tersenyum merekah.

Melihat Tasya yang tersenyum seperti itu, Zac pun menarik sedikit bibirnya tersenyum. Walaupun tipis, sama saja Zac tersenyum 😁😁

"Tapi sedikit saja ya"

Tasya mengangguk dan menyuapkan sup nya kepada Zac. Zac menerimanya dengan ragu. Rasanya hambar tapi dia tetap menahannya. Hingga puncaknya pada saat ke Suapan ke sepuluh, rasanya ingin muntah. Zac menutup mulutnya saat Tasya menyuapkan makanannya.

"Sudah"

"Baiklah. Sekarang minum obatnya". Dan Tasya menyuapkan antibiotik dan memberikan air teh kepada Zac.

Setelah membereskan alat makan, Tasya menyuruh Zac untuk berbaring.

" Zac berbaring lah. Kau perlu istirahat"

Zac tidak menjawab. Tetapi dia tetap menuruti apa yang diperintahkan oleh Tasya. Zac memperhatikan Tasya yang sedang duduk di sampingnya. Merasa diperhatikan, Tasya segera mengangkat kepalanya dan melihat Zac. Sesaat tatapan mereka bertemu. Tatapan Zac yang lembut. Tasya seakan terhipnotis dengan oleh tatapan yang di berikan oleh Zac.

My Dosen My Husband[END]Where stories live. Discover now