MDMH 18

32.4K 860 13
                                    


Tasya terbangun dari tidurnya. Menguap dan menggeliat kecil.
Jam sudah menunjukkan pukul 08 pagi.

Tasya duduk sambil meringis memegangi perutnya yang kesakitan. Wajahnya pucat dan peluh membasahi keningnya.

Zac datang dan kaget melihat Tasya yang sepertinya sakit perut. Memang tadi Zac tidak membangunkan Tasya karena Tasya pucat. Dan dari pada membangunkannya, Zac lebih baik menyelimutinya dan kembali tidur.

Zac mendekat dan bertanya kepada Tasya.
"Ada apa? Ada yang sakit? Kenapa dengan perutmu?" tanya Zac khawatir.

Sambil meringis, Tasya menjawab "Tidak apa Zac. Memang ini yang dialami oleh sebagian besar wanita jika kedatangan tamu."

"Tapi kau terlihat sangat kesakitan sayang."

Tasya tersenyum. Hatinya menghangat melihat Zac yang sangat khawatir padanya. Padahal hanya datang bulan biasa dan sakit perut pada saat datang bulan pun sudah biasa di alami perempuan. Tapi khawatir Zac berlebihan dab Tasya suka itu.
"aku tidak apa Zac. Sebentar lagi juga sembuh Kok."

"Bagaimana kalau aku kompres dengan panas?" tanya Zac sambil mengelap peluh yang ada di dahi Tasya dengan sayang.

"Boleh."

"Zahra... Zahra." Zac berteriak memanggil pembantunya.

"Iya ada apa tuan." tanya nya sopan setelah sampai dikamar Zac.

"Tolong ambilkan botol berisi air hangat."

"Baik tuan." dan Zahra bergegas mengambil apa yang disuruh oleh Zac.

"Ini tuan."

Zac mengambil botol yang berisi air hangat itu dan dengan mudahnya menyingkap kaos dan tanktop yang dikenakan oleh Tasya dan menaruh botol itu di perut Tasya agar merasa lebih baik.

Tasya Merona melihat kejadian itu. Bagaimana dengan telaten nya Zac mengompres perutnya. Dan wajah nya yang menunjukkan kekhawatiran membuatnya terkikik geli.

"Adakah yang lucu?" tanya Zac yang bingung melihat Tasya.

"Wajahku Zac sangat lucu."
Zac mengernyitkan dahi.
"Kau, baru kali ini aku melihat wajahmu Tang begitu khawatir. Terlihat lucu di mataku."

"Kau tidak tau betapa aku menghawatir kan Mu? Walaupun kau bilang itu hanya datang bulan biasa. Tapi sebelumnya aku tidak pernah menghadapi masalah seperti ini."

"Maafkan aku Zac."

"Sudahlah. Istirahat" katanya dingin dan meninggalkan Tasya.

Tasya berdiri mengejar Zac dan memeluknya dari belakang.
"Maafkan aku Zac. aku tidak tau betapa kau begitu mengkhawatirkan ku. Aku Tau aku salah. Maafkan aku."

Zac membalikkan badannya dan memeluk Tasya.

"Yasudah jangan di pikirkan lagi. Sekarang istirahat supaya lebih baik."
"ayo." katanya lagi saat dilihatnya Tasya hanya diam ditempat.

Tasya tersenyum "gendong." katanya manja.

Zac terkekeh geli melihat tingkah Tasya yang manja.
"Ke marilah." Zac mengangkat tubuh Tasya si depan. Tasya melingkarkan tangan dan kakinya di leher dan pinggang Zac. Tasya mencium dahi, pipi, dan bibir Zac sekilas. Membuat Zac menggerutu.

"Kau mau menggoda ku,Huh!"

"Tidak."

"Kau Taukan aku tidak bisa memakan Mu saat ini. Jadi jangan Goda aku."

"Hehe... Baiklah tuan mesum."

Sesampainya di kasur, Zac langsung membaringkan Tasya dan mengecup dahi Tasya.
"Aku keluar ya. Akan aku ambilkan sarapan Untukmu."

My Dosen My Husband[END]Where stories live. Discover now