MDMH 26

27.4K 786 28
                                    


Sinar Mentari tak mengganggu acara terlelap kedua insan. Zac dan Tasya masih terlelap disaat matahari Sudah menunjukkan sinarnya.

Sebenarnya Tasya sudah terbangun sedari tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sebenarnya Tasya sudah terbangun sedari tadi. Tetapi karena Pening yang terasa di kepalanya membuatnya urung diri untuk bangun hingga akhirnya terlelap lagi. Sedangkan Zac mungkin dia kelelahan akibat semalam dia bekerja bergulat dengan berkas hingga jam dua dini hari.

Zac memeluk Tasya dari belakang dan dia terganggu dengan getaran kecil yang ada di tangannya dan mendengar erangan yang ia yakini berasal dari mulut Tasya.
Zac membuka kedua kelopak matanya dengan amat berat dan dia terlonjak kaget saat dilihatnya Tasya gemetaran dan mengigau menyebutkan kata 'Mama'. Peluh keluar dari pori-pori kulitnya dan Zac menghapus peluh iti dari dahi Tasya. Tasya demam mungkin Tasya rindu dengan ibunya karena sedari tadi, Tasya hanya menyebutkan kata 'Mama'.

Tanpa pikir panjang Zac segera bangkit dari tempat tidurnya untuk mengambil air dan lap serta sarapan untuk Tasya tak lupa pula antibiotik nya.

Anne mengernyit melihat Zac dengan wajah khawatir nya sambil membawa baskom.

"Daddy, Daddy." merasa dipanggil Zac menoleh ke belakang dan mendapati Anne yang berjalan ke arahnya.

"Untuk apa itu Dad?" tanya Anne sambil melirik kearah barang yang dibawa oleh Zac.

"Ini air dan lap untuk Mengompres Mommy."

"Kenapa dengan Mommy Dad?"

"Mommy Mu sakit." mendengar ucapan Zac Anne segera berlari menuju ke kamar untuk melihat Tasya. Zac hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan putrinya itu.

Ada perasaan takut yang menjalar di benak Anne saat mengetahui bahwa Tasya sedang sakit. Dia takut kejadian yang sama berulang untuk yang kedua kalinya. Walaupun Anne tidak mengetahui bahwa sakit yang diderita Rebecca dulu berbeda dengan sakit yang diderita oleh Tasya. Tentu saja berbeda penyakit yang dialami Tasya saat ini sangat jauh berbeda parahnya dengan Rebecca. Tetapi Anne masih saja trauma dengan apa yang dialaminya. Yang jelas dia tau bahwa ibunya meninggal karena sakit.

Anne memeriksa mulut Tasya kalau-kalau ada darah yang keluar dari mulutnya. Dan dia bernafas legah saat tidak menemukan apapun di mulut Tasya.

"Tau usah takut seperti itu Anne. Mommy Mu hanya demam biasa. Tidak akan terjadi apa-apa. Mommy rindu dengan nenek." Zac masuk dengan tiba-tiba mengagetkan Anne.

"Tapi tetap saja Anne takut Dad. Anne takut Mommy meninggalkan Anne seperti Mommy rebecca." ucapnya sendu.

"Percayalah tidak akan terjadi apa-apa."

Zac mulai Mengompres kening Tasya dengan telaten. Tasya yang merasakan ada benda di keningnya, membuka matanya dan mendapati Zac disampingnya. Mereka saling menatap dan tidak lama kemudian Zac tersenyum manis kearah Tasya.

"Kau rindu dengan Mama Mu, hm?" tanyanya lembut.

"Bagaimana Kau tau?" bukannya menjawab Tasya kembali bertanya kepada Zac.

My Dosen My Husband[END]Where stories live. Discover now