3. Minho?!

3.3K 530 98
                                    

Bruk!

"Aish," desis Jisung ketika tubuhnya terjatuh dengan sempurna di atas lantai. Di belakangnya, Felix sudah tertawa dengan keras. Lelaki itu bahkan sampai memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa.

"Yak! Lee Felix, kamu usil sekali, sih?!" ucap Jisung dengan bibir yang maju ke depan. Felix hanya membuat gestur meminta maaf dengan tangannya.

Changbin dan Hyunjin yang duduk tidak jauh dari mereka menampilkan reaksi berbeda. Changbin melihat ke arah keduanya dengan terkekeh pelan, sementara Hyunjin tampak tidak peduli dan hanya fokus pada lirik yang ada di atas meja.

Felix mencoba menetralkan tawanya dan menghasilkan senyuman geli terpatri di bibirnya. Tangannya terulur untuk membantu Jisung berdiri. "Maafkan aku, situasi mendukung untuk ngerjain orang. Jadi deh kamu korbannya."

"Setidaknya kalau usil itu kira-kira dulu," ucap Jisung, tangannya bergerak untuk memukul kepala Felix dengan kertas yang dipegangnya. "Tadi itu bahaya, kalau aku sampai buta bagaimana? Kamu mau tanggung jawab?"

"Iya, iya, aku minta maaf."

Memang sudah bukan rahasia lagi, Felix dengan sifat usilnya. Lelaki itu sering mengerjai para member. Kecuali Minho. Felix masih ingin hidup dengan tenang. Jadi ia tidak akan membuat masalah dengan Minho.

"Shit," umpat Jisung, ia mengelus pantatnya yang terasa panas. "Ini karena kamu, Felix. Kalau sampai nanti malam sakitnya tidak hilang, aku akan membalasmu."

Felix menjulurkan lidahnya, mengejek Jisung. Jisung sendiri sudah terlalu lelah menanggapi Felix, karena kalau bukan Seungmin atau Jeongin, pasti dia yang menjadi korban.

Changbin? Hyunjin? Woojin? Chan? Mereka juga terkena dampak usil dari Felix, tapi tidak separah Jisung. Seperti tadi, Jisung hendak duduk ketika tiba-tiba kursinya ditarik kebelakang oleh Felix. Jadilah ia terjatuh dengan bunyi yang cukup keras.

Jisung beralih duduk di samping Changbin. Hal itu menuai protes dari Felix. "Hey! Aku yang duduk di samping Changbin hyung! Minggir, Jisung!"

"Tidak mau! Kamu sudah membuatku jatuh, jadi jangan protes kalau aku menempati tempatmu."

"Yak! Apa hubungannya, Jisung?! Cepat minggir!" Felix menarik tangan Jisung agar lelaki itu segera menyingkir. Namun, Jisung juga tetap mempertahankan dirinya agar tidak tergeser.

"Kalian tidak bisa berhenti bertengkar?!" teriak Hyunjin, lelaki itu terlihat jengah. "Kalau bukan dengan Seungmin pasti dengan Jisung. Apa kamu tidak lelah begitu terus, hah?!"

Hyunjin kesal. Lelaki itu menatap Jisung dan Felix dengan tatapan tajam. Jisung dan Felix yang melihatnya hanya bisa menunduk takut.

"Maaf," ucap keduanya kompak.

"Sudahlah, lain kali jangan bertengkar terus. Malu didengar tetangga," ucap Changbin dengan santai tanpa mengalihkan pandangannya dari lirik lagu. Ketiga orang di ruangan itu speechless mendengar ucapan Changbin.

Changbin memang pintar, tapi terkadang apa yang ia katakan itu melenceng dari fakta. Felix yang masih berdiri di samping Jisung beralih ke belakang sofa dan memukul kepala Changbin dengan sebuah pulpen yang ia dapat dari meja.

"Please, hyung. Jarak dari satu rumah ke rumah yang lain di daerah ini jauh, hyung. Hanya mengingatkan saja, tidak ada yang namanya tetangga mendengar sekeras apa pun kita membuat kegaduhan."

Changbin hanya mendesis dan mengelus kepalanya yang dipukul pulpen oleh Felix. Lelaki itu mengalihkan pandangannya dari lirik lagu dan kini menatap Felix yang sedang membungkuk di depannya.

𝕷𝗶𝗳𝗲 𝗼𝗿 𝕯𝗲𝗮𝗱 ❪ 𖥻𝒔𝒌𝒛 ❫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang