Bab 4

16 22 44
                                    

"Leah!  Tidak bisakah kau cepat sedikit?" teriak seseorang sambil menjulurkan kepalanya dari balik kaca mobil. 

"Apa hanya aku yg akan pergi?" tanyaku sambil masuk kedalam mobil. 

"tidak,, hanya saja aku ingin memperkenalkanmu terlebih dahulu.  Kau tahu kan, karyamu adalah yang terbaik" ucapnya sambil mendorongku pelan dan kemudian tertawa. 

"Jangan menggodaku kak" ucapku sambil tersenyum.

Aku melihat kedepan dan hampir seluruh jalanan sudah tertutup dengan warna putih.

Aku melihat kesekeliling dan tak melihat para pembersih salju.  Sepertinya mereka belum bekerja hari ini.  Mungkin besok.

Aku memakirkan mobil di tempat parkir sesampainya kami disana. 

Kami berjalan kaki menuju gedung yang kemarin kami datangi. 

"Leah, apa kau tahu bahwa ini tempat bekerja para artis. Banyak artis-artis tampan didalam sini.  Bukankah orang yang mengajak kita bicara itu tampan?  Dia rich" jelas kak Chelsea sambil senyum-senyum sendiri.

"Aku tidak peduli, ayo cepat" ucapku datar sambil menaikkan kecepatan langkahku.

"Tunggu aku!  Leah!" teriak dia yang berlari kecil untuk mengejarku dan aku tahu dia pasti kesusahan dengan sepatu heelsnya itu. 

Aku berdiri di lift dan menuju kelantai tiga sekarang dengan Kak Chelsea yang berdiri disampingku sambil menatap kearahku dengan tajam.  

Pintu lift terbuka dan dari sini aku harus mencari ruangan dengan nama "L.A.D team"

Aku menemukan pintu ruangan itu dan berjalan meninggalkan kak Chelsea dibelakangku yang terlihat sedang kesal.

Aku mengetok pintu itu dan mendapat jawaban dari dalam untuk menyuruhku masuk. 

Aku menatap kak Chelsea yang sudah berdiri disampingku dan sekarang dia terlihat sudah sangat antusias.

Aku melihat kesekeliling dan melihat banyak sekali pakaian di dalam sini.  Diruangan yang mungkin 3 kali lipat dari luas apartementku.

Kak Chelsea berbicara kepada seseorang yang terlihat seperti meneger mereka.  Sedangkan aku disuruh duduk di sofa ruangan itu. 

Klikk... 

Terdengar suara pintu yang terbuka membuatku langsung menoleh kearah pintu dan melihat empat orang pria masuk dari pintu itu dan menatapku dengan heran. Akupun menunjukkan hal yang sama. 

"Kau gadis kemarinkan?  Apa yang kau lakukan disini?" ucap salah satu pria itu sembari mendekat kepadaku. Dia bahkan mendekatkan wajahnya seperti mengintrogasiku.

"Apa yang kau lakukan?" ucapku membentak sambil melototkan mataku dan dia mundur.

Aku berdiri dari posisiku dan pria itu hanya satu langkah didepanku. 

"Kau masih saja menyeramkan seperti kemarin" ucapnya dan aku memutar bola mataku. 

"Kau kenal dia Rich?" ucap salah satu orang yang berdiri dibelakangnya. 

"Iya kak Karl,, aku bertemu dia kemarin dan dia bahkan tidak tahu siapa aku" ucapnya sambil menatapku kesal dan aku hanya mendengus sebal. 

Aku melihat kearah tiga orang yg berdiri dibelakang pria bernama Rich ini. 

Pandanganku tertuju pada salah satu pria yang juga menatapku dengan penuh tanda tanya. 

Aku seperti pernah mengenal dia atau bertemu dengannya.  Kenapa wajhnya tidak asing dipikiranku?  Tapi dimana?  Dimana aku pernah bertemu dengannya?

Snow In DecemberWhere stories live. Discover now