Teng..
..teng
Bel syahdu yang berdentang hingga bunyi itu memasuki ruangan tempat di mana pernikahan janda dan duda dilaksanakan. Keheningan itu bercampur oleh tatapan kebahagian dan harapan yang terbaik ikut terisi dalam ruangan itu.
"Dengan begitu, saya menyatakan kalian sebagai suami istri"
Kata demi kata yang di ucapkan oleh penghulu untuk meresmikan pernikahan itu.
"Anggie. Akhirnya kita sudah resmi menikah. Apa yang kamu rasakan?" Ucap pengantin pria sambil mendekatkan wajahnya.
"Aku senang, Louis" Balasnya dengan senyuman.
Prok prok
Para tamu undangan bertepuk tangan dengan perasaan gembira oleh pernikahan si janda dan si duda itu.
Mereka berjalan ke arah luar ruangan bersama dengan pengantin untuk melanjutkan melempar buket bunga.
Pengantin itu berjalan dengan elegannya, para tamu undangan ikut terpesona oleh keindahan itu. Kemudian, pengantin wanita membelakangi para tamu sembari memegang buket bunga yang turut begitu indahnya.
"1 .."
".. 2..."
"....3..."
Bunga itu terlempar dan sekarang berada di udara, kelopak bunga satu demi satu berjatuhan. Kini buket bunga itu jatuh tepat di depan seorang gadis yang dari tadi hanya menundukkan kepalanya. Ia tersentak oleh kehadiran buket bunga itu.
"..."
"Hm~ Bunganya terlempar sangat jauh, maaf semuanya" Ucap pengantin wanita setelah melihat buket bunga tepat mendarat di depan gadis itu.
"Eh??" Seru para tamu merasa sedih tidak mendapatkan buket bunga. Yang konon katanya akan mendapatkan pasangan atau akan mendapatkan pernikahan yang diidamkan.
"Tidak perlu khawatir, masih ada buket bunga cadangan kok~" Pengantin wanita itu kembali melemparkan buket bunga yang baru saja di bawakan.
Prok prok
Semua orang menikmati pernikahan itu, melihat keharmonisan pengantin si janda dan duda, membuat mereka iri dan ikut bahagia.
Sruk
Buket bunga yang tadi mendarat di depan seorang gadis itu, pun di kutipnya.
"Aku tidak bahagia ibu ..." Ucap gadis itu dan tanpa di sadari ia telah meneteskan air mata.
-= Next =-
YOU ARE READING
Family Zone
Teen Fiction[REVISI] Sebelum ayah tiada. Ayah, ibu, dan aku bisa disebut keluarga yang berbahagia. Itu sebelum ayah tiada. Setelah ibu menikah lagi, kenapa ibu mengabaikan aku? Siapa mereka? Keluarga baru? Tunggu dulu, sebenarnya apa yang terjadi? Aku tersentak...