Chapter 1 - Pertemuan

263 40 5
                                    

Kreng! Kreng!

Bel pulang berbunyi.

Waktu menunjukkan pukul 15.45 WIB. Waktu dimana para siswa/siswi SMA Himawari pulang.

Ribut ribut

Kecuali gadis muda berambut hitam pekat yang masih saja duduk di bangku nya. Gadis tersebut hanya diam sambil melihat ke arah jendela. Terlihatlah siswa/siswi yang berjalan  akan menuju gerbang sekolah. Dan ada juga yang sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Lalu, setelah melihat keseluruhan di luar jendela, gadis itu mulai merenung.

Terlintaslah di pikirannya tentang kejadian pernikahan sang ibunya. Ibu yang sangat ia cintai. Setelah ayah nya meninggal, gadis itu dan ibunya hanya tinggal berdua di bawah atap yang sama. Mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama dengan canda dan tawa layaknya seperti keluarga harmonis tanpa ayah. Tapi saat sang ibunya menikahi seorang duda yang kaya raya itu. Ia merasa sang ibu telah berubah.

"Ini semua karna pria itu!" Gadis itu pun mengepal tangan nya dengan sekuat tenaga sembari menundukkan kepalanya.

Disaat gadis itu mengangkat kepalanya. Tanpa di sadari, air matanya pun sudah terjatuh. Dan kejadian ini di lihat oleh kedua orang gadis yang baru saja tiba berjalan mengarah tempat duduk nya, mereka terkejut. Gadis yang baru saja menetesi air matanya buru-buru ia hapus.

"Lia!" Seru salah satu dari dua gadis yang baru saja tiba.


"kamu kenapa beb?" Ucap nya setelah teriak histeris.

Gadis yang baru saja menetesi air mata atau yang di sebut Lia itu pun perlahan melihat kedua gadis yang tengah berdiri di depannya. Salah satu yang berambut hitam yang tak terlalu pendek rambutnya. Terlihat lah name tag nya dengan jelas, berada di sebelah kanan dadanya 'Amelia Gracia'.

Dan gadis berambut pirang di sebelahnya. 'Gwen Tiffany'.Gwen si rambut pirang itu pun mendekati Lia yang masih saja diam, walau pun sudah di tegur Amel. Ia pun membantu menghapuskan air mata Lia.

"Li? siapa yang membuat mu menangis? tolong jangan nangis, nanti Gwen ikut sedih juga." Sembari mengelus punggung Lia yang masih tampak sedih.

Elusan punggung tersebut semakin membuat Lia tak bisa menahan tangisannya.

"??!!"

"Makin nangis!" Ucap batin mereka.

"A-amel, Ge-Gwen. Aku rasa, Ibu ku akan pergi ninggalin aku .."

Setelah mengatakan hal itu sambil terisak. Air mata Lia bercucuran tanpa henti karena ia merasa akan di tinggalkan oleh sang ibu. Mereka hanya bisa terdiam karena mereka tidak bisa melakukan sesuatu kepada Lia agar ia tetap tidak bersedih.

Drrt .. drrrt

Terdengarlah suara Handphone dan bergetar dari dalam saku rok Lia. Dan getaran Handphone tersebut membuat Lia berhenti menangis.

Saat Lia melihat Pesan tersebut. Pesan itu ternyata di kirim oleh kontak yang bernama 'Ibu'. Lia sangat kaget. Bukan hanya kaget saja. Hatinya juga ikut bergetar sangat kencang karena sangat senang. Teman Lia hanya tampak kebingungan dengan tingkah Lia.

Ibu ❤
Pulanglah. Ada sesuatu yang ingin ku katakan pada mu.

Setelah Lia membaca isi pesan tersebut. Lia hanya mengerutkan alis karena kebingungan oleh pesan yang di kirimkan oleh sang Ibu.

Lia
Apa itu ibu ?? kalau begitu, Lia akan pulang ! ^^/

Setelah mengirim pesan itu kepada ibunya yang tercinta, Lia pun mulai melompat-lompat kegirangan. Dan semakin membuat teman Lia kebingungan dan penasaran.

"Apa itu dari ibu mu?" Tanya Amel sambil ikut senang karena kini Lia terlihat bahagia.

"Iya. Ini dari ibuku! dia sayang aku! Ini pesan pertamanya untuk ku, lho! aku harus pulang. Sampai jumpa Amel, Gwen."

Lia pun mengambil tasnya yang tergantung di sebelah mejanya dan menggandeng tasnya itu sembari berjalan kegirangan meninggalkan Amel dan Gwen.

"Sampai jumpa Li!! nanti ceritain ke kami ya~ apa yang akan terjadi. Hehe" balas Gwen sambil melambaikan tangannya dan tertawa melihat tingkah Lia yang kegirangan sekali.

Setelah Lia meninggalkan Amel dan Gwen. Amel diam sejenak dan kelihatan berpikir keras  menunjukkan wajah yang tak percaya oleh perkataan Lia yang baru saja ia katakan.

"Sebenarnya aku punya firasat aneh tentang ini. Ibunya Lia gak pernah seperti ini setelah kejadian itu. Pasti ada sesuatu." Ucap Amel sambil mengerutkan dahinya.

"Apa maksud mu Amel? Gwen gak ngerti. Tapi, walau begitu. Kita do'a kan saja yang terbaik. Semoga tidak terjadi sesuatu yang malah membuat Li semakin sedih." Balas Gwen sambil menatap Amel yang masih kelihatan dengan wajah yang seriusnya.

Lia pun tiba di rumahnya yang sangat besar berwarna abu-abu dan terlihat bertingkat-tingkat.

Ceklek

"Lia pulang!!" Seru Lia sambil membuka pintu rumah dengan wajah gembira.

Dari kejauhan Lia mendengar seseorang menyambutnya.

"Baguslah. Kamu pulang dengan cepat Lia." Ucap seorang wanita yang terdengar suaranya dari kejauhan.

Lia pun mulai tersenyum senang kembali. Karena ia tahu itu adalah suara sang ibunya.

Lia pun berjalan mengarah ruang tamu tempat terdengarnya suara tersebut. Terlihatlah ibunya yang sedang duduk di sofa bersama pria duda atau yang di sebut 'Ayah baru' dan orang yang kelihatan baru bagi Lia.

"Siapa mereka ibu?" Sambil berdiri dengan wajah yang tadi bersemangat karena merasa bahagia, kini pudar karena melihat kehadiran orang-orang baru di rumahnya.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Family ZoneWhere stories live. Discover now