Chapter 3 - Anak baru

123 32 5
                                    

.
.
Deg Deg

Suara detakan jantung Lia yang masih belum berhenti.

"Lia? Kenapa kamu gak makan?" Ucap Ryan menghentikan sendok makannya yang tadinya akan masuk kedalam mulut.

"Oh, iya!" lanjut Ryan dan membuat Lia menoleh ke arahnya.

"Karna kakakmu ini akan jadi guru bahasa inggris baru di sekolah mu. Bagaimana kalau kita menggunakan bahasa inggris setiap hari? Hehe" Ucap Ryan dengan wajah senangnya.

"Biar makin mahir dan seru!" Ucapnya lagi.

"Hehe? Sialan lah. Aku gak bisa bahasa inggris woii!" Batin Lia yang kini sedang memasang wajah kesalnya. Dan wajah merahnya kini sudah mereda.

"Wah, ide yang bagus Ryan." Jawab Rayhan dengan wajah yang masih datar. Lalu menoleh ke arah Lia sambil memberikan senyum ejekannya.

"Dan juga. Aku dengar Lia itu paling pintar bahasa inggris di sekolahnya." Lanjutnya yang masih saja memberikan senyum ejekannya ke arah Lia.

"&*&$#. Bukan pandai! malah aku yang paling gak pandai woiii." Seru batin Lia sambil mengepal tangan, kesal oleh ucapan dan tingkah Rayhan.

"Hehh. Padahal kakakmu ini ingin sekali mengajarimu, tapi gak apa. Itu bagus untuk mu, Lia" Ucap Ryan sambil memberikan senyum ramahnya lagi.

"Kakak-adik laknat nih." Batin Lia dan membuat gambaran petir bergemuruh di sekelilingnya. Lalu membuat isyarat kesal ke arah Rayhan yang masih menunjukkan tatapan sedang merendahkan orang!!!

***

Lia melempar tasnya ke arah bangku.

Bruk

Lia duduk dan menjatuhkan wajahnya ke atas mejanya.

"Ini pasti karna Ibu ngomong yang nggak-nggak. Padahal aku kan contek terus di ujian bahasa inggris" Ucap Lia menghadap kedepan sambil memanyunkan bibirnya.

"Good Morning, Lia~" Ucap Amel dan menepuk punggung lesunya Lia.

"Ndeh. Anak sok bahasa inggris nambah lagi nih." Jawab Lia dengan memasang wajah kesalnya.

"Woyy!! Gua nelpon lu semalaman!! gua khawatir tau ndak lu?!!!" Teriak Amel sambil menarik kerah baju Lia. Dan kini membuat Lia terkejut.

"Sudah-sudah Amel. Mungkin Lia kesenangan amat, jadi lupa menghubungi kita." Jawab Gwen yang sudah ada di sebelah Amel sambil menenangkan Amel yang marah-marah seperti ibu kos yang sedang nagih utang.

"Tidak ada yang spesial semalam. Malah tambah buruk." Jawab Lia memalingkan wajahnya.

"Emang apa yang terjadi?" Tanya Amel sambil melepaskan tangannya dari kerah baju Lia.

***

"Apa?!!" Teriak Amel dan Gwen membuat seisi kelas menoleh ke arah mereka bertiga.

"Ssst!! jangan teriak juga lah" Ucap Lia kesal sambil menjitak kepala Gwen.

"Kenapa cuman aku?" Jawab Gwen meringis kesakitan.

"Tunggu-tunggu. Aku cuman maunya fokus dengarin si para ikemen itu"

"Ini anak kawan aku gak sih?"

"Bagaimana orangnya? tampan? mirip husbando mu? Atau oppa mu?" Tanya Amel sambil senyum-senyum.

"Ntahlah. Kalian akan melihatnya nanti" Jawab Lia yang kini menggunakan wajah seriusnya.

Family ZoneWhere stories live. Discover now