Part 9

28.6K 4K 600
                                    

ADA sekitar 20 orang yang kini mengawasi gedung setinggi 30 meter. Seluruh pasukan Johnny sudah berkumpul di balik semak-semak; bersiap untuk melakukan penyerangan. Termasuk Taeyong dan Jaehyun tentu saja.

Walaupun luka di tubuh Taeyong belum sepenuhnya sembuh, tapi ia sudah bisa bergerak dengan gesit. Lelaki cantik itu memegang tombak dengan dua mata pisau di ujungnyaㅡbersiap untuk menikam siapa saja yang berani mendekat.

Sedangkan Jaehyun hanya membawa beberapa belati serta dua hand gun, sebelah tangannya terus meremas pantat Taeyong sedaritadiㅡbahkan di situasi seperti ini. Kedua orang kelebihan hormon itu tidak mau berhenti.

Taeyong hanya bisa melengguh kecil, ia sengaja menggesekan kulit pantatnya pada telapak tangan Jaehyun. Well, seperti sebelumnya, Taeyong hanya menggunakan kemeja putih kebesaran tanpa menggunakan celana dalam. Hal tersebut membuat Jaehyun semakin semangat meremas kedua bongkahan kenyal milik Taeyong.

"Bergerak," lelaki berbaju hitam yang menjadi tameng untuk Jaehyun dan Taeyong mulai menginstruksikan kan sesuatu. Mengajak ke 20 orang terlatih itu untuk bergerak.

Tangan Jaehyun sudah berhenti meremasi pantat Taeyong, sebagai gantinya. Ia mengenggam erat tangan Taeyong dan sesekali mengecup punggung tangan milik lelaki cantik itu.

Mereka semua bergerak; menyelinap ke dalam gedung tinggi berisi markas yakuzaㅡtapi walaupun sudah mengendap-endap, ada beberapa Yakuza yang berjaga dan mulai menyerang Jaehyun serta yang lain.

Yakuza itu juga memberitahu pada semua orang di gedung jika mereka sedang di serang melalui walkie-talkie, sebelum Taeyong datang dan menebas leher lelaki besar itu dengan tombaknya.

"Menyebalkan! Jangan mengadu dong!" rutuknya kesal, lalu mulai bergerak untuk menyerang Yakuza yang mulai keluar dari dalam gedung bersama Jaehyun.

Terjadi baku hantam disana, ke dua puluh orang Johnny masih bertahanㅡoh tentu saja mereka semua bertahan karena Johnny tidak main-main saat ini. Ia menugaskan seluruh pekerja terbaiknya untuk menyerang, mereka semua sudah di latih untuk semua ini.

Suara tembakan terdengar begitu jelas, beberapa orang Yakuza sudah tumbang; darah serta potongan tubuh berceceran dimana-mana. Hawa membunuh milik Jaehyun dan Taeyong menguar; mereka mulai masuk ke dalam markas itu bersama ke dua puluh orang suruhan Johnnyㅡmulai berpencar.

Ada tiga jalan yang berbeda, kelompok mereka di bagi rata. Taeyong dan Jaehyun tentu saja selalu bersama, lelaki tampan itu tidak bisa membiarkan ratunya terluka.

"Awas!" Taeyong memekik saat melihat seseorang siap untuk menikam Jaehyun. Ia segera membalikan tombak dan menghunus jantung sosok itu; membuat Jaehyun tertawa senang lalu mengecup bibir Taeyong sebagai bayaran.

Tidak sia-sia Jaehyun membiarkan perutnya di tikam oleh Taeyong jika nyatanya lelaki cantik itu sangat pintar bertarung seperti sekarang.

Belati Jaehyun sudah berterbangan; mengenai kepala beberapa orang yang menghalangi jalan mereka. Bahkan ada satu orang Johnny yang tumbang karena terkena peluru di kepala.

Pertarungan ini semakin sengit saja ketika ada 30 orang menghadang mereka; semua lelaki itu berbadan besar dan memegang senjata. Bersiap untuk menghancurkan Jaehyun serta yang lain.

Tapi kemudian dengan langkah anggun Taeyong memajukan diri ke hadapan lelaki itu. "Uhm Tuan.." ia mendesah kecil, lalu membalikan badan dan membungkuk hingga kemeja nya tersingkapㅡmata seluruh lelaki berbadan besar itu membelai saat melihat pantat mulus serta lubang berkedut milik Taeyong.

Tentu saja hal itu tidak di sia-siakan oleh Jaehyun serta yang lain. Mereka mulai menyerang dengan membabi buta, begitu juga dengan Taeyong yang kini sudah tertawa puas. Ternyata ini semua bekerja dengan baik! Ia menghunuskan tombak pada tenggorokan lelaki besar di depannya. "Seharusnya kau tidak melihat lubangku! Dasar tolol!"

Semua orang itu hampir tumbang, hanya tersisa 10 dan Taeyong bergerak dengan gesit untuk menghancurkan seluruh lelaki yang berhasil melihat lubang analnya tadi. "Hanya Jaehyun yang boleh melihat tahu! Kau tidak boleh!"

"Ahhh!"

Tanpa perasaan, Taeyong menusuk kedua mata lelaki di depannya. Bahkan kemeja putih yang ia pakai kini sudah penuh dengan noda darah.

Lalu dengan cepat Taeyong menghampiri Jaehyun yang sudah mengarahkan senjatanya dan melepaskan peluru kepada 6 orang yang tersisa. "Master~"

"Kau berhutang padaku Taeyong, jangan memperlihatkan pantatmu ke sembarang orang!" ups, seperti nya Jaehyun marah ya?

Tanpa aba-aba Taeyong melompat keatas panggung Jaehyun; kedua tangan nya bahkan sudah mengalung Indah pada leher Jaehyun. "Maafkan Yongie master~ tapi lihat, ini berhasil kan?" ia mengecup pipi Jaehyun.

Langkah kaki Jaehyun semakin cepat. Mereka semua bergerak dengan gesit, membunuh apapun yang bergerak. Berat tubuh Taeyong bukan apa-apa untuk Jaehyun.

"Tetap saja aku tidak suka Taeyong."

"Uhm.. Maafkan Yongie, setelah ini, master boleh melakukan apapun pada Yongie!"

Oh tidak tahukah Taeyong jika Jaehyun akan menyiksanya? Membuat tubuhnya kembali terasa ngilu seperti kemarin?

Tawa Jaehyun mengalun merdu. "Tawaran yang menarik, baiklah, malam ini kumaafkan." ia menolehkan kepala dan mengecup bibir Taeyong dengan kilat.

Mendengar itu Taeyong terkikik geli. Lalu kembali turun dan ikut menyerang bersama Jaehyun hingga seluruh gedung tersebut bersih. Orang-orang Johnny terisa 10ㅡtermasuk Jaehyun dan Taeyong.

Kemenangan tentu saja ada di tangan mereka. Daniel ㅡlelaki berpunggung lebar itu sudah berhasil membunuh ketua Yakuza, jadi misi mereka sudah terpenuhi malam ini.

"Johnny sudah menunggu di atap dengan 5 helikopter, sebaiknya kita bergerak cepat." Daniel kembali memberi interuksi, ia menatap Jaehyun dan Taeyongㅡmenyuruh kedua orang itu untuk bergerak terlebih dahulu.

Jaehyun hanya tersenyum miring, lalu menarik tangan Taeyong dan membawa lelaki cantik itu ke atap, diikuti dengan ke 8 orang di belakang mereka.

Benar saja, saat mereka semua sampai di atap. Suara baling-baling helikopter sudah menyambut mereka, semuanya naik ke atas sanaㅡJaehyun terlebih dahulu.

Daniel juga sudah masuk ke dalam helikopter yang berbedaㅡsebenarnya helikopter itu tidak benar-benar mendarat di atap. Tapi mereka semua naik menggunakan tali tambang yang menjuntai dari helikopter tersebut.

Mungkin setinggi 20 meter.

Tapi saat Taeyong mencoba untuk naik, ternyata ada beberapa Yakuza yang belum terbunuh dan menyerang semua orang yang belum naik ke atas helikopter.

Bahkan tubuh Taeyong masih mengantung di tali tambang itu. Ia tertawa kecil sebelum melemparkan tombak yang berhasil menghunus jantung salah satu Yakuza disana, lalu dengan cepat Taeyong bergerak untuk naik.

Sedangkan Jaehyun sudah memasang wajah khawatir, ia takut jika Taeyong akan terkena tembakan karena orang Yakuza itu sudah mengarahkan pistol pada Taeyong.

"Master!"

Dor dor

Tangan Jaehyun langsung meraih lengan Taeyong yang sudah hampir sampai diatas. Tembakan itu meleset, dan dengan sekali hentak Jaehyun sudah menarik Taeyong hingga lelaki cantik itu masuk ke dalam pesawat.

Tawa lebar Taeyong mengalun merdu. Ia memeluk leher Jaehyun lalu melumat bibir tebal milik sang lelaki tampan dengan rakus; sedangkan kedua tangan Jaehyun sudah berada pada pinggul Taeyongㅡia membalas lumatan Taeyong.

Kedua bibir itu terlepas, Jaehyun mengusap pinggul Taeyong lalu memberikan kecupan kecil pada hidung lelaki cantik itu. "My Queen," bisiknya lembut.

"My king," balas Taeyong sembari menjilat bibir Jaehyun.

Mereka berhasil malam ini, mungkin nanti akan terjadi banyak pertempuran seperti ini. Tapi Taeyong akan bertahan, ia tidak boleh terlukaㅡkarena Taeyong adalah pendamping Jaehyun. Pendamping seorang psikopat gila, jadi ia tidak boleh mati sebelum Jaehyun mengizinkan.

Tbc

They Don't Know About Us《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang