Chapter 23

6.4K 478 3
                                    

Semua tentang kesedihan Olivia sudah hilang. Ia sudah mulai keluar kamar sejak pagi tadi. Anehnya, saat keluar kamar, kondisi ia sudah rapih. Memakai celana kulot biru, baju polos putih lengan panjang yang ia masuki ke dalam celana, dan rambut panjangnya yang mulus hanya di gerai. Terdapat tas selempang bulat berwarna biru di pundak sebelah kirinya.

Wilson dan Melysa mengetahuinya mengapa Olivia sudah rapih seperti ini. Karna dia ingin ke rumah sakit untuk menjenguk Badley setelah operasi. Olivia sempat berbicara pada mereka, tetapi hanya dengan 4 kata yang keluar dari mulutnya. "Pagi. Olivia pamit, Assalammualaikum..." setelah itu dia langsung pergi keluar dan menghampiri gojek yang sudah menunggunya di depan gerbang hasil pesanannya.

Ia keluar tanpa sarapan atau pun mencium tangan mereka berdua. Meraka tahu, masih ada rasa sedikit sedih yang menghantam hatinya. Dan membuat Olivia tidak mood bertemu dengan siapa-siapa kecuali Badley. Hanya Badley yang ingin Olivia lihat.

Olivia pergi tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya. Dan ia sengaja memesan gojek, karna pasti saat mengendarai motor, dia tidak akan fokus dan membuat motor yang di kendarai Olivia jadi oleng.

(--)

Sesampainya di rumah sakit tempat Badley berada. Olivia langsung memasuki dan bertanya kepada suster, "Dimana ruang inap Badley?"

Suster itu memberitahu ruang inap Badley, yang terdapat di ruang bulan nomer 128. Olivia bergegas menaiki lift menuju lantai 2.

Hanya jarak satu jengkal kaki, di depan Olivia sudah terdapat pintu ruang inap Badley. Ia mengetuknya. Tak lama engsel pintu itu bergerak. Terlihat lah sesosok perempuan, tinggi, putih, berkacamata. Yang lebih tepatnya dia adalah tantenya Badley yang bernama Bella.

Olivia mengenalinya. Karna waktu itu dia sempat di kenalkan oleh Badley pada tantenya walau hanya lewat foto. Dan kali ini benar-benar saling 4 mata. "Ehh haii... temennya Badley yah?"sapa Bella dengan senyum yang membuat mata Olivia berbinar—benar-benar cantik.

"Iya tan. Aku ade kelasnya. Yang waktu kemarin ngundang Badley untuk datang ke acara pesta ulang tahun."jelas Olivia.

"Ohh iya-iya saya ingat. Kemarin dia buat video pendek gitu kan? Yaudah ayo silahkan masuk! Kalo enggak salah nama kamu Olivia yah?"

"Iya tan benar."

Olivia beranjak memasuki ruang inap Badley. Olivia melihat Badley yang sedang tertidur dengan kondisi banyak selang di tubuhnya.

Awalnya Badley ingin Bella bangunkan. Tapi Olivia menolak nya karna takut ganggu. Akhirnya, Olivia bertanya-tanya soal penyakit Badley.

"Badley sudah mengalami kanker usus sejak kecil. Sekitar umur 4 tahun. Keluarga mereka sengaja untuk menyembunyikan ini semua dari semua orang. Bahkan, semua teman SD dan SMP Badley pun tidak mengetahuinya sama sekali. Dan mungkin kali ini memang takdir agar Badley membongkar semua rahasianya."jelas Bella.

"Kenapa Badley bisa sampai kena kanker?"tanya Olivia bingung.

"Pada awalnya, Badley hanya mengeluh kesakitan di perut, hingga keesokkan harinya. Dan pada hari kedua ia sakit perut, mama Badley segera membawa Badley ke rumah sakit. Dan ternyata Badley mengalami kelilitan usus yang sangat parah. Tapi untungnya bisa di sembuh kan. Seminggu kemudian, Badley sakit perut lagi, dan kita mencoba check up ke rumah sakit menemui dokter yang saat itu memeriksa Badley. Dan ternyata Badley kembali mengalami pelilitan di ususnya yang membuat ususnya terluka parah. Pada akhirnya, kita mendapat kabar bahwa Badley mengalami kanker usus. Sudah lama Badley tidak sakit perut. Kita kira kanker Badley sudah hilang. Ternyata Tuhan berkata lain, Badley sekarang harus di operasi karna ususnya yang benar-benar terluka parah."jelas Bella lagi.

You Here for MeWhere stories live. Discover now