Chapter 42

4.5K 217 2
                                    

"Kil, apa iya Ken bakal dizinin?"tanya Olivia.

Di dalam hanya terdapat Killa dan Olivia.

"Entah lah, mungkin kalo sekedar cek cocok atau enggaknya bakal dizinin."

Panjang umur pendek nafas, Ken pun datang memasuki kamar inap Olivia.

"Gimana? Dapat izin?"tanya Killa penasaran.

"Kalo cek doang sih gua dizinin. Cuman kalo cocok dan tulang sumsum gua harus di donor, gua enggak dizinin. Kalian tahu lah gua anak satu-satunya, dan pastinya gua adalah satu-satunya harta berharga mereka. Sorry ya Liv..."jelas Ken.

"Oh gitu. Enggak papa kok, masih banyak pendonor yang lain."Olivia tersenyum pada Ken. "Kalo lo mau cek tulang sumsum lu, nanti gua bilang bokap nyokap gua."

"Hemm oke. Kalo lo Kil? Lo mau cek juga?"

"Insyaallah."

(--)

Seluruh barang dan pakaian Konita sudah ia masukkan ke dalam koper. Ia siap untuk kembali lagi ke Jerman melanjutkan kuliahnya.

Sebelum ia pergi ke Bandara, tak lupa ia pergi ke rumah sakit menemui Olivia.

"Haii Olivia... nanti sore kakak bakal balik lagi ke Jerman. Kamu baik-baik yah disini, lawan penyakit kamu. Oh iya, nanti kita sering-sering skype-an yah!"ujar Konita sambil mengelus rambut Olivia.

"Kakak juga disana belajar yang bener. Do'a-in Olivia semoga Olivia cepat sembuh ya Kak!"

Mereka berpelukkan sebagai penutup salam mereka. Konita beranjak keluar kamar inap Olivia dan segera menuju Bandara Soekarno Hatta.

Sebelumnya ia juga sudah pamit pada Wilson dan Melysa.

(--)

"Gimana hasilnya? Cocok?"tanya Melysa usai Ken dan Killa mengecek tulang sumsumnya.

"Enggak tan."jawab mereka berdua bersamaan.

Melysa menghembus nafasnya pasrah. Bahkan tulang sumsum Melysa dan Wilson pun tak cocok dengan Olivia.

Hanya tinggal Faras dan Zidan untuk mencoba cek.

Ken: Ras, lu gk mau cek tulang sumsum lu?
Faras: Elu udh?
Ken: gua sm Killa udh, cuman gk cocok
Faras: Y udh, nanti gua kesono sama Zidan
Faras: ok

2 jam kemudian...

Faras dan Zidan datang ke rumah sakit untuk mengecek tulang sumsumnya.

Mereka langsung memasuki ruang khusus pendonor.

Tak lama kemudian, mereka keluar. Namun hal hasil, tetap nihil.

Dokter terus berusaha mencari pendonor untuk Olivia.

(--)

1 minggu kemudian...

"Dok, apa sudah ada pendonor?"tanya Melysa.

"Belum ditemukan bu, tapi segera akan kita cari. Mencari pendonor tulang sumsum itu memang sangat sulit bu. Dan di beberapa rumah sakit, mereka kehabisan pendonor tulang sumsum, karna stok yang sangat sedikit. Jika ibu dan bapak berkeyakinan kami menawarkan Olivia untuk periksa lebih lanjut di Singapore."jelas dokter.

Wilson dan Melysa sempat berfikir. Apa iya jika Olivia pindah pengobatan ke Singapore akan menemukan pendonor tulang sumsum juga?

Akhirnya mereka memilih setuju untuk membawakan Olivia ke Singapore.

2 hari lagi Olivia akan pergi kesana.

(--)

Sekarang adalah hari yang di tunggu-tunggu. Olivia akan berangkat ke Singapore untuk pengobatan lebih lanjut.

Bagaimana pun, Olivia pasrah dengan ini semua. Seluruh kerabatnya berdo'a agar Olivia disana mendapat pendonor. Dan saat pulang kembali ke Indonesia, dia sudah dengan kondisi yang sehat.

"Good bye Livv... jaga diri disana yah, inget kita juga. Oh iya, kita pasti bakal selalu berdo'a untuk kesembuhan lu."Killa menepuk pundak Olivia.

Olivia sudah memasuki mobil, dan jalan menuju Bandara.

"Huft, semoga Olivia dapat pendonor yang cocok di sana."ucap Ken.

"Aminn..."

Mereka semua kembali ke rumah masing-masing.

Selama di perjalanan menuju Bandara, Olivia jadi teringat oleh Badley. Sudah 3 minggu Oivia tidak mengetahui kabarnya. Usai mereka putus, mereka sudah tidak saling kontak-kontakkan.

Bagaimana kabarnya? Apa dia masih ingat kalo Olivia mantannya? Dan apa dia sudah punya pengganti disana?

Olivia mengambil ponselnya, lalu mengecek terakhir Badley aktif. Terakhir dilihat hari ini pukul 08:27. Dan sekarang sudah pukul 08:30, berarti dia online 3 menit yang lalu.

Awalnya Olivia ingin menanyakan kabarnya duluan, mamun ia berfikir kembali. Kalo dia nanya kabar, pasti ujung-ujungnya bakal nanya bagaimana kondisinya sekarang. Akhirnya Olivia menaruh kembali ponselnya.

(--)

Sekarang Olivia sudah berada di dalam pesawat menuju Singapore. Tempat Olivia akan di periksa lebih lanjut, bukan untuk liburan.

Olivia mengambil ponselnya, lalu membuka aplikasi instagramnya dan membuat insta story di akunnya.

Good Bye Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Good Bye Indonesia... 🇮🇩 and Hello Singapore... 🇸🇬 🙌🏻🌈

Badley dan kerabatnya tidak akan melihat instastorynya bahwa dia sedang pergi ke Singapore. Karna ia sudah mengumpatkan mereka semua.

Tak lama muncul notif balasan dari Faras.

Faras.ras

Balasan untuk cerita anda:
Hati-hati yaa Livv GWS 🙌🏻

Hehe... thank youu... aminn semoga disana gua dapat pendonor yang cocok :)

AMINN

(--)

Hayoo hayoo kira-kira di Singapore Olivia dapat pendonor enggak yah??? 🤔

Terus vote semuanyaa... 👌🏻⭐️

You Here for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang