𝐬𝐚𝐭𝐮

3.6K 262 13
                                    

YANG SIDERS PANUAN WKWK

"Bangun, udah jam berapa ini hah!" Suara mama kim yang cetar membahana badai menggelegar membuat jennie bangun dari tempat tidurnya.

"Iya mamaku tersayang, ini jennie mau mandi." sahut Jennie dengan lembut.

Setelah selesai mandi, jennie langsung berganti pakaian dengan menggunakan seragam sekolahnya yang sudah tertata rapi di atas tempat tidurnya. Sebelum benar-benar berangkat, gadis itu menyempatkan diri untuk berdandan agar tidak kelihatan seperti mayat hidup —hanya memakai bedak serta liptint yang membuat wajahnya sedikit cerah dari sebelumnya. Setelah merasa siap, jennie bergegas untuk pamit dan berangkat ke sekolah.

"Ma jennie berangkat dulu!" Teriak Jennie sambil mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi lalu mengendarai mobilnya menuju sekolah.

***

Akhirnya jennie sampai di SMA PELITA HARAPAN tepat waktu. Jennie buru-buru memarkirkan mobilnya di parkiran, supaya tidak sampai telat masuk ke kelasnya.

Setelah selesai, jennie melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya. Ditengah perjalanan, jennie tak sengaja bertemu dengan cogan squad —salah satu jajaran kakak kelas tampan yang menjadi incaran para gadis-gadis disekolahnya, termasuk dirinya sendiri. Geng yang berisikan chanyeol, sehun, kai, dan kawan-kawan secara kebetulan sedang berjalan di koridor sekolah. Gadis cantik itu tetap melangkah dengan menundukkan wajahnya agar manik matanya tidak sampai bertemu dengan salah satu anggota geng tersebut, namun dengan tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggilnya —membuat gadis bersurai hitam itu terpaksa berhenti.

"Eh ada Jennie." sapa salah satu anggota dari cogan squad yang bernama Chanyeol.

"E-eh a-ada kak chan." jawab Jennie gugup dengan senyuman yang sedikit dipaksakan.

Jennie gugup karena didepannya ada sehun —salah satu anggota cogan squad serta kakak kelas yang berhasil mencuri hatinya sejak awal dia masuk ke SMA ini.

"Sendirian aja nih neng, mau abang temenin ke kelas gak?" Ajak chanyeol yang di sahut dengan gelak tawa dari seorang kim Jong-in, atau biasa disebut kai.

Sehun yang melihat temannya seperti itu, lantas jenuh. "Gue ke kelas dulu." Sehun berjalan dengan arogan melewati jennie dan kedua temannya.

Jennie mendengus kesal, pasalnya sejak pertemuan awalnya saat MOS hingga sekarang tidak ada perubahan dari kakak kelas tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS tersebut. Tetap dingin dan menawan tentunya.

"Lu mah maen pergi-pergi aja, tunggu kita dong." Ucap kai lalu berlari untuk mengikuti sehun, disusul dengan chanyeol dibelakangnya.

Sepeninggalan mereka bertiga, Jennie menghela napas lega sambil mengelus dadanya. "Alhamdulillah gak jadi pingsan." Gumam jennie.

***

Setelah kejadian yang ia alami di koridor, jennie melangkah masuk ke dalam ruang kelasnya dengan raut wajah yang sulit ditebak. Tak lama setelah itu, jennie langsung disambut secara hangat oleh dua sahabatnya yang bisa dibilang cantik namun sedikit mengesalkan. Siapa lagi kalau bukan rose dan lisa —teman seperjuangannya selama awal masuk sekolah hingga sekarang.

Rose menatap tajam ke arah jennie, "Lu ngerti gak sih sekarang jam berapa? Udah dibilangin kalo berangkat sekolah itu subuh biar gak telat!" ujar rose dengan penuh penekanan.

Jennie mengerti kalau dua sahabatnya ini sangat khawatir dengannya, namun ia hanya telat selama 10 menit. Bukankah ini hal yang wajar?

Sebelum pembicaraan ini berlangsung jauh, lisa mempersilahkan jennie yang sedari tadi berdiri untuk duduk disampingnya. "Lu kok gitu sih? Anak baru dateng bukannya disuruh duduk malah di ceramahin." kata lisa sambil melirik ke arah rose.

Jennie terkekeh pelan lalu mendudukkan dirinya disamping lisa, "Sayang deh sama lisa." Ucapnya yang dihadiahi tatapan sinis oleh rose yang duduk di depannya.

"Gue mau cerita—

Tadi pas gue jalan dikoridor sekolah, gue gak sengaja ketemu sama cogan squad. Niatnya gue jalan lurus aja biar gue gak salah tingkah pas ngelihat kak sehun, eh kak chan malah nyapa gue. Otomatis gue berhenti dong. Terus gue liat muka dinginnya kak sehun yang aduhai membuat diriku ingin pingsan seketika." Jennie bercerita dengan antusias membuat dua sahabatnya ikut antusias juga untuk mendengar ceritanya.

"Lu ngomong apa lagi bikin novel sih, panjang banget bangsat!" Protes rose ke jennie, lisa hanya menggelengkan kepalanya melihat dua sahabatnya mulai kumat.

Jennie ingin menceritakan kejadian dikoridor tadi dengan jelas dan akurat, namun ia hentikan karena guru bahasa Inggris mereka yang tidak kalah tampan dari cogan squad —sebut saja Mr.Leetuk sudah memasuki ruang kelas 11 A6 dengan membawa banyak sekali lembar kertas putih, well sepertinya mereka akan ujian hari ini.

Mr. Leetuk ini termasuk ke dalam jajaran guru yang paling banyak di idamkan oleh para murid serta guru perempuan, karena lelaki yang berusia 30 an tersebut bukan hanya memiliki paras yang tampan —tetapi beliau juga sangat pintar dan sangat ramah kepada orang lain.

"Good morning all." ucap Mr. leetuk dengan senyum yang bisa membuat murid perempuan berteriak saking manisnya, tapi sayang sekali karena beliau sudah mempunya seorang istri.

"Good morning too, Mr. Leetuk." jawab murid-murid kelas 10 A6 secara kompak —membuat guru bahasa inggris tersebut tersenyum bahagia.

Sebenarnya murid-murid di kelas jennie ini termasuk kelas yang paling payah dalam pelajaran bahasa inggris, meskipun begitu mereka semua tetap menyimak dengan baik pelajaran tersebut —apalagi menyimak wajah sang guru yang berubah dua kali lebih tampan ketika serius mengajar.

***

Ting Tung Tong Teng

Tak terasa bel istirahat telah berbunyi 5 detik yang lalu. Sontak murid-murid berhamburan untuk ke kantin, bisa dimaklumi karena setiap otak mereka dipaksakan untuk berpikir lebih dalam —rasa lapar serta kantuk selalu saja muncul dan membuat mereka kehilangan fokusnya.

"Eh udah bel tuh. Ke kantin yuk!" Ajak lisa. Dia yang paling antusias karena sebelum berangkat ke sekolah ia tidak sempat sarapan dan hanya memakan selembar roti gandum, katanya.

Rose membereskan rambutnya yang berantakan dan mengoleskan sedikit liptint ke bibirnya, "Kuy lah. Dedek gasabar ketemu cogan squad." kata rose.

Jennie menggelengkan kepalanya, "kumat. Giliran ada cowok ganteng aja semangat, padahal tadi yang ngajar juga ganteng tapi lu malah tidur di kelas. " ucap Jennie dengan datar.

Padahal dirinya sendiri juga kalau melihat cogan bawaannya semangat, apalagi yang namanya sehun. Bisa gila jennie kalau sehari tidak ada sehun di dekatnya —maklum efek terlalu bucin.

Rose mengerucutkan bibirnya lalu membalas perkataan sahabatnya itu, "Lu tau sendiri kan kalau gue itu paling anti sama bahasa Inggris. Meskipun gurunya ganteng, gue gak minat."

Jennie dan Lisa hanya saling pandang lalu tertawa pelan. Mereka bertiga kemudian melangkah ke kantin dengan bergandengan tangan, seperti keluarga bahagia.

***

Book ini aku revisi sepenuhnya, tapi ada sebagian cerita yang masih sama seperti dulu. Sebelum book ini di revisi, judul awalnya itu 'kakel osh' aku ganti karena judul itu terlalu umum hehe:)

Hope you like it!

𝗶𝗰𝗵 𝗹𝗶𝗲𝗯𝗲 𝗱𝗶𝗰𝗵 •𝗼𝗵 𝘀𝗲𝗵𝘂𝗻•Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt