chapter. 09

15.9K 1.3K 20
                                    

"Akhirnya, kita sampai!"

Naruto dan Sakura melirik sinis ke arah Ino yang terlihat sangat bersemangat. Dua orang yang awalnya mempunyai semangat yang lebih dari gadis it, kini luntur karena cerita menyeramkan yang diceritakan Ino.

"Pirang sialan," gerutu Naruto yang merasa kesal. Matanya menyipit ke arah Ino yang sudah berjalan dengan riangnya ke tempat murid-murid yang mulai berbaris. Ia bersedekap. "Aku harap kau dimakan hantu sialan itu!"

Sakura mengangguk setuju dengan ucapan Naruto. Ia mengedarkan pandangannya, Tubuhnya tiba-tiba merinding setelah melihat hutan yang terletak tepat di depan tempat mereka akan mendirikan tenda. Ia meremas pelan jaket Sasuke yany berdiri di sampingnya. Keringat dingin mengalir di dahinya saat melihat betapa gelapnya hutan walaupun hari masih sore.

Sasuke melirik Sakura. Ia melepaskan gengamannya pada gadis itu dan beralih merangkulnya. "Jangan dipikirkan," bisiknya pelan.

Sakura mendongakan kepalanya dan menatap Sasuke. Bibirnya mengerucut kesal. Ia melepaskan rangkulan Sasuke dan bersedekap sambil menatap tajam pemuda yang sedang menatapnya.

"Ini semua juga gara-gara kau tau!" desisnya sambil menunjuk hidung mancung Sasuke kesal. Bagaimana tidak kesal? Pasalnya saat di bis tadi pemuda di depannya ini tanpa bersalah menunjukan trailer film horror di saat ia yang masih ketakutan dengan cerita Ino. Bahkan dengan watadosnya, pria itu mengajaknya agar pergi menonton film itu bersama saat pulang nanti.

Dasar, brengsek! batin Sakura kesal.

Sedangkan Sasuke yang disalahkan hanya mendengus. Ia memegang tangan Sakura yang menunjuk hidungnya. "Itu salahmu karena penakut," ucapnya datar.

Sakura mendelik. "Apa? Kau-"

"Hoi, yang di sana! Cepat berbaris!" teriak salah satu guru menghentikan percakapan mereka.

Sakura mendengus kesal. Ia menarik kasar tangannya yang dipegang Sasuke, dan pergi meninggalkan pemuda itu.

Sasuke menghela napas. Ia memasukan tangannya ke dalam saku celananya dan berjalan mengikuti Sakura. Ia lalu berhenti, dan berbaris di samping gadis itu.

"Kau marah?" tanyannya Sasuke, melirik ke arah Sakura yang sedang memasang wajah datar.

Sakura hanya diam, tidak berniat menjawab pertanyaan pemuda di sampingnya. Saat ini ia sedang merasa kesal pada Sasuke yang bukannya meminta maaf karena membuatnya takut, malah balik menyalahkannya dan mengatainya penakut.

"Sakura?"

Sasuke yang merasa diabaikan melirik tajam Sakura. "Kau tidak menjawabku?" desisnya tajam.

"Hei?"

"Sakura!"

"Tch." Sasuke mendecih kesal karena Sakura yang terus mengabaikannya.

Sedangkan Shion yang berdiri di depan mereka menyeringai senang mengetahui mereka sedang bertengkar. Ia merasa rencananya kali ini akan lebih mudah karena mereka bertengkar.

Ini akan bagus.'
.
.
.
.
.
.
.

"Naruto, Sasuke, Sai dan aku akan mendirikan tendanya. Sedangkan kalian bertiga akan mencari air dan kayu bakar!" ujar Ino sambil menunjuk Sakura, Shion dan Hinata.

Sakura mendengus."Kenapa jadi kau yang mengatur disini ?"

Ino menatap malas Sakura. "Kau tidak lihat kalau memang aku pemimpin kalian disini?" tanyanya balik sambil menunjuk nametag yang bertuliskan 'KETUA KELOMPOK' Menggantung dilehernya.

Sakura mendecih dan memalingkan mukanya mengabaikan tatapan Ino yang seolah mengatakan 'Kau bodoh ya?'

"Ya sudah,cepat sana! Cari air dan kayu bakarnya! " usir Ino.

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Where stories live. Discover now