Chapter. 15

14.6K 1.2K 34
                                    

Sai menatap datar Shion, Saara dan Tayuya yang duduk di sebrangnya. Saat ini, mereka sedang berada di rumah sakit. Setelah mendengar kalau Sakura sudah ditemukan, ia dan para bodyguard Haruno langsung meninggalkan hutan dan berangkat ke rumah sakit tempat Sakura ditangani. Tentu saja dengan seizin guru Asuma yang juga akan segera kesini setelah memulangkan murid-murid lainnya.

Sai menghela napas. Tangannya mengenggam tangan Ino yang sedaritadi sedang berusaha menahan emosinya setelah mendengar apa saja yang dilakukan orang-orang di depannya ini pada Sakura. "Tahan emosimu," bisiknya pada Ino yang terlihat akan memukul mereka.

Ino menggeram. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Shion akan berbuat sejahat itu pada Sakura. Ia memang terlihat tidak menyukai Sakura dan selalu mengejek apapun yang gadis itu lakukan. Tapi, itu hanyalah salah satu keisengannya pada orang-orang yang membuatnya tertarik. Ya, Sakura memang telah menarik perhatiannya. Dalam artian menarik untuk ia jadikan rivalnya. Jadi, kalian salah kalau menganggapnya tidak menyukai Sakura. Tidak ada yang tidak menyukai Sakura di dunia ini kecuali orang-orang seperti ketiga orang didepannya.

Drap,Drap,Drap!

Ino dan Sai menolehkan kepalanya. Begitu pula dengan Shion, Saara dan Tayuya yang langsung pucat setelah melihat siapa yang datang.

"Sasuke," gumam Sai datar. Ia melirik ke arah Shion, Saara dan Tayuya. Sebenarnya dia sedikit merasa kasihan mengetahui kalau riwayat mereka bertiga akan segera tamat ditangan pemuda yang sedang mengeraskan rahangnya, bersiap untuk memberi pelajaran kepada ketiga orang itu.

"S-sasuke-kun." Shion menatap takut Sasuke yang sudah berdiri di hadapannya. Ia memekik saat tiba-tiba lehernya dicengkram dengan keras oleh Sasuke.

Saara dan Tayuya menatap kaget Sasuke yang mencekik Shion. Tubuh mereka bergetar takut melihat Sasuke yang kini menatap ke arah mereka dengan tatapan dingin yang mengerikan. Masih dengan tangannya yang mencengkram leher Shion.

"Aku sudah memperingatimu untuk tidak menyentuhnya." Sasuke mengeraskan cengkramannya pada leher Shion. Ia tidak peduli dengan wajah Shion yang mulai membiru. Ia bahkan tidak peduli kalau gadis ini akan mati ditangannya saat ini juga.

"A-aku...."

"Berani sekali kau menyakitinya,"desis Sasuke dingin dan langsung melemparkan tubuh Shion kelantai dibawahnya.

Brug!

"Akh!" Shion memegang kepalanya yang terhantam lantai. Ia terisak sambil menatap Sasuke yang beralih mencengkram kerah Saara yang sedari tadi sudah menangis karena ketakutan. Ia mengepalkan tangannya. Sebenarnya apa kelebihan Sakura sampai membuat Sasukenya jadi semarah ini? Kenapa? Kenapa selalu Sakura yang harus membuat Sasuke menjadi seperti ini? Kenapa bukan dirinya? Ia mengertakan giginya. Matanya menatap tajam Sasuke.

"Memang apa hebatnya Sakura?!"

Hening. Semuanya menatap ke arah Shion yang sedang terisak sambil menatap tajam ke arah Sasuke.

"MEMANG APA HEBATNYA JALANG BRENGSEK ITU?!" Shion berteriak keras. Ia sudah tidak peduli akan nasibnya di tangan Sasuke. Ia hanya ingin tahu apa hebatnya Sakura sampai membuat Sasuke seperti ini.

Sasuke menatap dingin Shion. "Jauh lebih hebat darimu," ujarnya datar. "Kau bahkan tidak pantas dibandingkan olehnya," lanjutnya sambil menyeringai memikirkan kehebatan gadisnya yang memang tidak bisa dibandingkan oleh siapapun.

Shion tertegun. Ia menggigit bibirnya,tidak menyangka Sasuke akan mengatakan hal yang menyakitkan untuknya. Air matanya kembali menetes. Matanya kembali menatap tajam Sasuke yang balik menatapnya dingin. "Kalau begitu, aku akan menghancurkannya," ucapnya. " aku akan menghancurkannya sampai dia tidak lagi terlihat hebat di matamu," lanjutnya tanpa takut dengan tatapan marah Sasuke padanya.

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora