Ujian atau Rezki?

128 11 0
                                    

Hari ini Risma akan pergi ke acara teman lamanya. Ia sebenarnya sudah mengajak Ira dan Nabila untuk ikut, toh keduanya juga kenal dengan teman Risma tersebut, namun karena ada kesibukan keduanya tidak bisa ikut.

Risma pergi menggunakan sepeda motornya. Hanya butuh 20 menit, Risma sudah sampai di rumah temannya. Tepatnya ia tiba sekitar pukul 20.15.

Ia memakai gamis berwarna coklat muda dan jilbab berwarna merah maroon yang sepadan dengan warna slinbag nya. Ia juga mengenakan sepatu yang tidak memiliki heels. Terlihat anggun sekali.

"Assalamualaikum" salam Risma ketika sudah sampai di halaman rumah.

"Aseeek dateng juga luu" heboh laki-laki yang bertubuh tinggi, namanya Aryan.

"Asek asek apaan lo, jawab salam gue dulu kali" jawab Risma

"Yeeeh, iya-iya waalaikum salam"

"Dateng juga lu, Ma. Gue kira udah lupa lu sama kita-kita" ceplos cowok satunya.

"Yeey, lo pikir gue fake friend? Eh Naya mana?"

"Tuh di dalem"

"Gue masuk yah"

Sebenarnya ini hanya acara makan-makan biasa yang di gelar oleh Naya, sahabat Risma sejak kelas satu SMA, jadi yang diundang hanya teman-teman Naya yang dekat saja dan tentunya Risma juga kenal pada semuanya.

"Assalamualaikum, Naayy" salam Risma dengan suara yang hampir memenuhi ruang tamu Naya.

"Buseet, itu toa masjid lo undang juga, Nay?" Cerocos laki-laki yang berada di samping Naya, Iwan.

"Jawab salam gue kampret" lagi, Risma menjawab dengan jawaban yang sama seperti tadi.

"Waalaikum salam pemakan toa"

"Mukul orang boleh nggak sih?"

"Udah-udah, lo berdua ribut mulu. Risma, cuss" ajak Naya

"Kemana?"

"Halaman belakang, anak-anak lain udah pada nunggu lo daritadi. Lo sih setiap ngumpul nggak pernah ikut."

Risma menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan. Benar, sudah hampir dua bulan ia tidak pernah ikut berkumpul bareng teman-temannya ini, dan kali ini entah ada angin apa ia mau diajak kumpul lagi.

"Buset, rame banget Nay?" Kaget Risma begitu melihat banyak teman-temannya berdiri disana. Ia juga terpukau dengan dekor yang ada, lampu-lampu menghiasi taman yang tadinya gelap, tidak lupa alunan  musik juga ada disana.

"Inisih bukan makan-makan doang Nay, party ini namanya," ucap lagi Risma.

"Emang bener"

Kening Risma berkerut "kata lo cuman ngumpul biasa..."

"Woyyy, Ma. Gilaa kemana aja lo?" Teriak satu laki-laki yang berada di kerumunan. Laki-laki tersebut berjalan mendekati Naya dan Risma.

"Eh, elo Lang." sapa Risma.

"Akhirnya lo datang jugaaa" ucap Gilang ingin merangkul bahu Risma, namun dengan gerakan cepat ia menghindar.

Dahi Gilang membentuk kerutan, "lo kenapa?"

"Bukan muhrimm" jawab Risma mantap.

Naya terlihat geleng-geleng kepala sambil tersenyum miring, "maklum aja lah, Lang. Jilbab lebar kayak gini mana mau dipeluk sama cowo" gumam Naya.

"Bukan masalah jilbabnya lebar apa enggak, tapi laki-laki dan perempuan yang..."

"Rismaa? Ini elo?" Pekik perempuan yang baru saja datang, namanya Dita.

Pejuang Cinta Allah.Where stories live. Discover now