[4] Kata Hati

3 0 0
                                    

Alvian pradika ---

Malam ini, tepatnya pukul 00.00, aku masih terjaga dalam kesadaran. Baru saja beberapa menit yang lalu aku menjamah alam mimpi namun beberapa menit kemudian juga, aku tiba-tiba saja terbangun dari indahnya mimpi. Tidurku terusik entah mengapa, setelah memimpikan sosok gadis bernama clarisa yang ku kenal tadi pagi.

Ya, dia memang benar-benar mengusik tidurku malam ini, aku harus segera mendapatkannya, bagaimana pun cara yang ku lakukan, peduli syetan dengan cinta.

Karena wujudnya selalu nampak dalam diamku.

Aku harus bergerak cepat sebelum kilat menyambar, namun aku juga harus bermain cantik, tetap menjadi pribadiku yang apa adanya. Dingin. Satu kata yang membuat orang-orang segan berbincang atau hanya sekedar bertegur sapa denganku, terkecuali mereka, papa, mama, dan clarisa tentunya.

Dan sebaiknya aku harus mulai mengukir mimpi lagi sekarang.

Tunggu hadirku di hidupmu clarisa..

Clarisa ayudya ---

"aku juga sangat mencintaimu, tak dapat di pungkiri bahwa aku tak ingin beranjak ke lain hati. " ucapku dalam pelukannya. Hangat dan penuh kehangatan, aku tak ingin lepas dari pelukan ini, ku mohon.

"aku akan senantiasa ada untukmu, jangan takut kehilanganku, karena aku tak akan pergi, itu janjiku. " ucapnya lembut sembari mengelus dan mengecup kepalaku penuh kasih.

"kau yakin ?" tanyaku meyakinkan.

"apa terlihat keraguan di mataku ?" tanyanya kepadaku, sambil menatapku lekat, dan akupun segera memeluknya erat.

Walau hanya beberapa detik saja, tetap, aku tak ingin melepaskan pelukan ini.

Namun tiba-tiba..

"tunggulah sebentar, aku akan pergi dulu.. " ucapnya pelan kepadaku sembari merengganggkan pelukannya, Kenapa dia pergi, kemana dia akan pergi, apa salahku, apa aku salah, beritahu aku jika salah.. Sederetan pertanyaan memenuhi kepalaku.

"kau mau kemana, aku tak akan melepaskan pelukan ini" ucapku sedikit lirih dan semakin mengeratkan pelukanku.

"jangan cemas, aku tak kan pergi lama-lama.. " ucapnya tulus. Tapi tetap rasanya kaku untuk melepas pelukan ku ini.

"tapi sampai kapan ?" tanyaku khawatir.

"sampai waktunya tiba, aku pasti akan kembali. Ingat ! Lelahku untuk masa depan kita. " jawabnya kepadaku penuh ketulusan, aku percaya itu dan aku yakin dia tidak akan berkhianat.

"kau janji ?" aku berusaha meyakinkannya.

"aku janji. " ucapnya tepat di telingaku sambil mengecup bibirku beberapa detik. Lalu setelahnya dia berjalan mundur, jauh dan semakin tak terlihat, aku berusaha menggapainya namun tak bisa.

"tidaakk.. Kumohon jangan pergii.. " aku berteriak namun terlambat sudah.

Aku harus mengikhlaskan kepergiannya, karena di juga bilang tak kan lama.

Author POV

Tiba-tiba ia terbangun dari mimpinya. Nafas yang begitu terengah engah, keringat dingin bercucuran di sela-sela wajah. Dia bermimpi, memimpikan seseorang yang baru saja ia kenal. Alvian. Kehadirannya di hidup seorang wanita bernama clarisa sangatlah berpengaruh besar.

Ia bangkit dari tempat tidurnya, berjalan santai menuju kamar mandi, lalu masuk kedalamnya dan segera membasuh wajahnya beberapa kali. Sekedar hanya untuk mengembalikan kesadaran yang sempat hilang. Sejenak ia pandangi wajahnya di cermin. Lalu kembali ke kamarnya dan duduk di tepi ranjang, lalu ia mengambil gelas di atas nakasnya yang sudah terisi dengan air, iapun segera meneguknya habis. Lalu kembali mengatur nafasnya.

Green tea with loveOnde as histórias ganham vida. Descobre agora