[6] Kau Salah

2 0 0
                                    

Clarisa ayudya ---

06.25

"Hoaaaammm.." aku baru terbangun dari tidur nyenyaku. Ini adalah hari sabtu, mas alvin pasti akan datang pagi, sesuai dengan yang ia ucapkan tempo hari. Sebaiknya aku segera bersiap-siap.

Namun sebelumnya, ku buka jendela terlebih dahulu. Agar apa ? Agar udara segar masuk kedalam kamarku dan udara yang ku hirup benar-benar sehat dan menyehatkan. Aku suka sekali dengan kesejukan. Saat ini aku tidak merasa kedinginan atau apapun, aku malah merasa semakin segar ketika udara yang masuk, pelan-pelan ku hirup.

Kemudian aku bergegas ke kamar mandi dan segera mengisi bathup dengan air yang tak terlalu dingin dengan beberapa sabun wangi lalu segera masuk kedalamnya. Yeahh dan kalianpun tau apa yang terjadinya selanjutnya.

1 menit 2 menit 3 menit berlalu..

15 menit juga berlalu..

Selain menyegarkan, air rendaman ini benar-benar membuatku tenang. Saat semua ketenangan merasuk kedalam tubuhku, tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka.

Apa ?? Terbuka !!

Siapa yang dengan lancang berani menggerakan daun pintu itu.

"sa.. Apa kamu di dalam.." tak terduga, rupanya ka revan yang baru saja membuka pintu kamar mandiku. Dan tentu saja aku terkejut.

"aaaaaaaaaaaaaaa... Ka revan tutup pintunya, atau kau akan ku hantam dengan gayung ini sekarang juga." teriakku dari dalam di sertai dengan berbagai macam ancaman.

"iya.. Iya.. Lagian juga kenapa kamu gak kunci pintunya sih.." ucap ka revan di sana sambil kembali menutup pintunya, Dan memang benar, betapa bodohnya aku, kenapa aku tidak mengunci pintunya.

Tak mau kejadian ini terulang dua kali, aku segera mengakhiri kegiatan rendam merendamku.

Dan segera memakai handuk lalu keluar dari kamar mandi. Dan betapa terkejutnya lagi aku ketika kak revan sedang asyik asyiknya tiduran di kasurku dengan handpone di genggamannya.

Dengan sisa tenaga dalam yang masih terkumpul banyak, aku segera berteriak sekencang mungkin agar kak revan segera enyah dari ruangan ini.

"kak revaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.."

Rencanaku berhasil, dia akhirnya bangun dan segera menuju pintu kamar, namun sebelum ia menutupnya, ia sempat berkata sesuatu.

"alvian sudah menunggumu di bawah.." ucapnya ketus. Mungkin dia ketus karena aku telah merusak gendang telinganya. Tapi masa bodo lah, siapa suruh juga dia masuk tanpa ijin.

Berhubung mas alvin sudah menunggu di bawah, akupun segera mengeringkan rambutku dan langsung memakai baju.

Kali ini aku memakai dress putih santai dengan motif bunga warna hitam di bagian dada dan perutnya. Ku taburi wajahku dengan beberapa riasan makeup sederhana sedangkan rambutku ku biarkan tergerai begitu saja.

Dan selesai sudah.

***

"nah itu dia, risanya dateng.." ucap mamaku dari ujung sana, tertuju padaku yang sedang berjalan menuruni tangga.

"pagi mah.. Mas.." sapaku pada mereka berdua sambil menyalami tangan mas revan, tapi tidak dengan tangan mamaku.

Dan aku pun duduk di kursi yang masih kosong di dekat mamaku.

"nah.. Kalau gitu silahkan kalian ngobrol-ngobrol dulu.. Mama mau ke pasar.. Permisi nak revan.." lanjut mamaku dan langsung berlalu begitu saja.

Green tea with loveOn viuen les histories. Descobreix ara