FS 2 - Invitation Letter

16.1K 1.7K 224
                                    

FS 2. Invitation Letter

🍁🍁🍁
Somebody asked me if I knew you.
A million memories flashed through my mind,
I just smiled and said 'I used to'.
Anonimous.

Tak terdengar apapun selain suara ketikan keyboard komputer yang terletak di atas meja hitam di ruangan tersebut. Pria yang usianya hampir memasuki dua puluh delapan tahun itu masih fokus pada tumpukan pekerjaannya. Jika ada orang yang mengatakan menjadi seorang pemimpin itu hanya bisa memerintah. Well. Kalian harus bisa membedakan pengertian antara bos dan leader. Karena fungsi seorang pemimpin yang sebenarnya bukanlah memerintah melainkan mengayomi.

While boss using people then leader develops people. Makna berbeda dari keduanya-lah yang membuat Rayden mendedikasikan dirinya dengan baik di perusahaan tempatnya bekerja kini. Papa-nya pernah mengatakan bahwa dia harus bisa memimpin sedikit orang lebih dulu sebelum ribuan kepala menggantungkan nasibnya di pundak Rayden. Karena menjadi pewaris satu-satunya Ravs Group adalah hal terberat yang akan Rayden miliki.

Drrrrttttt ...

Ponselnya yang berada dalam vibrate mode membuat Rayden menghentikan pekerjaannya sejenak. Sebuah pesan dari seseorang yang minggul lalu mengatakan akan datang ke California membuat Rayden tersenyum tipis.

From : Zayn Al-Fath
Gue udah di hotel.
Tar malem jangan lupa.
Gue lempar ke amazon lo kalau gak jadi!

Rayden berdecak kecil membaca pesan dari Zayn siang ini. Sahabatnya itu seperti menyimpan dendam padanya karena tidak pernah mengabari Zayn beberapa tahun belakangan ini. Walau seperti itu, Rayden tetap senang karena Zayn masih berusaha untuk membangun komunikasi dengannya lebih dulu. Karena jika tidak, Rayden bisa menjamin bahwa dirinya pun tidak memiliki kesempatan untuk menghubungi sahabatnya itu.

"Ray, kamu sudah siapa 'kan? Sebentar lagi kita rapat bersama marketing and operating staffs," suara seseorang membuat Rayden mendongak dari ponselnya.

Pemuda itu mengangguk mengiyakan, "Iya," jawabnya.

"Good then. I will prepare the room."

"Eum, Jade!" panggil Rayden sebelum pemuda berambut pirang itu berbalik menuju ruang meeting.

"Yeah?"

Rayden bangkit dari tempat duduknya, berdiri menghadap pemandangan kota dari balik kaca besar di belakang kursinya, "Setelah ini tolong katakan pada Stefie untuk mengosongkan jadwalku." ucapnya.

Jayden mengangguk sekali, "Oke. Ada lagi?" tanyanya.

Rayden balas mengangkat satu tangan kanannya menandakan jika tidak ada lagi yang ingin pemuda itu katakan pada sahabatnya sejak di bangku kuliah itu. Jayden Alexander adalah satu-satunya sahabat yang Rayden miliki dan beruntungnya Jayden mampu lolos menjadi salah satu kandidat staf Lexand Inc Central. Sehingga itulah alasan mengapa keduanya bisa ada di sini. Jayden merupakan salah satu asisten terbaik yang Rayden miliki dan percayai.

• • •

"Okay, the next topics is about strategies to help company turn ideas into value, what will we do? Saya rasa akan lebih baik jika semuanya diperbaiki. Masih ada beberapa cacat yang perlu dibenahi." suara datar seorang Rayden Alrescha tak berubah, bahkan mungkin bertamah datarnya ketika pemuda tinggi itu memimpin rapat.

Stefie dan Jayden saja yang sudah mengenal Rayden lebih dekat dibandingkan staff lainnya, akan memilih fokus jika tidak ingin ditendang keluar oleh Rayden dari ruangan dengan kata-kata sadisnya. Rayden memang sejak dulu diakui kepemimpinannya, bahkan sejak pemuda itu memimpin kelompok kecil staf di Lexand Inc Britania. Jadi, membuat sebuah kesalahan ketika rapat bersama Tuan besar satu ini adalah hal yang paling staf-nya hindari.

For Rayden ✔️Where stories live. Discover now