14. Cukup

12.7K 2.3K 594
                                    


Bodo amat ini panjang banget. Sumpah jangan dibaca ntar bosennnn!!!!

...

Zana tidak mengedipkan matanya sama sekali ketika perempuan yang dia sebutkan namanya tadi semakin mendekat kearahnya.

Tubuhnya sangat sulit digerakkan, tangannya mengepal berusaha menetralkan emosi yang ingin meledak.

"KAK SAN-"

Grep

Kedua tangan Zana ditarik dari belakang oleh seseorang dan itu membuat badannya menabrak ke dada bidang orang tersebut.

Zana mendongakkan kepalanya mencoba melihat siapa yang menarik tubuhnya sekeras ini.

"Pulang."

"Om..om Minhyun?"

Minhyun dengan cepat menarik Zana ke mobilnya karena perempuan itu sama sekali tidak berkutik.

Zana tersadar ketika sudah di dalam mobil. Dia memandang kearah Sana yang keberadaannya hilang entah kemana. Zana ingin beranjak keluar tapi pegangan Minhyun di pundaknya menahan pergerakannya.

"Kita pulang!"

"Tap..tapi itu om-"

"SAYA BILANG PULANG!"

---

Zana menundukkan kepalanya ketika memasuki rumah. Dia sibuk dengan ponselnya sendiri hingga tidak memperhatikan sekitarnya.

"Ahhh bunda kemana sih. Kenapa telfon Zana dari kemarin gak diangkat." Rengek Zana ketika sudah sampai di ruang tamu dan langsung duduk di sofa.

Ong dan Baekhyun yang sedang sibuk beradu mulut tentang baju jadi terganggu oleh kehadiran Zana.

Zana mencoba menghubungi bundanya lagi. Tapi lagi-lagi panggilannya tidak dijawab.

"Bunda kemanasih. Apa bunda lupa kalau punya anak ishhh." Zana mendumel sendiri membuat Baekhyun langsung menghampirinya.

"Kenapa maneh? Ada masalah?"

"Bunda Zana gak jawab panggilan Zana dari kemarin. Kan Zana khawatir."

Baru saja Baekhyun ingin menjawab tapi sebuah tangan sudah mengambil ponsel dari tangan Zana.

"Gausa khawatir. Mungkin bunda kamu sibuk. Sekarang tidur. Besok ikut ke pesta."

Semua yang ada disana menatap aneh kearah Minhyun.

Bahkan Baekhyun saja tidak bisa berkomentar lagi melihat sikap Minhyun yang langsung pergi dan membawa ponsel Zana.

Zana yang melihat itu pun tidak bisa berkata-kata lagi. Seketika pikiran tentang Sana dan bundanya hilang begitu saja, dan tergantikan oleh Minhyun.

---

Zana melebarkan senyumannya ketika melihat dirinya sudah terbalut gaun indah membuat dirinya semakin cantik.

Banyak sekali lelaki yang melihat kearah Zana dan berdecak kagum. Adapun tatapan sinis yang diberikan oleh pegawai wanita ketika melihat Zana yang tidak berhenti menggandeng tangan Minhyun.

"Wahhh om Minhyun ngajakin Zana ke pesta perusahaan. Demi apa? Zana gak nyangka huhu."

Minhyun menghela napas kasar. Berusaha melepaskan pegangan Zana.

"Zana maneh teh jangan malu-maluin deh. Mending sini di sebelah aing daripada ntar si macan ngamuk." Kata Baekhyun melihat wajah Minhyun tidak bersahabat lagi.

[2] Perfect Husband ❌ HMHWhere stories live. Discover now