🍃 (6) Harapan🍃

223 143 18
                                    

Raga dan jiwa itu bersatu
Namun hingga detik ini aku
Mengharapkan mu untuk bersatu dengan ku. Apa itu mungkin?.

--------------------

Telesvisi adalah sebuah alat teknologi yang cukup canggih. Alat yang menampilkan sebuah gambar gerak, dan suara yang sangat jelas. Dapat terlihat dan terdengar oleh kalangan setiap orang.

Siapa yang tak mengenalnya alat yang sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Sebagai sarana hiburan dan menghilangkan sebuah mood, atau bahkan untuk sarana gossip selebriti dan berita terbaru yang menggemparkan.

Cellia gadis cantik dengan menggunakan pakaian piyama yang masih melekat pada dirinya sedang tersenyum dengan lebarnya menatap sebuah layar televisi. Gadis remaja yang sedang menonton sebuah kartun favoritnya mendengus kecewa ketika film kartun kesayangannya telah habis.

Hari weekend hari yang membuat Cellia terbebas dari Sekolah. Hari yang membuatnya malas untuk bergerak mandi padahal ini nyaris pukul 09.00.

"Nyonya muda hari semakin siang. Sebaiknya anda membersihkan diri nyonya muda."

Cellia lagi-lagi menggelengkan kepala, dia menatap lima pelayan yang sudah berada disampingnya. Namun Cellia mengalihkan kembali pada layar televisi yang akan menampilkan film selanjutnya.

"Tidak Devi. Cellia malas mandi."

"Tapi nyonya muda, gadis remaja tidak baik masih seperti ini. Keadaan nyonya muda jauh dari kata sempurna."

Devi hanya menghela nafas kembali. Cellia dia gadis yang akan berubah malas jika hari weekend tiba. Kebiasaan keseharian Cellia yang tampak ingin sempurna, berbanding tebalik dengan sekarang. Lihat saja dihari minggu ini dia nyaris seperti orang yang tidak terurus. Rambut yang berantakan serta wajah khas yang menampilkan seseorang yang belum melaksanakan mandi.

Devi adalah Gadis remaja asisten pribadi Cellia yang masih terbilang muda. Jarak usianya dan Cellia hanya terpaut satu tahun bedanya, lebih tua Cellia. Tapi Cellia lagi-lagi mendengus dan mengabaikan titah Devi. Cellia membulatkan mata pada layar televisi lihat itu adalah dirinya bersama Kenzo saat disebuah Restoran.

Wah Cellia merasa bangga pada dirinya sendiri lihatlah sekarang dia berada di layar televisi bersama Kenzo. Devi dan empat pelayan yang berada dibelakangnya melihat layar televisi ketika sang nama majikannya di sebutkan dengan laki-laki yang bernama Kenzo anak dari seorang
trillionaire terkenal.

Lantas mereka berpikir betapa beruntungnya sang majikan yang tampak sempurna dalam segala fisik dan material menjalin asmara dengan anak trillionaire. Menakjubkan.

"Nyonya muda apakah benar yang diberitakan di televisi itu. Maaf jika saya lancang nyonya muda. Sungguh maaf. "

Lantas Cellia menatap Devi dan tersenyum. "Berita itu bohong aku tak pernah menjalin hubungan dengan Kenzo. Tapi doakan saja Devi semoga nanti menjadi nyata."

Devi mengerutkan keningnya dengan bingung. Tapi dia mengurungkan niat untuk bertanya kembali itu adalah privasi dia tak berhak bertanya. Lantas Devi mengangukan kepala.

Devi hanya menatap Cellia yang kesal ketika menekan-nekan alat untuk mengganti layar televisi secara acak. Tapi semua chanel hanya berisi satu acara yang memberitakan dirinya dan juga Kenzo.

Cellia beranjak dari duduknya lantas dia menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya. Rumahnya kembali sepi. Brayen dan kedua orangtuanya mereka berada di Negara Inggris.

Cellia harus bisa mempersiapkan diri untuk menerima segala cacian di Sekolah nanti. Dia yakin semua anak Sekolah akan gempar menghujatnya.

Apakah Kenzo begitu sempurna? Hingga Celli menjadi terkenal dalam sekejap mata. Apakah Celli akan hidup aman seperti dulu yang tak mempunyai musuh di Sekolah. Sepertinya tidak. Semua hidup Celli akan berubah mulai saat ini. Gumam Cellia sambil memasuki kamar mandi.

Touch Your Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang