🍃(26) Masa lalu🍃

77 29 2
                                    

Jangan menyesali masa lalu, jadikanlah pelajaran yang membuat diri kita lebih percaya diri.

------------------------

Cellia tersenyum ketika bermain aneka permainan di mall. Cellia melirik Eriana dan Drevita yang tak jauh darinya. Mereka tampak asik bermain bersama pacar mereka Stevano dan Vektor. Cellia tersenyum melihat mereka tampak bahagia.

Cellia menghela nafas untuk kesekian kalinya, Kenzo tidak pernah ada waktu untuk Cellia. Cellia kembali menatap permainan di depannya. Bermain mengetuk kepala boneka yang muncul. Cellia begitu semangat memukul kepala boneka tersebut mungkin Cellia sedang meluapkan isi hatinya yang membara.

Cellia tersenyum ketika mendapatkan skor yang memuaskan. Muncul kartu-kartu kecil dengan jumlah skornya. Cellia mencabutnya dan memasukan kedalam tas. Cellia menuju kasir untuk menukarkan kartu-kartu kecilnya menjadi hadiah. Cellia tersenyum ketika mendapatkan gantungan boneka yang berada di tangannya.

Cellia melirik kearah temannya, mereka masih asik bermain capit boneka. Ada rasa iri di hati Cellia, ingin rasanya Cellia merasakan kebahagian bermain bersama Kenzo. Namun Cellia sudah berjanji Cellia akan mengerti bagaimana sulitnya Kenzo selama ini. Cellia tidak akan menuntut, lagi pula bermain sendiri sudah menjadi kebiasaan baginya. Cellia memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Eri, Drev. Cellia pulang duluan yah."

"Kenapa pulang duluan Cell, pulangnya harus bersama lagi dong. "

"Gak lah Drev, masa Celli jadi obat nyamuk kalian. Ogah."

"Mangkanya lo harus paksa Kenzo biar ikut. Lo punya pacar berasa gak punya. Heran gue."

"Kenzo sibuk kamu tahu kan. Lagi pula Cellia mau langsung pergi ke tempat les."

"Bareng aja Cell, lagian kalau lo pulang sendiri nanti gue di hajar Kenzo. " Cellia melirik kearah Vektor yang berada di sebelah Drevita. Cellia tersenyum menatap mereka yang khawatir. Cellia tahu mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama. Cellia tidak akan menggangu mereka, karena Cellia tahu kebersamaan mereka juga terganggu dengan belajar.

"Vektor jangan bilang Kenzo kalau gak mau di hajar. Lagian Cellia udah besar banyak sekali kendaraan umum di luar. "

"Yaudah kalau begitu kita pulang sama-sama aja Cell."

"Jangan dong Eri, Cellia tahu kalian pasti masih ingin menghabiskan kencan kalian. Cellia gak mau ganggu. Yaudah senyum dong ko mukanya pada jelek gitu." Cellia menatap mereka berempat dengan senyuman untuk menyakinkan mereka bahwa Cellia akan baik-baik saja.

"Cellia pulang duluan."

"Telpon kita Cell kalau butuh bantuan." Cellia mengacungkan jari jempol atas pertanyaan yang di lontarkan Vektor.

Cellia pulang dengan menggunakan taxsi, setelah ini Cellia akan ketempat les vokal. Bagi Cellia kegiatan yang Cellia jalani sangat berat, setiap hari harus belajar dan les. Mungkin hanya ada waktu untuk tidur malam. Kegiatan di luar sangat jarang dilakukan oleh Cellia.

Kegiatan rutinitas Cellia begitu padat,  Cellia tidak bisa membayangkan kegiatan Kenzo sang kekasih yang begitu ekstrim. Kalau saja Cellia berada di posisi Kenzo, mungkin otak dan fisik Cellia sudah tidak sanggup menampung. Cellia mengecek ponselnya,  ada satu pesan dari Kenzo. Cellia menyunggingkan senyumnya dan mengetik balasan untuk Kenzo.

Touch Your Heart [END]Where stories live. Discover now