3

3.5K 608 167
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ 3. BOYFRIEND ]

Suzy menatap tangan kanannya sendiri yang tadi sempat digengam oleh Myungsoo, lalu beralih melirik pria yang sekarang berjalan bersama dengannya menuju kelas mereka. Bel tanda berakhirnya jam istirahat belum berbunyi, akan tetapi kedua orang itu sudah berlalu meninggalkan kantin. Membiarkan Ji Eun dan Minhyun menatap aneh mereka yang tiba-tiba saja jadian dengan begitu mudah.

"Yak, kau." Suzy menahan lengan Myungsoo membuat langkah sang pria terhenti lalu membalas tatapan matanya. "Sepertinya ada kesalahpahaman, aku sebenarnya―"

"Aku tau."

"Kau tidak tau."

"Sudah aku bilang, aku tau."

Suzy menghela napas, melihat malas ke arah Myungsoo yang suka sekali memotong kalimat orang lain dan tak mau mengalah sedikitpun. "Kau tau apa memangnya?"

"Bahwa si M yang kalian bicarakan tadi bukanlah aku, melainkan Minhyun." Jawabnya santai, memberikan reaksi yang berbeda dengan yang diberikan oleh Suzy. Mata wanita itu semakin membulat, bagaimana mungkin Myungsoo tahu? Ji Eun saja tidak tahu.

"Kau― dari mana kau tau tentang itu?"

"Kebetulan saja tau."

Suzy kembali menghela napas, sudah dia bilang sebelumnya bukan? Bahwa bicara dengan Myungsoo itu memang butuh banyak kesabaran. Dia begitu mengesalkan, sangat tidak ramah. "Kalau kau tau bahwa itu bukan kau, lalu kenapa ikut campur? Apa tidak bisa diam saja tadi?"

"Kenapa aku harus diam? Kan namaku dibawa-bawa."

"Aish!" Suzy menghentakkan kakinya, memasang wajah kesal yang teramat jelas. "Makanya, jadi orang itu jangan suka bohong. Kalau sekali bohong, nanti akan ketagihan untuk berbohong. Yang awalnya hanya sekedar kebohongan kecil, nanti akan berubah menjadi kebohongan besar. Para koruptor di negara ini juga begitu awalnya, bohong sedikit demi sedikit kemudian menjadi bukit."

Suzy memicingkan matanya, menatap kesal pada Myungsoo yang tiba-tiba bicara panjang lebar untuk menasehati dirinya. Pandai juga pria itu berucap kalimat sejenis itu, semakin membuat Suzy kesal.

"Kalau begitu ayo kita akhiri kebohongan kita ini, kita tak perlu pacaran."

"Siapa bilang ini kebohongan? Kita serius pacaran." Suzy memasang wajah tak percaya, apa pria ini bilang? Mereka serius pacaran? Yang benar saja!

"Kau mengungkapkan perasaanmu tadi di depan dua orang saksi, lalu aku mengajakmu pacaran dan kau tidak menolak. Lalu masalahnya apa?"

Suzy tersedak air ludahnya sendiri karena kalimat santai Myungsoo, "tapikan kau tau bahwa aku sukanya dengan pria lain."

"Kau lihat wajahku," kalimat singkat Myungsoo tersebut membuat Suzy patuh, wanita itu melihat wajah Myungsoo kemudian sang pria lanjut berucap, "apa aku terlihat masalah dengan itu?" Suzy menebak kalau wajah Myungsoo biasa-biasa saja, tentu saja sang pria tidak masalah dengan fakta bahwa dia menyukai Minhyun.

"Lalu?"

"Ya sudah, kita pacaran."

Myungsoo kemudian berlalu, berjalan santai menyusuri koridor yang masih agak sepi karena anak-anak sedang makan siang di kantin.

"Tidak bisa begitu. Kim Myungsoo!"

Boyfriend

Boyfriend [END]Where stories live. Discover now