GERALISA-21

881 55 3
                                    

Baca part ini sambil dengerin lagu scenery-taehyung bts yups!!


"Kenangan. Hanya membuatmu tampak lemah bila mengingatnya. Walaupun kau tahu hal itu, namun kau masih saja mengingatnya,"

☁☁☁


Sesuai dengan ide Jennie yang entah dari mana asalnya. Keempat gadis itu sibuk berkutat dengan latihan dance nya. Dan, terpilihlah cover dance forever young yang sedang boming tetapi kalah boming dengan kasus kucing Lisa yang hamil entah anak siapa.

"Lis, lo udah ngabarin ketua dance disekolah lo?" tanya Rose dengan keringat yang mengalir dipelipisnya.

Lisa mengangguk, tidak kalah lelah seperti Rose. Saat ini mereka berempat sedang duduk dikarpet bergambar tayo yang ada dirumah Lisa. Sambil mendengarkan lagu dari  dua lipa yang mengalun lembut.

"Besok lo udah siapin kostum?" tanya Jennie.

"Kan lo yang ngajak dance, lo pikir sendiri deh kostum yang bagus!" seru Lisa.

Jennie tampak berpikir. Seperti ada bolham dikepalanya, Jennie mengacungkan jari telunkuknya, "Gimana kalau kita pake..." ucapnya digantungkan.

"Apa?!!" seru mereka berbarengan.

"Bikini?!" lanjutnya asal.

"Bego!!"

"Bodoh, mau dibunuh gue ama Gerald!" masalahnya Lisa mengenakan dress saja sudah dikomen, bagaimana jika Lisa mengenakan yang Jennie pikirkan.

"Dasar otak udang!!"

Jennie nyengir tidak jelas, "Gimana ya, rasanya malam pertama?" gumamnya yang mampu didengar mereka semua.

Mereka bertiga pergi meninggalkan Jennie sendiri yang menghayal tidak jelas. Anda tahu apa yang Jennie bayangkan?


☁☁☁


Lisa menatap atap rumah nya yang berwarna putih. Merenungkan segala hal yang dia lupa untuk disyukuri. Dulunya, ia selalu mengelu tentang bagaimana tuhan memberi cobaan, seakan tidak pernah mengerti bagaimana keadaannya. Sekarang dia sadar, bahwa disegala kesulitan yang diberinya akan ada pula cahaya terang selanjutnya.

Die menatap kesekeliling yang menggambarkan bagaimana caranya untuk bersyukur. Dia memiliki sahabat yang baik dan ayah yang hebat. Dia menghapus air mata yang turun perlahan membelai pipi lembutnya, bagaimana kehidupannya bila tidak ada ketiga sahabatnya ini. Apa akan berjalan lancar? Entahlah, Lisa tidak yakin tentang hal itu.

Lisa mengambil handpone yang berada diatas nakas tempat tidurnya. Menata layar loockscreen menampilkan gambar dirinya dan juga Gerald yang sedang tersenyum manis. Itu adalah foto hari pertama mereka ngedate.

Lisa tersenyum kecil. Kemudian dia mencoba menghubungi Gerald saat rasa rindu mulai menyapa. Dia tidak akan terpengaruh oleh gengsi sekarang, yang terpenting sekarang dia dapat menyulurkan rasa rindunya bersama, bukan memendamnya sendiri.

Hanya cumu untuk dering pertama bagi Lisa menunggu. Lisa tersenyum, ternyata dia masih menjadi prioritas Gerald.

"Hallo?" ucap Lisa ragu.

Ada suara grasak-grasuk disebrang sana dan suara akhirnya seperti ada sesuatu yang terjatuh sampai Lisa yang mendengarnya meringis, "Aduh!" umpat seseorang disebrang sana.

"Ge?" panggil Lisa sedikit khawatir.

Terdengar kekehan disebrang sana, "Iya, Saya masih hidup kok Lis,"

"Kamu gapapa?"

"Selama kamu ada, saya gapapa kok,"

"Dasar raja bucin!" Lisa mendengus kesal.

GERALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang