Dirty : T

9K 666 60
                                    

Seorang pria dengan balutan trench coat berwarna coklat muda berjalan santai melewati dinginnya basement sebuah apartemen di pukul 4 pagi. Tangannya terangkat, sedikit melonggarkan dasi merah dan kemeja putihnya yang masih terpasang rapi di tubuhnya.

Kakinya melangkah dengan pasti. Berjalan menyusuri jalanan kota yang masih nampak begitu lengang di pagi buta. Pria itu sedikit menyunggingkan senyuman tipis di sudut bibirnya, sebelum berbelok dan memasuki sebuah minimarket di ujung jalan.

Tak lama dia keluar, dengan sebuah kantung yang cukup besar di tangannya. Matanya menatap katung tersebut dengan bibir yang sedikit cemberut asal sebelum ia menghela nafasnya berat. Ini sudah cukup lama, pikirnya.

"Apa kau masih menyukai ini?" Gumamnya pelan sembari mengangkat sebuah botol susu dan meminunnya hingga tandas.

Pria itu kembali berjalan. Rumah adalah tujuannya. Hanya beberapa blok dari tempatnya, bangunan sederhana yang begitu dia kenal itu masih di sana. Ini pun nampak sama seperti sebelum-sebelumnya, dimana dia akan pulang di jam segini setiap harinya. Jujur saja dia sedikit tak ingin mengingat dari mana dia pulang.

Sesampainya, dia diam mematung, memandang jauh rumah itu dengan berbagai pertanyaan 'bagaimana jika' yang berputar di kepalanya. Dadanya tiba-tiba berdetak begitu kencang. Rasa takut dan gugup entah kenapa mulai merambat pelan meremat tubuhnya. Tangannya sedikit bergetar kala menyentuh kenop pintu dingin berwarna kayu itu.

Katakanlah dia masih sedikit... takut?

Nafasnya kembali memburu, gambaran ekspresi wajah kesayangannya yang kecewa dan berlinang air mata di dalam sana kembali berputar jernih di kepalanya. Dia tidak bisa. Dia takut jika kedatangannya masih akan melukai perasaan orang yang ada di dalam sana. Walau ini sudah hampir tiga tahun lamanya.

Kim Taehyung, pria yang baru saja kembali dari rantauannya di luar kota ini pun akhirnya mengundurkan dirinya secara perlahan. Dia kembali untuk ini, ini tujuan awalnya dia pergi. Tapi ternyata ini tak merubah apapun, dirinya tetap saja merasa bersalah. Pada adiknya.

Taehyung tersenyum kecut, berjalan lesu menuju apartement tempat mobil miliknya terparkir sembari kembali menerawang betapa banyaknya hal yang dia lakukan di kota ini. Dia melempar asal kantung belanjaan miliknya di jok belakang dan membiarkan beberapa barang berserakan sebelum menghempaskan tubuhnya ke kursi miliknya dan menelungkupkan kepalanya di setir mobilnya.

"Aku harus seperti apa lagi..."

"Hyung sangat merindukanmu, Jungkook-ah." Gumamnya.

👥

Puk..

Taehyung segera beranjak sesaat setelah bahunya terasa di tepuk oleh seseorang. Tubuhnya membungkuk 90 derajat memberi salam dengan sopan kepada seorang pria paruh baya yang baru saja menyapa dirinya.

"Kim Taehyung?"

"Ne.."

"Mari kita duduk, ternyata kau lebih muda dari yang ku bayangkan." Ucapnya sembari terkekeh ringan.

"Ne, terima kasih. hehehe. Muka saya memang sedikit awet muda." Candanya.

"Jang Hansol merekomendasikanmu padaku. Jadi apa kita bisa bekerja sama?" Katanya.

"Tentu tuan."

"Aku ingin mendekorasi ulang rumahku, kata putriku gayanya sudah terlalu kuno dan membosankan. Jadi aku ingin sedikit diperbarui penataan dekorasi ruang dan funiturenya. Bagaimana menurutmu?"

"Ne, saya pikir itu bagus. Apa anda sudah memiliki gambaran tentang designnya pembaharuannya?"

"Aku berniat mengajakmu langsung kerumahku untuk itu. Bagaimana?"

"Ahh.. Ne, itu ide yang bagus, saya tak keberatan dengan itu. Jadi, kapan saya bisa ke sana?"

"Sekarang? Bagaimana?"

Dan di sinilah mereka, di sebuah rumah besar di daerah padat kota Seoul. Taehyung mengelilingi rumah itu bersama sang tuan rumah. Sedikit berbincang tentang model yang diinginkan si client yang langsung di gambar secara acak oleh Taehyung di ipad miliknya.

Lama mereka berdiskusi dan berkeliling, akhirnya sang client mengajak mereka duduk mengobrol teras rumah. Di temani dengan secangkir teh yang baru saja di antarkan oleh seorang wanita paruh baya.

"Emm..ngomong-ngomong, apa kau memang bekerja dengan Hansol?" Tanya sang client sembari menyesap tehnya.

"Tidak, kami hanya bertemu saat saya sedang magang di tempatnya tahun lalu tuan."

"Ahh.. tapi kau memang sepertinya sangat berbakat di bidang ini, dia sangat menyukaimu. Aku banyak berharap padamu tentang__"

"Appaaaa~ kau di rumah?" Suara panggilan keras seorang perempuan tiba-tiba menggelegar dari dalam rumah, hingga mengintrupsi percakapan kedua orang tersebut.

"Oh? Putriku pulang. Dia pasti senang jika melihat design buatanmu." Ucapnya yang seketika di angguki oleh Taehyung.

"Ne, aku akan merasa terhormat jika putri anda suka." Ucap Taehyung seraya meraih teh miliknya saat sang client menyahut sapaan putrinya sedikit keras dan memanggilnya untuk bertemu mereka di sini.

Tak lama, seorang perempuan muda dengan wajah cerahnya berjalan dari arah ruang tengah. Sang ayah menyambutnya dengan senyuman, pun begitu dengan sang putri. Namun tak lama perempuan itu melirikan matanya pada Taehyung. Mata mereka bertemu, hingga perempuan cantik itu mentadari satu hal.

"Eoh? Taehyung oppa?!"












-TBC-

He is come back!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

He is come back!

Dirty 2 [Taegi]Where stories live. Discover now