Dirty : A

5.8K 603 38
                                    

Mobil itu berjalan laju. Menyusuri jalanan kota Seoul yang semakin padat di sore hari. Seeorang pemuda di dalam sana terus bergumam, memohon dengan merapalkan satu nama yang terus dia ucapkan sejak beberapa waktu yang lalu.

"Ku mohon... jangan pergi. Jangan lagi..." Ucap pemuda bernama Jungkook itu dengan gelisah.

Beberapa saat yang lalu di café miliknya, Jungkook dan kedua rekan kerjanya berbincang kecil tentang masalah pencapaian mingguan café mereka. Hanya perbincangan ringan dengan beberapa candaan dan cerita keseharian masing-masing.

Hingga salah satu dari kedua wanita itu mulai bercerita tentang renovasi rumah miliknya dan yang menariknya, akan di kerjakannya oleh Kim Taehyung. Bahkan dia bercerita dimana beberapa hari terakhir ini Taehyung dan ayahnya bertemu untuk masalah konsultasi design dan bagaimana bagusnya design buatan Taehyung,

Sontak saja Jungkook terpatung. Kakaknya, kakak yang hilang selama tiga tahun ini sekarang ada di Seoul. Dan disinilah mereka akhirnya, di sebuah mobil yang menuju rumah ayah rekan kerja Jungkook untuk bertemu sang kakak yang amat sangat dia rindukan.

"A-aku tak tahu kalau kau dan kakakmu berpisah" ucap perempuan itu berhati-hati.

Jungkook menoleh sekejap, sebelum menundukan kepalanya sedih akan ingatanya tentang kenapa semua ini bisa terjadi. Ini kesalahannya. Keegoisannya.

"Ini salahku, noona." Lirihnya.

Wanita itu melirik Jungkook iba melihat dongsaeng kesayangannya bersedih. Bahkan dia sedikit memikirkan kenapa dan sejak kapan mereka berpisah? Terlebih Jungkook yang tak pernah bercerita apapun tentang ini saat bersamanya.

"Aku merindukannya."

"Dia pasti akan memaafkanmu jika itu sudah lama." Hanya itu yang kini bisa diucapkannya sebagai penenang. Pun perempuan cantik itu tau ini bukan saat yang tepat untuk bertanya banyak hal.

Beberapa waktu terjebak di jalanan, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah rumah yang cukup besar. Sang perempuan memandu Jungkook untuk memasukinya. Di rumah itu masih belum tampak satupun pekerja, walaupun keluarga si yang punya rumah telah pindah sementara beberapa waktu yang lalu.

"Eoh? Haeun? Kenapa kesini?" Sapa sang ayah yang berdiri mengecek sesuatu di tangannya.

Lee Haeun, perempuan itu berlari kecil menghampiri sang ayah. "Appa? Taehyung oppa kemana?" Tanyanya kepada sang ayah.

"Kim Taehyung? Dia sudah pergi. Kenapa?"

"Apa dia akan kembali?." Ucapnya mendesak.

"Appa tak tahu, dia bilang hari ini dia hanya akan menemui vendor untuk melihat-lihat bahan. Ku rasa dia akan mengirimkan hasil surveinya lewat email."

"Appaaaa!! Kau harus membantuku. Jungkookie ingin menemuinya." Rengeknya.

"Jungkook? Kenapa?"

"Dia adiknya. Cepat minta lokasi Taehyung oppa sekarang. Aku tak tega melihatnya menangis." Bisiknya di akhir kalimat.

Jungkook menggigit bibirnya cemas mendengar samar pembicaraan Haeun dan sang ayah. Dia membungkukan badannya dan sedikit canggung menatap tuan Lee yang kini meliriknya dengan ekspresi yang Jungkook sendiri tak tahu artinya sesaat setelah Haeun membisikan sesuatu padanya.

Namun tak lama, Haeun kembali mendatanginya dan berkata semangat "ayo, aku tahu dimana kakakmu." Ucapnya sembari menarik tangan Jungkook.

Sekitar hampir 15 menit perjalanan,  mereka telah sampai di depan sebuah bangunan perkantoran. Jungkook menjilat bibirnya yang kering dan menelan ludahnya begitu gugup. Dia melihatnya. Di depan sana, sang kakak yang tengah terlihat mengobrol dan berjabat tangan dengan seseorang sebelum berpisah dan berjalan pelan sembari melihat ponselnya.

Mata Jungkook memanas, dia menggigit bibir bawahnya begitu keras saat rasa rindu dan bersalah itu mulai merambat di dadanya. Jungkook pun beranjak keluar mobil dengan segera. Berlari  secepat yang dia bisa menuju pria dengan setelan kerja itu dan seketika memeluknya dengan begitu erat.

Kakaknya, kakak yang sumpah mati sangat jungkook sayangi. Jungkook memeluknya erat, menangis dan bergumam maaf sebanyak yang ia bisa.

"Hyung...aku sangat merindukanmu. Maaf, maaf hyung... maafkan aku.. hiks. A-aku.. aku sangat egois .. aku minta maaf. Sungguh.." Rancaunya.

Taehyung sedikit terhuyung ke belakang dan tersentak kala tiba-tiba tubuhnya kini berada di pelukan seseorang yang menangis. Dia bergeming. Tak butuh waktu yang lama baginya untuk mengenali tubuh dan suara ini.

Setetes air mata seketika terjatuh saat mendengar isakan berat dan suara yang amat dia kenalinya sejak kecil itu. Sang adik. Adik kecilnya yang begitu banyak dia bohongi selama ini. Adik yang mau tak mau tumbuh dengan segala hal kotor yang Taehyung lakukan. Adik yang sagat dia sayangi.

"J-Jungkook ah??" Lirihnya dengan suara yang bergetar.

Jungkook menangis hebat, membenamkan kepalanya di pundak kokoh sang kakak seperti saat dulu dia sedih karena merindukan ayahnya setelah beliau meninggal. Air mata yang mukai mengalir di pipi Taehyung oun semakin deras. Hingga tak sadar dia pun mulai mengangkat tangannya, membalas pelukan sang adik tak kalah erat.

"Maaf..." gumam Jungkook yang kini dengan suara yang sedikit terendam.

"Tidak...hyung yang minta maaf karena telah membohongimu. Maaf...maaf hyung sudah membuatmu hidup seperti ini." Ucap Taehyung sembari menggelengkan kepalanya.

"Dan maafkan hyung karena menjadi seorang pengecut." Lanjutnya.

"Aku...aku menyesal hyung, hiks.. aku tak seharusnya memperlakukanmu seperti i-itu. Aku tak peduli lagi. K-kau melakukan apapun demi aku..a-aku___"

"Sssshhh.."

Taehyung melepas pelukan Jungkook dan menangkup kedua pipi pemuda itu sembari menggelengkan kepalanya. Menatap wajah sang adik yang begitu lembab oleh air mata yang terus mengalir deras di pipinya.

"Kau pantas melakukannya Kook-ah. Kau memang harus menghentikan kakakmu yang rusak ini. Aku yang salah, aku yang terlalu pengecut di sini. Eoh?" Ucapnya sembari nenanatkan wajah Jungkook.

"Jangan pergi... jangan pergi lagi hyung. Kau satu-satunya yang ku punya. Sudah cukup tiga tahun ini aku mendapatkan balasannya."




-TBC-

-TBC-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya juga keluarga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya juga keluarga. Masa bisa marah terlalu lama. Mau gimana juga aslinya juga sayang :")

Si Yoongi belum keluar batang anunya yak? *ehh batang idungnya

Dirty 2 [Taegi]Where stories live. Discover now