Mr. K
3 September 2022
Hari ini cuacanya cukup dingin.
Ku harap kau membawa jaketmu saat pergi.😊
4 September 2022
Aku lelah. Hari ini banyak sekali hal buruk.
Semoga kau selalu baik di sana.☹☹☹
5 September 2022
Ku dengar kau akan ujian, fighting?
😊
6 September 2022
Apa ujianmu baik?
08.32- Cepatlah lulus15 September 2022
Apa semua baik-baik saja?
Jangan terlalu memikirkan hasilnya
07.43- Kau sudah berusaha16 September 2022
07.17- Hei?
Kenapa kau tidak membalas pesanku?
08.01- Apa kau sibuk?Lagi. Seorang pria di sebuah ruangan bernuansa putih itu kembali mendesah keras dan melemparkan ponselnya asal. Ini sudah hampir sebulan, seseorang yang hampir setiap hari dikiriminya pesan nampaknya tiba-tiba menghilang.
"Sial! Kenapa si brengsek itu tidak juga membaca pesanku" Kesalnya.
Walau tak pernah sedikitpun pesan yang dia kirimkan dibalasnya selain sebuah emonji, namun setidaknya dia merasa tenang jika seseorang di sebrang sana masih merespon dirinya. Namun kini, bahkan pesannya sama sekali tak dibacanya. Dia total resah.
Pria itu mengurut pangkal hidungnya lelah dan menyandarkan tubuhnya nyaman di kursi kerjanya. Matanya melirik sekumpulan kertas di pojok ruangan yang dia print, dimana di sana banyak kertas dengan tulisan berbagai headine berita yang hampir saja menghancurkan dirinya. Ini sudah hampir 3 tahun, pikirnya.
"Oppa?!!"
Pria itu seketika tersadar dari lamunannya kala suara seseorang perempuan menyentak lembut indra pendengarannya. Matanya mengikuti perempuan manis tersebut yang berjalan pelan dan mendudukan dirinya di sisi kursinya.
"Kau melamun lagi!." Katanya.
"Eoh? Kau kemari dengan siapa?"
Perempuan tersebut mulai mencebikan bibirnya, menyampirkan tangannya ke leher pria itu dan memeluknya hingga kepala si pria terendam di lehernya. Pria berambut dark brown itu pun mulai mengangkat tangannya dan memeluk pinggang lawannya.
"Sendiri." Jawabnya.
"Hei.."
"Aku merindukanmu." Ucapnya.
"Kau yang selalu sibuk akhir-akhir ini."
"Aku tau. Makanya aku sangat merindukanmu." Balasnya yang membuat si pria terkekeh.
Pria itu menyamankan dirinya. Tepat sekali perempuan ini datang saat dirinya tengah begitu depresi akan sesuatu. Pun mereka akhirnya hanya diam beberapa saat menikmati ketenangan dan kenyamanan pelukan satu sama lain.
"Oppa.. kau benar tidak marah padaku kan?"
"Tentang?"
"Aku dan___"
![](https://img.wattpad.com/cover/169317392-288-k788814.jpg)