Dirty : G

6K 574 147
                                    

Ting...

Pintu lift terbuka secara perlahan. Seorang pria berkemeja rapi bernama Min Yoongi itu berjalan dengan sedikit tergesa, menyusuri lorong bangunan hotel bernuansa teduh di lantai yang cukup tinggi ini.

Matanya menelisik setiap nomer di pintu kamar berwarna coklat muda yang berada di sisi kiri dan kanannya. Bibir tipisnya tak hentinya terus merapalkan sebuah nomer yang diingatnya dari seseorang beberapa saat lalu.

Langkah kaki itu akhirnya berhenti di sebuah pintu dengan nomer 907 tepat di ujung lorong. Yoongi menghembuskan nafasnya berat dan menjilat bibirnya yang sedikit kering sebelum mulai mengetuk pintu kamar itu dengan percaya diri.

Tok...tok...tok...

Ketukan pertama telah dia lakukan. Enatah perasaan apa yang kini tiba-tiba bergejolak di dalam dadanya. Dia merasa gugup dan senang, bertemu dengan seseorang di dalam sana yang begitu dia rindukan. Namun di sisi lain, perasaan marah dan kecewa pun juga masih memenuhi dadanya.

Tok...tok...cklek!!

Tangannya menggantung seketika sesaat setelah pintu tiba-tiba terbuka. Di sana, di depan matanya Kim Taehyung berdiri menyambutnya dengan sebuah senyuman tipis yang terpatri di wajah tampannya.

Mata mereka akhirnya kembali bertemu, setelah salam perpisahan yang mereka ucapkan beberapa tahun yang lalu. Yoongi menatap dalam matanya, mata yang entah kenapa kini terlihat begitu teduh.

Wajah itu masih terlihat sama, begitu tegas dan tampan. Yoongi menamatkannya. Bibir itu, mata itu, semuanya masih begitu sama. Bedanya kini hanya tak ada sebuah senyum nakal yang selalu dia dapatkan begitu pintu hotel terbuka. Auranya sangat tenang dan lembut.

Namun tak lama dia menatap Taehyung, Yoongi mengerutkan dahinya, mendecih tak suka sebelum masuk dan mendorong Taehyung untuk sedikit menyingkir dari pintu. Taehyung membiarkan Yoongi melewatinya dalam diam dan menutup pintunya dengan pelan.

Buaghh!!!

Begitu dia berbalik, satu pukulan mendarat mulus di pipi Taehyung hingga membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Rasa berdenyut itu seketika menjalar di seluruh wajahnya. Matanya pun melirik Yoongi yang terengah setelah mengeluarkan tenaganya.

'Woahh, sambutan selamat datang yang menakjubkan.' Ucap Taehyung dalam hati sembari meringis ngilu.

"Brengsek!!! Kau benar-benar pria brengsek yang menyebalkan! Kau tak tahu betapa aku selalu menunggumu untuk kembali setiap waktu?! Haa?!" Yoongi meraih kerah kemeja Taehyung dan menariknya hingga punggung pria itu terhimpit di pintu.

Tehyung diam, memandang lurus mata Yoongi yang tajam mengintimidasinya. Dia tahu Yoongi tengah marah padanya, pun dia yang salah karena benar-benar tak memberi kabar apapun kepada Yoongi, sekalipun hanya sebuah balasan seperti biasanya.

"Aku selalu memikirkanmu, menghawatirkanmu, menyemangatimu, tapi kenapa dengan mudahnya kau melupakanku begitu kau telah berhasil menyelesaikan semua urusanmu?"

"........"

"Aku bahkan sudah merasa cukup dan tenang saat kau hanya membalas pesanku dengan sebuah senyuman tanpa kata. Apa itu mulai membebanimu? Bahkan selama 3 tahun kau tak pernah bicara apapun padaku." Lanjutnya dengan suara yang sedikit melemah.

"Apa artinya aku bag____"

Kalimat itu tak bisa dia selesaikan begitu Taehyung mendekatkan wajahnya dan meraup penuh bibirnya. Yoongi bungkam, terpaku pada mata yang kini tertutup tepat di depan wajahnya sembari merasakan lumatan lembut yang di berikan Taehyung kepada dirinya.

Dirty 2 [Taegi]Where stories live. Discover now