002 ( Revisi )

8.7K 569 71
                                    


LOS ANGELES, CALIFORNIA
08:00


※ TINGGALKAN JEJAK BABE ✩ ※

Hari ini adalah hari sabtu.
Hari di mana seluruh orang melakukan aktivitas rutinnya, berbeda dengan luna dan erlin yang masih mengemaskan barang - barang'nya  untuk ia bawa ke negara asalnya INDONESIA.

" LUNA... COMEHERE BABY " teriak erlin memgema di penjuru mension yang sangat amat megah, luna yang mendegar teriakan erlin langsung menyauti ucapannya dan bergegas untuk menghampiri luna di kamarnya, tetapi ketika di hampiri sosok erlin tidak ada bahkan teriakannya pun sudah tak terdengar olehnya.

" APAAN KA....
   LU DIMANA  " ucap luna panik, sebab setelah erlin berteriak asal suaranya ilang ntah dimana, tiba - tiba

Sretttt.......

Luna yang mendengar ada seseorang yang sedang menyeret sesuatu langsung membalikan bada ke arah belakang dan tidak ada siapa siapa di sana, luna pun cemas akan sosok kakaknya sebab dia terlalu sayang akan sosok kakak yang selalu menemaninya hingga saat ini.

" ka ERLLIIINNNNNNN LU DIMANA " teriak luna mengema di seluruh penjuru mension yang sangat amat megah, ia mencari ke setiap sudut ruangan sambil berlari ia frustasi tidak menemukan erlin sama sekali, ia berteriak kembali siapa tau erlin dapat mendengarnya.

" ERRERLLLLINNNNN LU DIMANA?? KALO DENGER GUA KATAKAN HEYYYY " ujarnya frustasi, ia terisak menangis dalam diam di dekat pintu dapur yang menghubungkan antara dapur dan gudang, tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahunya spontak ia mendongakkan kepalanya menatap sosok orang tersebut.

Pak... ( anggap aja tepokan ya 😂 soalnya aku ga tau bunyinya gmna 😂 )

" ngapa lu nangis? " ujar erlin tanpa dosa, luna yang melihat erlin langsung bangun dan memeluknya dengan erat sangat erat dan tak mau di lepas.

" lu ngapa bocah nangis? " ujar erlin geram untuk yang ke 2 kalinya.

" e--lu daa--rii man--aa ka hiks... hiks...
Gu--ee kii--rra lu Ill-aanng HUAAAA" ujarnya terbata bata sambil menyeka air mata yang turun dari sela sela matanya.

" lah bocah sarap, lu kira gua anak kecil ilang buruan bantu gua nih bawa keperluan untuk di indo " ujar erlin langsung melepaskan pelukan luna dan berlalu meninggalkan luna yang masih terpaku menatapnya di depan pintu dapur.

" jaa--di lu ga iill--ang ka? " ujarnya seraya mengangkat benda yang di taruh erlin untuk dia bawa olehnya dan mengikuti arah kepergian erlin yang munuju kamarnya di lantai 2.

" kgk lah gila lu ya, cengeng lu kaya bocah " ujarnya seraya menaiki tangga dan berjalan ke arah kamarnya yang sudah rapi dan menaru barang barang yang ia bawa dari gudang menuju kamarnya.

Sementara luna ia berdecak sebal ke pada kakaknya sebab ia di khawatirkan malah mlengos tak tau diri " dasar kakak pea, di khawatirin ama adenya malah begitu  " gumamnya dalam hati, erlin yang menyadari raut wajah luna langaung menyuruhnya untuk duduk dan menaruh barang-barang itu di atas kasurnya.

" ga usah ngomongin gua kadal, Sini duduk gua mau ngomong ama lu  " ujarnya kepada luna, luna yang mendengarnya hanya berdecak kesal bibirnya ia manyunkan ke depan dan berjalan menuju arahan tangan sang kakak yang menepuk nepuk kasur kesayangannya.

" hmm " ujarnya

" jelek lu kalo manyun kaya pantat keong " ujar erlin sembari mengacak rambut luna dengan sayang.

" emang pantat keong monyong ka? " ujarnya dengan polos, erlin yang mendengar luna berbicara seperti itu hanya terkekeh sebab baru kali ini luna memanggilnya dengan sebutan " KA "  kepada erlin.

" huftt...
Yang bego gua apa lu ya lun " ujar erlin seraya berbaring di tempat tidur sambil menatap langit langit kamarnya.

" audah ya " ujar luna seraya mengikuti erlin berbaring di tempat tidur dan menatap ke arah langi langit kamar erlin, sunyi 1 kata yang sedang mengambarkan isi kamar erlin sekarang.

" luna " ucap erlin dengan lembut seraya menatap ke arah luna yang sedang celentang menatap langit kamarnya, luna yang mendengar ucapan erli langsung berbalik dan menatapnya kembali untuk menjawab ucapakan erlin.

" iyaa "

" gua mau masuk sekolah lagi, lu mau ikut ga"

" APAAA!!!! lu serius ka? "

Erlin yang mendengarnya langsung menarik nafas dalam sebelum membalas ucapan luna kepadanya.

" buset ya toa mesjidd " ujarnya seraya menjitak kepala luna, luna yang di jitak hanya meringis ke sakitan dan memgusap pucuk kepala.

" sakit gila "

" bomat, mau kgk? "

" mau lah gila haha...
   Btw sekolah di mana? " ujar luna

" sekolah dady... "

" aghhhh seriouslyyyy??? " ujar luna seraya memasang mata pupy eyyes'nya, erlin yang ngeliat hanya bergidik ngeri dan menjauh darinya.

" ed dah ya sempak cicek jauh jauh anjir " ujarnya seraya memundurkan wajah luna dari hadapannya, luna yang di dorong mukanya oleh erlin hanya tertawa terpingkal pingkal melihat ekspresi erlin yang konyol.

" hahaha, dasar bad gillaaaa.... " ujar luna

" bomat, udah sono lu siap siap bentar lagi kita berangkat pake pesawat pribadi punya gue, oleh oleh buat ara, momy ama dady jangan ampe ketinggalan lun " ujar erlin dengan bangga seraya mempersiapkan barang yang ia bawa untuk di turunkan ke bawah, luna yang melihat dan mendengar erlin langsung bergegas menuju kamarnya dan menyeret kopernya untuk di turunkan dan menyusul erlin ke bawah.

" iya kakak gue yang bawel tapi dd sayang ama ka erlin " ujarnya dengan manja, eelin yang mendengar ucapan luna bergidik ngeri dan menatapnya dengan tajam.

" GELIIIIIIIII GUE DENGERNYA SEMPAK KADALLLLL!!!!!!!!! " teriak erlin mengema di penjuru mension milik keluarga Benzos yang hanya di huni oleh 2 gadis cantik yang mandiri, luna yang mendengarnya hanya tertawa cekikikan sebab lucu baginya jika erlin sedang marah padanya.










※※※※※※

Nah nah.....
Nextt ora ayy :v gimana ceritanya? Comentnya jangan lupa babe ♡ and votenya ★

GOLDEN BLACK MAVIA √Where stories live. Discover now