00. Dramatic Irony

8K 920 550
                                    

〽️〽️〽️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〽️〽️〽️

"Eomma, air hangatnya sudah siap!" seru Hee Sae lantang.

Selesai menyiapkan bak mandi berisi air hangat, Hee Sae segera melucuti pakaiannya kemudian masuk ke dalam bak untuk berendam. Seperti sore pada biasanya, Hee Sae selalu mandi bersama ibunya. Pintu kamar mandi bergeser terbuka tak lama kemudian, menampilkan sosok Eomma yang Hee Sae panggil sebelumnya.

"Astaga anak ini sudah masuk ke bak duluan, bukankah kau bilang mau menggosok punggung eomma?" omelnya hanya berpura-pura. Nyonya Im berkacak pinggang sembari memasang muka cemberut. Sementara Hee Sae hanya merespon dengan cengengesan mendengar ledekan eomma-nya yang ia yakini tidak serius.

Mereka tertawa setelahnya, meski sebenarnya lelucon barusan tidak terlalu lucu. Namun cukup menghangatkan suasana sore itu yang berhiaskan mendung kelabu.

Nyonya Im yang sebelumnya ikut tertawa renyah menikmati candaannya, mendadak berhenti tatkala pandangannya menangkap sesuatu yang janggal di tubuh putrinya. Terdapat beberapa tanda merah hingga turun ke bagian dada gadis 15 tahun yang kini tengah berendam di bak tersebut.

Nyonya Im bukanlah seorang ibu yang naif dan polos hingga tidak tahu tanda itu disebut kissmark. Sontak Nyonya Im mendekat dengan mata nyaris keluar tak percaya, berusaha memperjelas apa yang ia lihat meski ia yakin matanya tidak minus sampai harus melihat dalam jarak sedekat ini.

"Siapa? Siapa yang melakukannya?" tanya Nyonya Im penuh menuntut penjelasan. Hee Sae ketakutan, tak biasa dengan perlakuan ibunya yang seperti ini.

Nyonya Im mencekal lengan Hee Sae sedikit kasar. Membuat Hee Sae bergetar ketakutan dengan perlakuan sang eomma yang tiba-tiba. Hee Sae berubah gentar, berpikir ulang apakah ia harus mengakuinya atau tidak.

"Katakan siapa?"

Hee Sae semakin ketakutan, bingung sebenarnya apa yang salah dengannya. Well, Hee Sae hanya remaja 15 tahun yang polos. Belum tahu benar tentang apa sebenarnya arti di balik tanda merah di tubuhnya. Nyonya Im sendiri bingung untuk menjelaskan, bahwa apa yang Hee Sae alami adalah sebuah pelecehan seksual. Namun ketakutan Nyonya Im yang sebenarnya adalah mengetahui bahwa sang pelaku tak lain adalah,

"Baekhyun oppa, eomma." Jawab Hee Sae dengan terisak.

" Jawab Hee Sae dengan terisak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚𝐭𝐢𝐜 𝐈𝐫𝐨𝐧𝐲 ✔️ Where stories live. Discover now